Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Solusi Tangani Kepanasan bagi Gedung Pencakar Langit
18 Januari 2022 21:24 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Christopher Hamjaya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tahukah kamu? Jakarta telah menjadi kota dengan tingkat kepadatan gedung mal tertinggi di dunia, dengan jumlah 170 mal yang tersebar di seluruh daerahnya.
ADVERTISEMENT
Dengan tingkat kepadatan gedung yang begitu tinggi, menyebabkan suhu rata-rata pada bulan Agustus sampai dengan November tahun 2021 mencapai 32 derajat celsius. Sedangkan menurut SNI-14-1993-03, suhu yang sejuk hingga nyaman optimal berkisar di angka 20.8 hingga 25.8 derajat celsius.
Biasanya, penggunaan AC selalu menjadi solusi pertama dalam mengatasi kenyamanan termal dalam bangunan. Namun dalam jangka panjang, penggunaan peralatan mekanis tersebut malah menjadi bumerang dengan dampak efek rumah kaca yang ditimbulkan.
Selain merusak lingkungan, AC juga menguras banyak sekali energi yang dapat dikategorikan sebagai pemborosan. Strategi yang dapat digunakan untuk mengatasi kedua masalah tersebut adalah dengan mengolah desain bangunan yang dimulai dari elemen terluar, yaitu fasad.
Elemen bangunan ini memainkan peran penting terkait dengan kinerja termal dalam bangunan, yaitu dengan mengurangi solar gain yang menjadi masalah utama di bangunan mal Jakarta. Sehingga, aplikasi teknologi double skin facade muncul sebagai solusi teknis dalam mengatasi masalah termal akibat radiasi panas matahari sekaligus mengurangi beban energi pendinginan pada bangunan.
ADVERTISEMENT
Double skin facade adalah sebuah inovasi desain arsitektur, yang berfungsi mengatur penyerapan panas berlebih pada bangunan, khususnya mal yang mempunyai banyak material kaca.
Kemampuan tersebut dikarenakan double skin facade terdiri lebih dari satu lapis fasad, yaitu fasad eksternal, ruang udara di tengah dan lapisan fasad bagian dalam. Sebagai bagian terluar, fasad eksternal berperan sebagai pelindung dari gangguan lingkungan. Sedangkan, ruang udara di tengah memungkinkan adanya pengaliran udara yang sekaligus mendukung insulasi termal.
Pada penerapannya teknologi ini sudah dapat kita jumpai pada gedung UMN, yang terletak di kabupaten Tangerang, Jakarta. Dalam penggunanya, gedung ini menggunakan sistem buffer yang merupakan sebuah isolasi. Sehingga dapat mempertahankan cahaya matahari sekaligus meningkatkan isolasi dan sifat suara dari sistem dinding parsial.
ADVERTISEMENT
Hal ini terbukti dari hasil pengukuran suhu yang dilakukan, gedung ini dapat mempertahankan rata-rata suhu di angka 25,7 derajat celcius yang tergolong kategori nyaman optimal sesuai standar kenyamanan termal. Namun sayangnya memang penggunaan double skin facade belum menjadi opsi pertama untuk mengatasi masalah termal akibat radiasi panas khususnya pada daerah Jakarta.
Memang jika dikomparasi dengan penggunaan AC yang dapat menekan suhu hingga di bawah 20 derajat celcius, terkesan memiliki jarak yang sangat jauh. Namun, jika diperhatikan lebih lanjut, penggunaan AC yang terus meningkat tahun demi tahun di Jakarta, membuat suhu di kota ini meningkat sebanyak 4derajat celcius dalam 10 tahun terakhir.
Sebaliknya jika penggunaan double skin razade yang diperbanyak dalam jangka panjang malah akan menguntungkan bagi kondisi termal pada lingkungan, mengingat sistem pengaliran udara yang dilakukan teknologi ini.
ADVERTISEMENT
Selain mengatasi masalah termal akibat radiasi, dengan menerapkan double skin facade juga akan mengurangi energi pendingin yang sangat tinggi pada kebanyakan mal yang ada.
Lepas dari keunggulan yang terdapat pada teknologi ini, penggunaan double skin facade memang tidak dapat diimplementasikan 100% pada bangunan mal di Jakarta.
Mengingat suhu rata-rata pada bulan Agustus 2021 mencapai 32˚C dan teknologi double skin facade secara maksimal hanya dapat menurunkan suhu hingga 4% dari suhu awal.
Namun, penggunaan teknologi ini akan sangat efisien karena dapat mengurangi pemakaian AC yang cenderung berlebihan, dan menyebabkan efek emisi gas rumah kaca.
Kombinasi keduanya adalah solusi yang dapat saya rekomendasikan. Karena dengan adanya double skin facade, untuk mencapai kondisi termal yang nyaman, AC yang diperlukan tidak terlalu banyak, sehingga akan mengurangi pemakaian energi dan efek rumah kaca yang terjadi.
ADVERTISEMENT