Konten dari Pengguna

Lahan Bekas Tambang: Pesona Geowisata Sekaligus Pengingat Kerusakan Lingkungan

Christina Nathania
Mahasiswa Tingkat Akhir di UPN Veteran Jawa Timur
28 Desember 2021 13:38 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Christina Nathania tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Situasi lahan bekas pertambangan https://unsplash.com
zoom-in-whitePerbesar
Situasi lahan bekas pertambangan https://unsplash.com
ADVERTISEMENT
Membahas mengenai pertambangan, kamu ada di tim mana nih? Tambang sebagai pundi pendapatan negara atau tambang penyebab rusaknya alam? Bagaikan pedang bermata dua, disatu sisi aktivitas pertambangan dipercaya dapat menopang kehidupan masyarakat, misalnya lewat hasil kelola sumber daya alam, dan lapangan pekerjaan yang kalau di Indonesia nih cukup bergantung pada tenaga manusianya. Tetapi, tidak dapat dipungkiri kalau pertambangan mengakibatkan rusaknya lingkungan yang sangat kentara.
ADVERTISEMENT
Galian alat berat dan manusia untuk mengeruk hasil bumi menghasilkan banyaknya lubang yang mengubah kenampakan alam sekitarnya. Masih ingat dengan Sexy Killer, sebuah film dokumenter yang viral pada tahun 2019 menampilkan hancurnya alam dan ruang hidup warga akibat aktivitas pertambangan. Ketika pertambangan sudah marak dilakukan, tidak mungkin kan kita kembali pada masa lampau untuk mencegah adanya pertambangan? Lalu apakah sisa galian kemudian dibiarkan menganga begitu saja?

Geowisata! agenda pariwisata berkelanjutan berpotensi pada lahan bekas tambang

Lubang tambang menjadi danau sumber https://unsplash.com
Reklamasi lahan bekas tambang kepada pariwisata telah menjadi tren yang dikembangkan sejak beberapa tahun lalu. Ternyata, lahan bekas tambang berpeluang dan berpotensi disulap untuk memiliki daya tarik wisata! Salah satunya adalah geowisata. Term Geowisata mulanya diciptakan oleh National Geographic Society, sebuah NGO asal Amerika Serikat yang kemudian diadopsi oleh seluruh dunia. Geowisata merupakan pariwisata yang bertanggung jawab pada lingkungan dengan memanfaatkan situs geologi. Jadi, lahan bekas tambang termasuk area geowisata yang potensial, loh..
ADVERTISEMENT
Tidak hanya sampai disitu saja, tahukah kamu kalau geowisata ini ternyata telah dikembangkan sebagai salah satu strategi pariwisata berkelanjutan. Pariwisata sendiri menurut UNWTO merupakan salah satu industri yang signifikan menambah perekonomian suatu negara. Oleh karena itu, setiap negara hendaknya beralih kepada pariwisata berkelanjutan.
Loh memang perbedaanya apa sih? pariwisata berkelanjutan mengharapkan negara untuk memperhitungkan segala aspek dalam pariwisata untuk jangka waktu yang lama. Bisa jadi nih ya, supaya negara tidak sembarangan eksploitasi dan akhirnya boros. Selain itu, hal ini termasuk salah satu agenda SDG 2030 yaitu mempromosikan pariwisata berkelanjutan yang menciptakan lapangan pekerjaan dan mengembangkan produk lokal.
Pas banget nih, lahan bekas tambang yang direklamasi menjadi geowisata merupakan alternatif yang diharapkan membawa manfaat bagi kehidupan masyarakat secara berkelanjutan. Lahan bekas tambang yang kelihatan terbengkalai, kalau ada kemauan dan yang mengeksekusi berpotensi jadi geowisata, kok.
ADVERTISEMENT

Alarm pengingat manusia bahwa alam telah rusak akibat pertambangan

Rusaknya kenampakan alam sumber https://unsplash.com
Dengan mengunjungi objek geowisata, kamu tidak hanya disuguhkan pemandangan cantik nan memesona. Beberapa objek geowisata juga mengandung unsur edukasi di dalamnya seperti edukasi terkait geologi tempat wisata terkait, sampai bagaimana sih keadaan geowisata tersebut sebelumnya. Geowisata yang sebelumnya adalah lahan bekas tambang menyimpan memori tersendiri betapa kayanya sumber daya alam yang terkandung di dalamnya. Dan diwaktu bersamaan, menceritakan bagaimana eksploitasi sumber daya alam mengakibatkan rusaknya kenampakan alam :(

Siapa sih yang tidak tahu Belitung? Geowisata yang masuk sebagai warisan UNESCO Global Geopark 2021

Geowisata Belitung sumber https://unsplash.com
Sekarang jalan-jalan dahulu yuk ke salah satu objek geowisata bekas tambang! Yup, kalau di Indonesia, salah satu yang terkenal adalah Belitung sebuah pulau yang dahuluunya merupakan penghasil timah terbesar. Belitung memiliki daya jual geowisata karena memiliki berbagai macam fenomena geologis dan sisa-sisa pengingat aktivitas pertambangan. Banyak objek geowisata bekas tambang yang bisa kamu temukan di sana, ada bebatuan granit di Tanjung Tinggi, Penyabong, danau bekas lubang dengan air hijau kebiruan, dan banyak objek lainnya yang termasuk pada kawasan Belitung Geopark
ADVERTISEMENT
Pasti kamu pernah menonton film Laskar Pelangi kan.. Pulau yang pernah jadi lokasi utama shooting Laskar Pelangi ini, beberapa bulan lalu baru saja diresmikan sebagai anggota UNESCO Global Geopark dengan 17 situs geowisata, dan beberapa diantaranya adalah saksi bisu pertambangan timah. Eits.. tunggu dahulu, di pulau yang sama juga Belitung masih banyak memiliki sisa galian besar bekas pertambangan yang mangkrak belum direklamasi nih. Kalau kamu keliling dengan helikopter di atasnya, bisa dilihat jelas lanskap Pulau Belitung yang berlubang belum direklamasi.

Central Spiš, bekas tambang 700 tahun di Slovakia kini memiliki beberapa situs Geowisata

Slovakia sumber https://unsplash.com
Setelah jalan-jalan di dalam negeri, yuk terbang ke Eropa, jalan-jalan ke salah satu geowisata bekas tambang di luar negeri! Slovakia menjadi salah satu negara di Eropa yang pada tahun 2020 memiliki 27 situs geologis bekas pertambangan yang salah satunya ada di kawasan Central Spiš. Sebelumnya Central Spiš adalah kawasan yang kaya akan sumber daya mineralnya dan terdapat aktivitas pertambangan selama 700 tahun. 30 tahun berlalu sejak aktivitas penambangan selesai, namun lanskap alamnya masih mengalami permasalahan yang kompleks. Pada satu sisi, wilayah ini juga menjadi lokasi geowisata bersejarah di beberapa situsnya.
ADVERTISEMENT

Jadi, kamu sudah punya geowisata bekas tambang di bucket list liburan akhir tahun atau belum nih?

Geowisata bisa banget jadi pilihan berliburmu. Selain kamu bisa menikmati keunikan alamnya, kamu juga bisa mengingat bahwa aktivitas pertambangan selalu memiliki konsekuensi rusaknya kenampakan alam sekitarnya. Tetapi, kalau dikembangkan sebagai pariwisata berkelanjutan, geowisata bekas tambang nyatanya bisa menjadi alternatif yang membawa manfaat tersendiri.
Selamat berlibur akhir tahun!