Strategi Mendidik Anak Cerebral Palsy

Chindi Emiya Pepayoca Girsang
Mahasiswi Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Medan
Konten dari Pengguna
10 April 2021 17:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Chindi Emiya Pepayoca Girsang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi Anak Cerebral Pasly. freepik
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi Anak Cerebral Pasly. freepik
ADVERTISEMENT
Mendapat pendidikan yang baik dan berkualitas merupakan hak bagi setiap orang. Di mana dikutip dari UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan, setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan tanpa adanya dibeda-bedakan oleh orang lain.
ADVERTISEMENT
Melalui pendidikan seseorang akan dapat dibantu untuk berkembang secara optimal dengan mengenali dirinya sendiri. Oleh sebab itu dalam memperoleh pendidikan akan terdapat cara atau strategi yang biasanya akan dilakukan oleh para guru dan orang tua ketika mendidik anak-anak. Tidak terkecuali juga bagi anak dengan cerebral palsy.
Merujuk pada pendapat The American Academy of Cerebral Palsy, anak cerebral palsy adalah anak yang mengalami kelumpuhan pada otak sehingga menyebabkan gangguan pada fungsi motorik anak tersebut. Hal ini dapat terjadi dikarenakan oleh beberapa hal seperti kelahiran yang prematur, ibu yang sering mengalami keguguran, penggunaan obat bius saat melahirkan, mengalami infeksi pada masa kehamilan, terjadi pendarahan ketika hamil, dan penyebab-penyebab lainnya.
Hal inilah yang menyebabkan anak cerebral palsy merupakan anak yang juga 'istimewa' dibanding dengan anak normal lainnya. Jadi strategi yang digunakan untuk mendidik anak-anak 'istimewa' ini tentunya juga lebih 'istimewa' dibandingkan dengan anak normal lainnya. Lalu bagaimana sih strategi mendidik anak cerebral palsy? Berikut hal-hal yang dapat kita lakukan sebagai orang dewasa dalam mendidik anak cerebral palsy.
ADVERTISEMENT
1. Pelajari Anak
Ilustrasi memperhatikan anak. Sumber foto: Freepik
Dalam mendidik anak cerebral palsy, maka sebagai orang dewasa baik orang tua atupun guru, maka hal yang pertama yang perlu dan harus dilakukan yaitu dengan mengenal kondisi serta keadaan yang dialami oleh anak.
Mengapa demikian? Itu dikarenakan kondisi ataupun keadaan yang dialami anak akan membantu kita untuk mengenal serta memahami perilaku anak. Cara kita untuk mengenal dan memahami keadaan anak cerebral palsy tentulah dengan mempelajarinya. Dikutip dari pendapat Maimunah sebagai orang tua hal yang dapat dilakukan untuk mempelajari anak seperti berperan mengenali kondisi anak dengan baik. Sehingga dengan kita mempelajari dan mengenali keadaan anak, maka kita akan lebih mudah mendidik anak.
2. Berani Menghadapi Tantangan
Ilustrasi berani menghadapi tantangan mendidik anak cerebral palsy. Sumber Foto: Freepik
Mendidik anak cerebral palsy tentulah bukan hal yang mudah. Sebab anak cerebral palsy sendiri bukanlah seperti anak-anak normal pada umumnya. Hal ini dapat dikarenakan kebutuhan-kebutuhan yang berbeda dengan anak lainnya sehingga hal ini dapat menjadi dalah satu tantangan bagi guru dan orang tua untuk menyediakan kebutuhan-kebutuhan tersebut dengan baik.
ADVERTISEMENT
Selain itu tantangan lainnya yang dapat dihadapi dalam mendidik anak cerebral palsy yaitu melakukan interaksi dengan mereka. Sebab terkadang anak cerebral palsy juga dapat mengalami kesulitan untuk berbicara dan bergerak sehingga hal tersebut juga dapat menghambat proses orang tua dan guru dalam memberikan pendidikan kepada mereka. Oleh sebab itu, sebagai guru dan orang tua, maka kita harus memiliki keberanian dalam menghadapi tantangan-tantangan seperti itu ketika mendidik anak cerebral palsy.
