Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Kuliah di Kampus Negeri: Jalan Menuju Masa Depan atau Beban Finansial?
22 April 2025 19:57 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Chiva Khaila HIMAIKOM tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Pendidikan tinggi di Indonesia masih menjadi topik yang kerap menimbulkan perdebatan dalam beberapa tahun terakhir. Perdebatan ini tidak hanya menyangkut mutu pendidikan, tetapi juga mencakup tingginya biaya serta persoalan pemenuhan hak asasi manusia dalam memperoleh pendidikan yang layak.
ADVERTISEMENT
Indonesia ingin meningkatkan kualitas pendidikan tingginya untuk bersaing dengan negara lain di dunia. Namun, berbagai hambatan sering menghalangi upaya ini. Beberapa di antaranya adalah kekurangan dana, fasilitas yang kurang memadai, dan sistem pendidikan yang buruk. Selain itu, banyak siswa yang berasal dari keluarga yang tidak mampu tidak dapat melanjutkan pendidikan mereka karena biaya pendidikan tinggi di Indonesia sangat mahal.
Tantangan besar dalam mencapai keseimbangan antara akumulasi sumber daya manusia dan keadilan sosial telah muncul sebagai akibat dari tren peningkatan biaya pendidikan di universitas negeri dan swasta di Indonesia. Perguruan tinggi negeri yang menerapkan kebijakan Uang Kuliah Tunggal (UKT) menghadapi masalah dalam menafsirkan dan menerapkannya. Hal ini menyebabkan berbagai lembaga membatasi akses mereka untuk mempertahankan biaya kuliah yang rendah, yang berdampak negatif pada kualitas pendidikan yang diberikan. Meskipun kebijakan UKT bertujuan untuk meningkatkan kompetitivitas pendidikan tinggi di seluruh dunia, tindakan dan aturan yang bertentangan sering menghalangi kebijakan ini, sehingga universitas negeri lebih fokus pada prestise daripada kualitas pendidikan. Akibatnya, pendanaan yang rendah dan penekanan pada biaya kuliah yang rendah sebagai proksi keadilan sosial menghalangi tujuan tersebut, dan universitas negeri menghadapi kesulitan untuk mencapai keadilan sosial dan daya.
ADVERTISEMENT
Kualitas Pendidikan Tinggi
Di Indonesia, kualitas pendidikan tinggi masih menjadi salah satu masalah yang kontroversial. Banyak universitas di Indonesia masih belum memenuhi standar pemerintah. Pendidikan tinggi di Indonesia menghadapi banyak tantangan, termasuk fasilitas yang tidak memadai, kurikulum yang belum diperbarui, dan dosen yang tidak kompeten.
Biaya Pendidikan Tinggi
Biaya pendidikan tinggi di Indonesia sangat mahal, membuat banyak siswa yang berasal dari keluarga yang tidak mampu tidak dapat melanjutkannya. Biaya yang tinggi ini dapat menyebabkan banyak orang tidak dapat melanjutkan pendidikan, meningkatkan kesenjangan sosial dan ekonomi.
Hak Asasi Manusia
Konvensi Internasional tentang Hak-Hak Sipil dan Politik dan Undang-Undang Dasar 1945 menjamin hak asasi manusia untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Namun, masih banyak orang yang tidak dapat menikmati hak ini karena berbagai masalah, seperti biaya tinggi dan kualitas pendidikan yang buruk.
ADVERTISEMENT
Kontroversi pendidikan tinggi Indonesia masih merupakan salah satu masalah yang harus diselesaikan. Pemerintah dan pihak berwenang lainnya harus melakukan tindakan yang konkret dan berkelanjutan untuk mengimbangi kualitas dan biaya pendidikan tinggi. Oleh karena itu, hak asasi manusia untuk pendidikan yang layak dapat dilindungi dan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia dapat ditingkatkan.
Artikel ini ditulis oleh Mahasiswi Ilmu Komunikasi, Universitas Pamulang, Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi.