Konten dari Pengguna

Efektivitas Biolarvasida Daun Sirih dalam Pengendalian Jentik Nyamuk di Sidorejo

Chika Shaina
Mahasiswa Fakultas Sains dan Matematika, Departemen Kimia, Universitas Diponegoro
20 Agustus 2024 13:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Chika Shaina tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto bersama Kelompok Wanita Tani (KWT) dan Kelompok Ekonomi Perempuan (KEP) Desa Sidorejo, Kabupaten Magelang
zoom-in-whitePerbesar
Foto bersama Kelompok Wanita Tani (KWT) dan Kelompok Ekonomi Perempuan (KEP) Desa Sidorejo, Kabupaten Magelang
ADVERTISEMENT
Magelang, 21 Juli 2024 – Dalam rangka meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat Desa Sidorejo tentang pengendalian jentik nyamuk, Tim KKN dari Universitas Diponegoro menyelenggarakan workshop bertajuk “Efektivitas Biolarvasida Daun Sirih Hijau dalam Pengendalian Jentik Nyamuk”. Acara ini dihadiri oleh Kelompok Ekonomi Perempuan (KEP) dan Kelompok Wanita Tani (KWT) yang antusias untuk mendapatkan informasi dan keterampilan baru dalam menjaga kebersihan lingkungan demi kesehatan bersama.
ADVERTISEMENT
Workshop ini dipimpin oleh Chika Shaina yang telah mengetahui mengenai manfaat daun sirih hijau sebagai bahan dasar biolarvasida. Daun sirih hijau dipilih karena sifatnya yang alami dan ramah lingkungan, serta terbukti efektif dalam membasmi jentik nyamuk, khususnya Aedes aegypti, penyebab demam berdarah. Dibandingkan dengan pestisida kimia, biolarvasida dari daun sirih memiliki beberapa keunggulan. Pertama, bahan bakunya mudah didapatkan dan relatif murah. Kedua, pembuatannya tidak membutuhkan peralatan yang rumit. Ketiga, lebih aman bagi lingkungan dan kesehatan manusia karena bersifat biodegradable dan tidak meninggalkan residu berbahaya.
Dalam paparannya, Chika Shaina mahasiswa Kimia Universitas Diponegoro menjelaskan bahwa biolarvasida dari daun sirih hijau dapat menjadi alternatif yang lebih aman dan terjangkau dibandingkan dengan larvasida kimia. “Penggunaan larvasida alami ini tidak hanya aman bagi manusia, tetapi juga tidak mencemari lingkungan” ungkap Chika.
ADVERTISEMENT
Para peserta workshop juga melihat langsung proses pembuatan biolarvasida dari daun sirih hijau. Mereka diberikan kesempatan untuk mempraktikkan sendiri cara pengolahan daun sirih menjadi biolarvasida, mulai dari pemilihan daun dan pengaplikasi ke area-area yang menjadi sarang nyamuk.
Foto bersama Kelompok Wanita Tani (KWT) dan Kelompok Ekonomi Perempuan (KEP) Desa Sidorejo, Kabupaten Magelang
Acara ini mendapatkan respon positif dari warga. Salah satu peserta, Ibu Rianti, mengungkapkan bahwa ia baru mengetahui manfaat besar dari daun sirih hijau. “Selama ini kita hanya tahu daun sirih untuk kesehatan mulut dan area kewanitaan, ternyata bisa juga untuk membasmi jentik nyamuk. Ini sangat bermanfaat bagi kami, terutama dalam menghadapi musim penghujan,” ujarnya.
Selain pelatihan, warga juga diberikan panduan tertulis dalam berupa poster yang berisi langkah-langkah pembuatan biolarvasida daun sirih hijau. Panduan ini diharapkan dapat membantu masyarakat untuk menerapkan sendiri di rumah, sehingga lingkungan Desa Sidorejo bisa lebih terjaga dari ancaman penyakit yang ditularkan oleh nyamuk.
ADVERTISEMENT
Workshop ini merupakan bagian dari program kerja KKN yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat Desa Sidorejo dalam menjaga kesehatan lingkungan secara mandiri dan berkelanjutan. Diharapkan, melalui kegiatan ini, warga bisa lebih sadar akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan semakin terbiasa menggunakan bahan-bahan alami untuk mengatasi masalah kesehatan.