Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Permasalahan Kesehatan Mental Masyarakat Indonesia Selama Pandemi COVID-19
27 Oktober 2021 11:21 WIB
Tulisan dari Chintia Nosy Nur Aisah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Seseorang dengan mental yang sehat dapat menjalani kehidupan sehari-hari secara maksimal dan menggunakan kemampuan mereka dalam menghadapi segala permasalahan hidup. Selain itu, saat berada di kondisi sehat mental, manusia juga dapat menghargai hubungan dengan orang lain. Dalam hal ini, penyakit mental dapat berakibat pada terganggunya jiwa manusia. Orang dengan penyakit mental cenderung susah dalam mengendalikan emosi dan berpotensi melakukan sesuatu yang tidak baik. Saat seseorang terganggu jiwanya, kemampuan berpikirnya akan mengarah pada hal yang negatif.
ADVERTISEMENT
Gangguan mental atau bisa disebut juga sebagai penyakit jiwa berpotensi menyebabkan masalah dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, seperti menurunnya semangat dalam melakukan berbagai kegiatan, merusak hubungan sosialisasi dengan orang lain, berkurangnya minat berkomunikasi dengan keluarga atau kerabat, menurunnya produktivitas kerja, tidak memiliki semangat untuk hidup, muncul rasa ingin mengakhiri hidup, dan tidak adanya harapan atau tujuan yang ingin dicapai..
PERMASALAH KESEHATAN MENTAL PADA MASA PANDEMI
Sudah sekitar satu tahun lima bulan, tepatnya sejak Maret 2020, pandemi COVID-19 atau Coronavirus ini mengakibatkan berbagai permasalahan dan perubahan dalam kehidupan sehari-hari di negara Indonesia sendiri. Pandemi COVID-19 memengaruhi kesehatan fisik dan dapat memengaruhi kesehatan mental individu. Selama masa pandemi COVID-19, masyarakat ditekan dan dituntut untuk melakukan perubahan dalam hal cara bekerja, cara berpikir, dan cara berperilaku. Kondisi yang berubah begitu cepat dan berlangsung dalam jangka waktu yang tidak terbatas, serta berita yang terus-menerus, menyebabkan perubahan pada kesehatan mental (dr. Soeklola SpKJ Msi, 2021).
ADVERTISEMENT
Pada akhir Mei 2020, tingkat kecemasan dan depresi penduduk Indonesia selama pandemi COVID19 58% menderita depresi dan 55% menderita gangguan kecemasan. Presentase ini diperoleh dari hasil survei online yang dilakukan SurveyMETER mengenai Dampak Pandemi COVID-19 terhadap Kondisi Kesehatan Mental. Penduduk dengan jenis kelamin perempuan, penduduk dengan usia 20-30 tahun, penduduk dengan status pendidikan rendah, penduduk yang mengalami PHK/menganggur dan mengalami penurunan pendapatan di wilayah dengan angka kasus covid yang tinggi.
FAKTOR PENINGKATAN MASALAH KESEHATAN MENTAL PADA MASA PANDEMI
1. Rasa takut dan cemas yang berlebihan
Dengan adanya berita-berita negatif mengenai Covid-19, cerita pengalaman kerabat maupun diri sendiri saat terpapar Covid-19, dan hal-hal buruk lain yang mempengaruhi psikis selama masa pandemi, masyarakat cenderung mudah merasa cemas dan takut dalam menjalani kehidupan.
ADVERTISEMENT
2. Rasa bosan dan stres
Dengan diterapkannya PPKM dalam waktu yang terbilang cukup lama, seseorang dapat merasa jenuh dan suntuk hingga akhirnya merasa stress, terutama untuk masyarakat yang lebih suka berada di luar rumah.
