Konten dari Pengguna

Mahasiswa KKN UNDIP: Pembinaan Social Media Marketing untuk UMKM

Chika Shaina
Mahasiswa Fakultas Sains dan Matematika, Departemen Kimia, Universitas Diponegoro
23 Agustus 2024 12:55 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Chika Shaina tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto bersama kelompok remaja Desa Sidorejo, Kabupaten Magelang
zoom-in-whitePerbesar
Foto bersama kelompok remaja Desa Sidorejo, Kabupaten Magelang
ADVERTISEMENT
Dalam era digitalisasi 5.0 yang semakin berkembang pesat, para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki persaingan pasar yang semakin kompetitif. “Para Pelaku UMKM di Desa Sidorejo biasanya belum memiliki platform di sosial media dan sebagian belum memahami cara penggunaannya …” ujar Bu Lisa. Menanggapi hal tersebut mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (UNDIP) menginisiasi sebuah program pembinaan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan literasi digital para pelaku UMKM yang akan diwakilkan oleh remaja desa, khususnya dalam bidang Social Media Marketing.
Foto bersama kelompok remaja Desa Sidorejo, Kabupaten Magelang
zoom-in-whitePerbesar
Foto bersama kelompok remaja Desa Sidorejo, Kabupaten Magelang
Berikut ini merupakan beberapa program yang direncanakan oleh Mahasiswa UNDIP dalam melakukan workshop social media marketing:
ADVERTISEMENT
Pengenalan dan Pembinaan Pembuatan Business Model Canvas (BMC)
Program ini diawali dengan pengenalan dan pembinaan pembuatan Business Model Canvas (BMC), sebuah alat strategis yang digunakan untuk menggambarkan, merancang, dan memvalidasi model bisnis. Mahasiswa KKN UNDIP memandu para pelaku UMKM dalam memahami dan menyusun elemen-elemen penting BMC seperti segmen pelanggan, proposisi nilai, saluran distribusi, hingga arus pendapatan. Dengan menggunakan BMC, para pelaku UMKM dapat merancang strategi bisnis yang lebih terarah dan sesuai dengan kebutuhan pasar.
Edukasi Strategi Marketing Mix 4P
Setelah memahami dasar-dasar BMC, para pelaku UMKM diberi edukasi terkait strategi Marketing Mix 4P yang meliputi Product (produk), Price (harga), Place (lokasi), dan Promotion (promosi). Mahasiswa KKN UNDIP menjelaskan bagaimana pentingnya setiap elemen 4P dalam membentuk strategi pemasaran yang efektif. Namun, sebelum menentukan strategi bauran pemasaran, pelaku UMKM diharuskan untuk memahami karakteristik dan target market yang dituju. Dengan pemahaman ini, para pelaku UMKM diharapkan mampu menyusun strategi pemasaran yang lebih efisien, menyesuaikan produk sesuai dengan target pasar sehingga dapat meningkatkan daya tarik produk mereka, dan akhirnya, meningkatkan penjualan.
ADVERTISEMENT
Edukasi Branding Produk
Tidak hanya itu, mahasiswa KKN UNDIP juga memberikan edukasi terkait branding produk. Branding merupakan elemen penting yang dapat meningkatkan daya tarik dan kepercayaan konsumen terhadap produk UMKM. Dalam sesi ini, para pelaku UMKM diajarkan cara membangun identitas merek yang kuat, menciptakan logo yang menarik, serta memilih warna dan desain yang sesuai dengan karakter produk mereka. Dengan branding yang tepat, produk UMKM diharapkan dapat lebih mudah dikenal dan diingat oleh konsumen.
Meningkatkan Literasi Sosial Media untuk Daya Saing Penjualan
Di era digitalisasi, sosial media menjadi salah satu platform penting dalam pemasaran. Mahasiswa KKN UNDIP memberikan pelatihan tentang cara memanfaatkan berbagai platform sosial media seperti Instagram, Facebook, dan TikTok untuk meningkatkan penjualan. Para pelaku UMKM diajarkan cara membuat konten yang menarik, memanfaatkan fitur iklan berbayar, dan berinteraksi dengan pelanggan secara efektif. Dengan meningkatkan literasi sosial media, para pelaku UMKM diharapkan dapat memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan daya saing penjualan mereka.
ADVERTISEMENT
Edukasi Utilisasi UU ITE dan Respon Hukum terhadap Digitalisasi 5.0
Setelah menguasai berberapa ilmu materiil tentang pengelolaan bisnis mulai dari BMC, Strategi Marketing, Branding, dan Literasi Media Sosial tentunya juga sangat diperlukan ilmu yang melandasi tentang bagaimana admin UMKM harus bertindak dalam mengoprasikan media sosial agar tidak terlibat dalam sengketa hukum nantinya. Melalui program ini, para remaja diberikan pelatihan dan pemahaman yang mendalam mengenai berbagai aspek hukum yang berkaitan dengan penggunaan media sosial, mulai dari pengertian informasi dan transaksi elektronik, hingga berbagai jenis pelanggaran yang diatur dalam UU ITE. Selain itu, para remaja juga diajak untuk berdiskusi mengenai kasus-kasus pelanggaran UU ITE oleh admin UMKM yang sering terjadi di dunia nyata. Hal ini bertujuan agar para peserta lebih memahami konsekuensi hukum dari setiap tindakan yang mereka lakukan di media sosial.
ADVERTISEMENT