Merajut Wajah Generasi Penerus di Bumi Kalimantan Utara

Christian Andrea
Diplomat yang ASN - ASN yang Diplomat - Mengabadikan memori dan keindahan melalui foto
Konten dari Pengguna
31 Oktober 2022 8:50 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Christian Andrea tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mahasiswi dan Mahasiswa Kaltara (foto dok pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Mahasiswi dan Mahasiswa Kaltara (foto dok pribadi)
ADVERTISEMENT
"Apa peran kami dalam pembangunan kawasan industri hijau Indonesia (KIHI) di Kabupaten Bulungan, Kaltara?"kira-kira demikian pertanyaan seorang mahasiswa pada kegiatan diskusi panel bertemakan "Merebut Peluang di Tengah Ketidakpastian Global" yang dilaksanakan tepat di hari Sumpah Pemuda di aula Universitas Kalimantan Utara (Kaltara) (28/10). Sekilas, ini adalah harapan dari seorang anak muda untuk turut terlibat dalam mega proyek kawasan industri hijau yang katanya terbesar di dunia.
ADVERTISEMENT
Namun, jika diperhatikan secara lebih seksama, terdapat sebuah makna yang tersirat. Pertanyaan itu seperti berbunyi, "Apakah ada jaminan kerja setelah saya lulus dari bangku kuliah?". Mirisnya, ini sepertinya menjadi pertanyaan yang sama bagi hampir 150 orang mahasiswa yang hadir di aula tersebut.
Dalam bincang-bincang lebih lanjut antara penulis dengan beberapa mahasiswa didapat sebuah simpulan bahwa banyak anak muda di Kaltara yang masih belum memiliki gambaran terhadap apa yang akan dilakukan setelah lulus kuliah nantinya. Jawaban yang diterima antara lain, "belum tahu", "masih bingung", atau bahkan "pekerjaan apa saja yang terima saya".
Hal yang sebenarnya cukup ironis mengingat Kaltara kaya akan sumber daya alam yang diyakini mampu menggerakan roda ekonomi. Berbagai pembangunan fisik di Kaltara terus digenjot mulai dari infrastruktur jalan, jembatan, hingga menara-menara BTS untuk memastikan koneksi internet. Nilai investasi masuk juga terus mengalami peningkatan dengan adanya beberapa mega proyek.
ADVERTISEMENT
Seiring dengan hal ini, sayangnya indeks pembangunan manusia (IPM) di Kaltara masih tergolong rendah. Pada tahun 2021, Kaltara mencatatkan IPM sebesar 71,19 atau peringkat 22 dari 34 provinsi di Indonesia. Tantangan konektivitas di Kaltara juga menimbulkan disparitas IPM yang cukup tinggi antar Kabupaten di Kaltara.
Kelompok mahasiswi Kaltara sedang berdiskusi (foto dok pribadi)
Ini tentu menjadi pekerjaan rumah bagi Kaltara bagaimana memanfaatkan bonus demografi penduduk usia produktif Kaltara. Merupakan tantangan yang harus dijawab bagi Kaltara untuk memastikan bahwa masyarakat Kaltara menjadi aktor utama dalam berbagai pembangunan yang dilakukan sehingga memberikan manfaat yang nyata bagi bumi Kaltara.
Investasi fisik memang menguntungkan, tapi investasi pembangunan dan pemberdayaan manusia akan memberikan manfaat yang jauh lebih besar dan bertahan hingga lintas generasi.
ADVERTISEMENT
Berbagai pilihan yang akan diambil akan menentukan bagaimana nasib serta wajah generasi penerus di Kaltara. Wajah mereka yang sedih karena tersisihkan? atau wajah mereka yang bahagia dan bangga karena menjadi aktor utama dalam pembangunan?
Mahasiswi Kaltara (foto dok pribadi)
Sejarah menunjukkan bagaimana para pemuda Indonesia menjadi bagian penting dalam berbagai tonggak sejarah Indonesia yang menuntun bangsa Indonesia ke arah yang lebih baik. Sejarah mengajarkan bahwa Indonesia tidak akan terbentuk tanpa adanya para pemuda yang menjadi agen perubahan.
Masih dalam semangat peringatan hari Sumpah Pemuda, ini tentu merupakan momentum bagi Kaltara untuk kembali memaknai pidato Bung Karno saat beliau menyampaikan, “Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia”.
Mahasiswi dan Mahasiswa Kaltara (foto dok pribadi)