Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Mari kita dukung Persamaan derajat Perempuan!
9 Desember 2017 14:39 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
Tulisan dari Chrisentia Flavia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tidaklah mudah bagi para perempuan untuk merasa nyaman berjalan kaki di ruang publik tanpa menghadapi pelecehan,baik itu verbal maupun non-verbal. Terlebih lagi kejadian yang sering menimpa para perempuan ini tidak hanya terjadi di luar negeri, tetapi berlaku juga di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Pelecehan seksual di jalanan, dalam segala bentuk (Verbal dan Non-Verbal), seakan dianggap hal lumrah yang sering dialami oleh perempuan Indonesia setiap harinya. Itu pun belum termasuk kekerasan seksual yang dialami baik di ruang publik dan tempat kerja. Namun, seiring perkembangan banyak sekali perempuan Indonesia yang tergerak hatinya untuk melakukan perlawanan untuk menuntut kesetaraan yang bergejolak.
Dimana, ada sekumpulan Mahasiswi
yang membuat sebuah kampanye dalam bentuk peningkatan kesadaran terhadap pelecehan seksual di jalan, yang diberi nama Stop Catcalling Indonesia. Catcalling sendiri merupakan sebuah bentuk godaan jahil yang bernada seksual, atau gerakan yang dilakukan seseorang terhadap orang lain tanpa persetujuan orang tersebut.
Para “Catcall” sendiri (sebutan orang yang melakukan catcalling) dianggap menjadi bahan becandaan oleh mereka sehingga para perempuan sendiri pun yang terkena Catcalling tersebut merasa risih bahkan kesal dengan ulah para “Catcall”. Selain itu, di banyak kasus pelecehan seksual di jalanan, justru yang menjadi sorotannya adalah cara berpakaian perempuan. Sehingga, kultur ini justru yang harus kita ubah secara perlahan-lahan untuk menyadarkan masyarakat untuk tidak melakukan Catcalling lagi di jalanan.
ADVERTISEMENT
(Penulis : Chrisentia Flavia Dwianjani)
Live Update