Konten dari Pengguna

Menggali Makna di Balik Tema Dieng Culture Festival

Ednadus
Memiliki panggilan Chino - Profesi: Penulis lepas - Institusi: Independen / Freelance
27 Agustus 2024 6:09 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ednadus tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pencukuran Rambut Gimbal: Ritual Sakral di Dieng Culture Festival - Sumber: Dok Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Pencukuran Rambut Gimbal: Ritual Sakral di Dieng Culture Festival - Sumber: Dok Pribadi
ADVERTISEMENT
Setelah setahun absen, akhirnya Dieng kembali meriah dengan kembalinya Dieng Culture Festival (DCF) tahun 2024. Bayangkan saja, selama tiga hari penuh, mulai tanggal 23 hingga 25 Agustus, Dataran Tinggi Dieng akan berubah menjadi panggung raksasa yang menampilkan beragam budaya dan tradisi khas.
ADVERTISEMENT

Menjelajahi Kedalaman Budaya di Dieng Culture Festival

Tema "back to the journey" dipilih untuk mengajak kita semua kembali merasakan perjalanan budaya yang unik dan mendalam. Dieng Culture Festival menyajikan beragam pesona budaya, mulai dari pertunjukan seni tradisional yang memukau, tarian sendratari yang menceritakan kisah legenda, hingga ritual sakral pencukuran rambut gimbal, semua tersaji dalam satu festival.
Dengan mengikuti perjalanan budaya ini, pengunjung akan diajak untuk lebih memahami dan menghargai kekayaan warisan budaya Dieng.
Pencukuran Rambut Gimbal: Ritual Sakral di Dieng Culture Festival - Sumber: Dok Pribadi
Salah satu yang paling menarik perhatian adalah ritual pencukuran rambut gimbal. Tahun ini, panitia membuat inovasi baru dengan membagi prosesi ini menjadi dua sesi. Hal ini dilakukan agar para pengunjung yang telah jauh-jauh datang bisa lebih nyaman dan khusyuk menyaksikan kesakralan tradisi ini.
ADVERTISEMENT
"Kami ingin semua pengunjung bisa merasakan pengalaman yang tak terlupakan," ujar Alif Fauzi, Ketua Panitia DCF 2024. "Makanya kami buat sesi khusus untuk ritual pencukuran rambut gimbal, biar lebih tertib dan nyaman."
Selain itu, para pengunjung juga akan dimanjakan dengan pertunjukan musik jazz yang digelar di atas awan. Bayangkan saja, sambil menikmati alunan musik jazz yang syahdu, kita bisa memandang keindahan alam Dieng yang begitu memukau.
"Jazz atas awan tahun ini akan menjadi kejutan tersendiri," kata Budhi Hermanto, inisiator Jazz Atas Awan. "Kami sengaja tidak mengumumkan line-up musisinya, biar lebih seru."
Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan bagi para pengunjung. Pertama, pastikan kondisi kesehatan prima karena kita akan banyak berjalan kaki dari satu tempat ke tempat lain. Kedua, jangan lupa membawa pakaian hangat karena suhu di Dieng pada malam hari bisa mencapai 4 derajat celcius. Dan yang terakhir, jangan lupa untuk menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.
ADVERTISEMENT
Dieng Culture Festival 2024 bukan hanya sekadar festival, tapi juga menjadi ajang untuk mempererat tali persaudaraan dan melestarikan budaya. Mari kita bersama-sama merayakan keanekaragaman budaya Indonesia di Dataran Tinggi Dieng.
Bagi kamu yang tertarik untuk merasakan langsung suasana Dieng Culture Festival, jangan lewatkan kesempatan untuk datang dan bergabung dalam kemeriahannya. Selain menyaksikan berbagai pertunjukan menarik, kamu juga bisa berinteraksi langsung dengan masyarakat setempat dan belajar lebih banyak tentang budaya Dieng.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai jadwal acara dan tiket, kamu bisa mengunjungi website resmi Dieng Culture Festival. Jangan lupa untuk mempersiapkan diri dengan baik sebelum berangkat, seperti membawa pakaian hangat, obat-obatan pribadi, dan perlengkapan lainnya.
Mari kita bersama-sama merayakan keindahan alam dan kekayaan budaya Indonesia di Dieng Culture Festival 2024. Sampai jumpa di Dieng!
ADVERTISEMENT