3. Kemerosotan ekonomi atau pengahasilan yang didapat
Krisis ekonomi global yang dihadapi berdampak pada berkurangnya penghasilan atau pendapatan yang didapapat. Hal ini menyebabkan masyarakat khawatir akan bagaimana kehidupan mereka besok, apakah besok mereka bisa makan, bagaimana cara mereka untuk membeli keperluannya sedangkan mereka tidak memiliki pekerjaan atau kurangnya penghasilan setiap harinya
4. Stres dan trauma pada tenaga kesehatan.
Selain masyarakat biasa, gangguan mental juga dapat terjadi pada penyedia layanan kesehatan dan tenaga kesehatan. Terlebih, mereka yang berada di garda terdepan memiliki resiko terjangkit penyakit dan menghadapi berbagai pasien Covid-19. Dalam hal ini, resiko stress, takut, dan trauma pada tenaga kesehatan menjadi lebih tinggi.
ADVERTISEMENT
UPAYA PEMERINTAH DALAM PENCEGAHAN MASALAH KESEHATAN MENTAL PADA MASA PANDEMI
Kementerian Kesehatan menerbitkan ‘’Buku Pedoman Kesehatan Jiwa dan Psikososial pada Pandemi COVID-19’’. Buku ini ditulis berdasarkan pedoman World Health Organization (WHO) dengan tujuan sebagai upaya preventif dalam melakukan usaha pencegahan, penanganan, dan pelaksanaan dalam kelanjutannya di bidang kesehatan mental serta psikologi sosial pada masa pandemi ini. Buku ini dijadikan pedoman oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Dalam mengoptimalkan upaya pencegahan ini, kementerian kesehatan melibatkan peran serta masyarakat melalui Desa Siaga COVID-19. Penduduk desa ini memiliki kemampuan untuk mengatasi masalah kesehatan fisik maupun psikis secara mandiri dan mempunyai kesiagaan pada masa pandemi. Kemudian Desa Siaga COVID-19 diturunkan menjadi Rukun Tetangga atau Rukun Warga Siaga Kesehatan Jiwa guna menjalin kerjasama antar profesi terkait. Psikologis klinis memiliki peran untuk memberikan edukasi atau pengetahuan kepada masyarakat tentang keterampilan dalam upaya menerapkan prinsip pencegahan secara mandiri. Dengan adanya hal ini, pemerintah berharap agar segala upaya upaya yang telah diterapkan dapat menjadi strategi yang tepat guna mencegah permasalahan gangguan kesehatan jiwa di masyarakat imbas dari adanya pandemi COVID-19 yang merugikan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Selain upaya yang dilakukan oleh pemerintah dan tenaga kesehatan, kita sendiri juga harus berupaya dalam mencegah penyakit kesehatan mental selama masa pandemi. Upaya pencegahan yang dapat dilakukan oleh kita adalah berusaha menerima dan beradaptasi dengan keadaan baru, memikirkan hal hal yang baik, kurangi membaca atau mendengarkan berita negatif, banyak berolahraga atau melakukan kegiatan fisik selama di rumah, mengonsumsi makanan makanan yang sehat, bercerita kepada orang yang dipercaya atau berkonsultasi secara daring dengan psikolog, dan selalu beribadah.
SUMBER REFERENSI
Ridlo, I. A. (2020) ‘Pandemi COVID-19 dan Tantangan Kebijakan Kesehatan Mental di Indonesia’, INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental, 5(2), p. 162. doi: 10.20473/jpkm.v5i22020.162-171.
Soeklola , 2021, Kesehatan Mental Dalam Kondisi Pandemik Virus Corona, Alomedika, dilihat 14 Agustus 2021, https://www.alomedika.com/kesehatan-mental-dalam-kondisi-pandemik-virus-corona
ADVERTISEMENT
Suristiani, W, Sikoki, B, Listiono, 2020, Gangguan Kesehatan Mental Meningkat tajam di Masa Pandemi COVID-19?, SurveyMETER, dilihat 14 Agustus 2021, https://surveymeter.org/id/node/576
WHO, News Novel Coronovirus Question And Ask For Public, World Health Organization, Indonesia, dilihat 14 Agustus 2021, https://www.who.int/indonesia/news/novel-coronavirus/qa/qa-for-public
Winurini, S. (2020) ‘Permasalahan Kesehatan Mental Akibat Pandemi COVID-19’, Info Singkat, 12(15).