Konten dari Pengguna

Menjadi Guru yang Berintegritas

Choirul Anam
Dosen Universitas Kadiri, Mahasiswa S3 Universitas Airlangga
15 Mei 2023 20:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Choirul Anam tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto: dok. pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Foto: dok. pribadi
ADVERTISEMENT
"Terdidik", sebuah kata dan kondisi yang tentu beda kelas dengan sekadar "terajar". Karena terdidik tentu ada harapan besar perubahan pengetahuan dan sikap untuk lebih kritis.
ADVERTISEMENT
Dan, tentu "terdidik" juga lebih mengedepankan sisi moralitas berdasarkan nilai-nilai luhur kebangsaan. Tidak sekadar mentransfer sebuah ilmu dan pengetahuan ,namun juga ada pewarisan peradaban sosial yang semakin berkemajuan.
Peserta didik atau apapun istilahnya, merupakan objek pendidikan yang tidak hanya sekadar menjadi sasaran perubahan. Namun juga harus dengan upaya kolaboratif antara pendidik dengan peserta didik untuk memperbaiki kondisi keilmuan dan adab di masyarakat.
Tidak mungkin tercapai jika kolaborasi tersebut hanya berupa tuntutan, namun juga harus disertai dengan teladan. Baik di hadapan peserta didik maupun dalam berbagai sisi kehidupan sosial yang lain. Sehingga seorang guru memiliki wibawa dan kekuatan sebagai kolaborator sosial menuju masyarakat berkemajuan.
Guru mengajar sejumlah siswa saat kegiatan belajar mengajar tatap muka di SD Negeri Bhayangkari Kota Serang, Banten, Kamis (12/5/2022). Foto: Asep Fathulrahman/ANTARA FOTO
Sangat mustahil tentunya akan terlahir generasi cerdas dan berbudi, jika diproses oleh alat dan bahan yang tidak berkualitas. Sehingga dengan demikian, seorang pendidik memang seharusnya menjadi pendidik di manapun dan kapanpun, tidak berbatas kepada waktu dan tempat dinas.
ADVERTISEMENT
Pendidik yang bisa menjunjung tinggi nilai-nilai integritas di manapun dan kapanpun, tentu akan memilik kekuatan untuk mengubah generasi, mulai dari lingkungan keluarga, lingkungan tempat tinggal dan sampai di lingkungan kerjanya.
Karena guru sejati, bukanlah guru yang sekadar status, tapi guru yang benar-benar sebagai kolaborator sosial yang bisa memajukan peradaban.
Di rumah seorang guru juga harus bisa menjadi contoh untuk keluarganya. Seperti bangun tepat waktu, makan tepat waktu, menghargai anak dan pasangan, memuliakan tamu, menata rumah yang rapi, dsb.
Ilustrasi Sekolah Dasar Swasta Bekasi. Foto: Shutter Stock
Di lingkungan tempat tinggal seorang guru juga harus menjadi teladan lingkungan. Seperti membuang sampah pada tempatnya, menjaga hubungan baik dengan tetangga dan masyarakat, menghadiri undangan, dsb.
Dan yang pasti, di lingkungan pekerjaannya seorang guru betul-betul harus menjadi teladan dan inspirasi bagi semua bentuk niat kebaikan seorang murid. Sehingga dengan demikian, guru akan menjadi literatur hidup yang menghidupi kehidupan.
ADVERTISEMENT