Revitalisasi Bimbingan Konseling: Sebagai Media Untuk Kreativitas Di Sekolah

foto oleh thirdman dari pexels : https://www.pexels.com/id-id/pencarian/mengajar%20anak-anak/

Pertama, bimbingan konseling dapat menjadi media yang efektif untuk mengenali potensi dan minat siswa yang tersembunyi. Dalam banyak kasus, siswa sering kali memiliki bakat atau minat di bidang tertentu, namun mereka kurang mendapatkan dukungan atau ruang untuk mengembangkannya. Melalui pendekatan yang lebih terarah dan sistematis, konselor sekolah dapat membantu siswa dalam menggali dan mengenali potensi diri mereka. Konseling kreatif yang memanfaatkan teknik seperti art therapy atau counseling berbasis proyek, misalnya, dapat membuka ruang bagi siswa untuk mengekspresikan ide dan kreativitas mereka secara bebas.

Kedua, BK dapat mengurangi hambatan mental yang sering menjadi penghalang utama kreativitas. Banyak siswa yang enggan mengeksplorasi potensi kreatif mereka karena takut gagal atau takut dihakimi. Dalam sesi konseling yang lebih personal, konselor dapat membantu siswa mengatasi ketakutan ini dan membangun rasa percaya diri yang kuat. Penelitian menunjukkan bahwa dukungan emosional yang positif dari lingkungan sekolah, terutama dari konselor, dapat mendorong siswa untuk berani bereksperimen dan menciptakan sesuatu yang baru.

Ketiga, revitalisasi bimbingan konseling juga dapat berdampak positif pada iklim sekolah secara keseluruhan. Ketika siswa merasa dihargai dan didukung untuk mengembangkan kreativitasnya, iklim sekolah pun menjadi lebih kondusif bagi pembelajaran aktif dan kolaboratif. Dalam lingkungan yang demikian, siswa akan merasa lebih termotivasi dan terlibat dalam kegiatan sekolah, yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan prestasi secara keseluruhan.

Revitalisasi bimbingan konseling sebagai media untuk menumbuhkan kreativitas di sekolah adalah langkah yang masuk akal dan sesuai dengan kebutuhan zaman. Sudah saatnya sekolah-sekolah di Indonesia mengubah paradigma mereka tentang BK, dari sekadar “tempat mengatasi masalah” menjadi “tempat menumbuhkan potensi.” Dengan memanfaatkan BK secara optimal, kita tidak hanya dapat mencetak siswa yang cerdas secara akademis, tetapi juga siswa yang kreatif dan inovatif. Untuk itu, pihak sekolah, pemerintah, serta seluruh pemangku kepentingan pendidikan diharapkan mendukung inisiatif ini demi menciptakan generasi muda yang siap menghadapi tantangan masa depan.

Disusun oleh: Careen Ayudiah Kusuma dan

Prof. Dr. Andayani, M.Pd.