3. Belajar dengan Cara Sederhana
ilustrasi anak belajar dengan cara sederhana. freepik
Seperti yang telah dikatakan sebelumnya bahwa cerebral palsy adalah suatu kondisi otak yang mengalami kekakuan sehingga dapat mempengaruhi kemampuan untuk berkomunikasi. Sehingga ketika melakukan pembelajaran dalam melakukan interaksi bertanya, maka anak cerebral palsy akan kesulitan untuk menangkap pesan atau maksud yang diberikan oleh orang tua atau guru, sehingga perlu dilakukan adaptasi dengan kemampuan anak tersebut.
ADVERTISEMENT
Salah satunya yaitu dengan mendidik mereka melalui belajar dengan cara yang mudah. Salah satu cara mudah yang dimaksud yaitu ketika menyampaikan sesuatu hal, kita dapat menggunakan gerakan, gestur ataupun suatu gambar untuk disampaikan kepada anak tersebut, sehingga pesan yang kita sampaikan dapat lebih mudah untuk dipahami oleh anak cerebral palsy.
4. Memberikan Reward atau Sanksi pada Anak
ilustrasi memberikan penghargaan kepada anak cerebral palsy. Sumber foto: Freepik
Anak cerebral palsy merupakan anak yang akan memiliki kekurangan, salah satunya adalah kemampuan untuk bergerak sebagaimana telah dipaparkan sebelumnya. Sehingga dalam melakukan sesuatu hal, anak cerebral palsy akan mengalami hambatan dan kesulitan karena keterbatasannya tersebut. Oleh sebab itu sebagai guru dan orang tua yang akan mendidik anak, maka kita perlu untuk memberikan sebuah penghargaan kepada anak.
ADVERTISEMENT
Bentuk reward yang dapat diberikan yaitu seperti memberikan pujian ketika anak telah menyelesaikan suatu tugas. Akan tetapi kita juga dapat memberikan sanksi kepada anak jika anak melakukan suatu tindakan atau perilaku yang tidak baik. Misal ketika anak tidak mau menghabiskan makanannya, kita sebagai pendidik anak dapat memberikan sanksi berupa kita tidak memberikan respons terhadap anak.
5. Membangun Rutinitas Anak
ilustrasi membangun rutinitas anak cerebral palsy. freepik
Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya bahwa anak cerebral palsy memiliki kemampuan bergerak yang kurang sehingga dapat menyebabkan mereka menjadi lamban. Oleh sebab itu sebagai guru dan orang tua, kita dapat melatih anak untuk melakukan kegiatan dengan lebih baik melalui suatu rutinitas.
Anak yang sudah terbiasa dengan rutinitas yang ia lakukan, dapat melatih anak menjadi terbiasa dengan hal tersebut dan juga akan merasa aman dengan hal yang dilakukannya tersebut.
ADVERTISEMENT
6. Percaya pada Anak
ilustrasi mempercayai tindakan anak cerebral palsy. freepik
Terkadang sebagai guru maupun orang tua, kita akan memiliki perasaan ragu terhadap anak cerebral palsy. Di mana kita akan bertanya-tanya "Apakah mereka mampu melakukan sesuatu hal?" atau "Apakah mereka akan baik-baik saja?". Pemikiran yang seperti ini sebenarnya sangatlah tidak baik. Kita yang tidak percaya pada anak cerebral palsy dapat menyebabkan mereka rendah diri dan sulit untuk bertahan dengan kondisi mereka yang berbeda dengan anak-anak lainnya.
Maka sebab itu, sebagai guru maupun orang tua, kita harus menghilangkan perasaan ragu-ragu tersebut akan anak. Dengan kita lebih percaya pada anak, maka anak juga akan merasa lebih baik dan dapat tidak rendah diri akan kondisi yang ia miliki.
Nah, dengan beberapa strategi di atas, kita sebagai guru maupun orang tua yang berperan untuk mendidik anak cerebral palsy dengan baik sehingga membantu mencapai perkembangan dirinya dengan lebih optimal.
ADVERTISEMENT