Konten dari Pengguna

Dari Kampus ke Dunia Kerja: Perjalanan Mahasiswa Akuntansi di Bangka Belitung

Chiky Angelly
Mahasiswa Aktif Jurusan Akuntansi Universitas Bangka Belitung
4 Mei 2025 16:45 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Chiky Angelly tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dokumentasi pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Dokumentasi pribadi
ADVERTISEMENT
Akuntansi sering kali dipandang sebagai bidang yang penuh dengan angka-angka, laporan keuangan, dan rumus-rumus yang kaku. Namun, bagi kami, mahasiswa akuntansi di Bangka Belitung, perjalanan ini lebih dari sekadar soal debit dan kredit. Di tengah semangat belajar dan dinamika daerah yang terus berkembang, kami menyadari bahwa akuntansi memiliki peran yang jauh lebih besar: untuk membangun keteraturan, memberikan solusi, dan memberi dampak positif bagi masyarakat.
ADVERTISEMENT
Di awal perkuliahan, kami dibekali dengan berbagai teori akuntansi yang mendalam. Mulai dari siklus akuntansi, standar akuntansi keuangan, hingga praktik audit dan perpajakan. Namun, semakin jauh kami belajar, semakin kami menyadari bahwa teori yang dipelajari di kelas belum tentu mudah diterapkan dalam kehidupan nyata.
Bangka Belitung memiliki banyak usaha kecil dan menengah (UMKM) yang menjadi tulang punggung ekonomi daerah. Namun, tidak semua pelaku UMKM memahami pentingnya pencatatan keuangan yang baik. Banyak dari mereka yang mengandalkan ingatan atau catatan seadanya, tanpa memiliki laporan keuangan yang terstruktur dengan baik. Di sinilah tantangan bagi kami sebagai mahasiswa akuntansi: bagaimana menghubungkan teori yang kami pelajari dengan praktik di lapangan?
Beberapa di antara kami beruntung mendapatkan kesempatan untuk berpraktik langsung melalui program magang, pengabdian masyarakat, atau kerja sama dengan koperasi dan UMKM. Dari pengalaman tersebut, kami menyadari bahwa penyusunan laporan keuangan yang benar-benar baik dapat memberikan dampak yang signifikan. Misalnya, pemilik usaha dapat lebih mudah mengontrol arus kas, menentukan harga jual yang tepat, serta merencanakan pengembangan usaha ke depan. Tetapi sayangnya, tidak semua mahasiswa mendapatkan kesempatan serupa.
ADVERTISEMENT
Tantangan berikutnya yang kami hadapi adalah bagaimana mengubah pola pikir pelaku UMKM yang masih menganggap bahwa pencatatan keuangan hanya penting untuk perusahaan besar. Banyak yang merasa bahwa usaha kecil tidak memerlukan laporan keuangan yang detail dan terstruktur. Padahal, dengan pencatatan yang rapi, mereka justru bisa membuat keputusan yang lebih baik dan mengelola usahanya dengan lebih efisien.
Sebagai mahasiswa akuntansi, kami berusaha memberikan pemahaman tentang pentingnya akuntansi bagi mereka. Kami mulai dengan hal-hal sederhana, seperti mengajarkan bagaimana membuat catatan kas yang mudah dipahami, memisahkan keuangan pribadi dan usaha, serta memperkenalkan teknologi keuangan yang lebih mudah diakses, seperti aplikasi pencatatan keuangan berbasis smartphone. Hal-hal kecil ini bisa memberikan dampak besar dalam mengelola keuangan usaha mereka.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kami percaya bahwa peran dosen dan kampus sangat penting dalam mendukung pengembangan mahasiswa untuk menghadapi tantangan ini. Beberapa kampus di Bangka Belitung mulai membuka program yang mendekatkan mahasiswa dengan dunia usaha lokal, seperti klinik akuntansi atau workshop akuntansi untuk UMKM. Inisiatif-inisiatif seperti ini sangat membantu kami untuk menghubungkan teori yang kami pelajari dengan masalah nyata yang dihadapi oleh masyarakat.
Pada akhirnya, menjadi mahasiswa akuntansi di Bangka Belitung bukan hanya sekadar untuk menyelesaikan kuliah dan mendapatkan gelar. Lebih dari itu, kami ingin memainkan peran penting dalam memajukan ekonomi daerah. Kami percaya bahwa dengan mengajarkan akuntansi yang sederhana namun efektif, kami dapat membantu pelaku usaha kecil untuk mengelola bisnis mereka lebih baik, serta memberikan dampak positif bagi perkembangan ekonomi daerah.
ADVERTISEMENT
Tentang Penulis:
Chiky Angelly adalah mahasiswa akuntansi di Universitas Bangka Belitung. Ia percaya bahwa hidup yang baik dimulai dari pencatatan yang rapi baik untuk keuangan, maupun untuk langkah hidup ke depan.