Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Apakah Politik Identitas Mempengaruhi Demokrasi di Indonesia?
1 Juli 2024 8:08 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Chiva Khaila HIMAIKOM tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Perbedaan atas dasar keragaman di Indonesia telah banyak mencatatkan sejarah sebagai faktor utama munculnya konflik, seperti konflik antar agama, antar etnis, antar suku, dan lain-lain. Konflik-konflik tersebut semakin berkembang bukan saja sebagai konflik antar satu identitas melainkan telah memasuki babak baru sebagai konflik antar identitas, Perluasan konflik antar identitas tersebut sering kali kita jumpai sebagai bagian dari proses demokratisasi, yang lebih tepatnya dikatakan sebagai “Demokrasi Liar”.
ADVERTISEMENT
Demokrasi liar tidak terbatas pada konsep demokrasi yang seharusnya diaplikasikan dalam kehidupan bernegara, akan tetapi keterbatasan nya kebebasan yang diberikan oleh demokrasi di Indonesia pada saat ini telah menciptakan kericuhan tanpa henti, bahkan tanpa segan telah menyentuh ranah keyakinan kelompok beragama. Karena kondisi mental dan karakter masyarakat Indonesia belum terlepas dari sentimen dan sektarianisme yang masih kuat mengakar dalam budaya masyarakat Indonesia sekalipun sudah hidup di era demokratisasi terbuka dan era digitalisasi modern. Hal ini dapat memicu konflik dan kekerasan, serta merusak rasa persatuan dan kesatuan bangsa.
Politik identitas seringkali digunakan untuk memecah belah masyarakat dengan memprovokasi sentimen dan prasangka antar kelompok. Politik identitas juga selalu ditandai pada tokoh tokoh Islam pada hal agama lain juga melakukan hal yang sama, Isu politik identitas sengaja di aktifkan terus oleh kelompok tertentu yang ketakutan kalah dan tidak senang Islam bersatu, inilah politik adu domba antar umat yang tidak produktif dan merusak semangat demokrasi. Politik di Indonesia tidak lepas dari politik identitas, sebab politik selalu membutuhkan instrumen atau kendaraan media untuk menyatakan diri lewat identitas seperti agama, suku, ras, kelompok, identitas budaya, paham ideologi, organisasi dan komunitas primordial lainnya. Maka jika pengertian politik identitas ini kita sepakati maka semua pekerja politik masuk kategori pengguna politik identitas.
ADVERTISEMENT
Kondisi Aktual Kehidupan Bangsa Indonesia Terkait Politik Identitas, Hal ini telah menimbulkan berbagai dampak negatif terhadap kehidupan bangsa, seperti:
1. Memperburuk Kesenjangan dan Ketidakadilan: Penggunaan politik identitas seringkali dilakukan untuk melegitimasi diskriminasi dan penindasan terhadap kelompok minoritas. Hal ini dapat memperburuk kesenjangan sosial dan ekonomi, serta menghambat kemajuan bangsa secara keseluruhan.
2. Menghambat Kemajuan dan Kesejahteraan Bangsa: Ketika energi bangsa terfokus pada konflik dan perpecahan akibat politik identitas, hal ini menghambat upaya untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan bersama. Investasi dalam pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur menjadi terhambat, dan potensi bangsa tidak dapat dimaksimalkan.
Politik identitas di Indonesia merupakan fenomena yang kompleks dan multidimensi dengan dampak yang signifikan terhadap kehidupan bangsa. Mengatasi politik identitas membutuhkan upaya bersama dan berkelanjutan dari semua pihak. Tantangannya masih banyak, namun dengan komitmen dan kerja sama yang kuat, diharapkan Indonesia dapat membangun bangsa yang lebih toleran, adil, dan sejahtera, di mana politik identitas tidak lagi menjadi alat untuk memecah belah, melainkan untuk memperkuat persatuan dan kemajuan bersama. Masa depan Indonesia sangat bergantung pada bagaimana kita dapat mengatasi politik identitas dan membangun bangsa yang inklusif, adil, dan sejahtera bagi semua.
ADVERTISEMENT
Artikel ini ditulis oleh Mahasiswa/i Ilmu Komunikasi, Universitas Pamulang Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.