Konten dari Pengguna

Ajarkan Sanitasi Sejak Dini, Mahasiswa KKN Undip Turut Peran Memberi Edukasi

Christofer Nugraha Marcyen
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro
3 Agustus 2022 14:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Christofer Nugraha Marcyen tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber : Dokumentasi Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Sumber : Dokumentasi Pribadi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Medan (1/8) - Masih banyak orang yang belum menyadari betapa pentingnya melakukan cuci tangan dengan baik dan benar. Mencuci tangan dengan sabun merupakan suatu upaya sanitasi yang dilakukan dengan cara membersihkan tangan dan jari-jari menggunakan air dan sabun dengan tujuan memutus mata rantai kuman di tangan. Oleh karena tangan merupakan media pembawa kuman penyebab penyakit yang menyebar ke bagian tubuh yang lain, maka kita perlu sesering mungkin melakukan cuci tangan. Apabila kita memegang mata, hidung, dan mulut tanpa cuci tangan terlebih dahulu, maka itu dapat menjadi media penyebaran kuman dan kuman itu dapat menimbulkan infeksi dan penyakit. Terlebih lagi, kita masih berada di masa pandemic Covid-19 yang meminta kita menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) secara ketat.
ADVERTISEMENT
Namun demikian, masih banyak yang belum menerapkan cuci tangan dengan benar. Mencuci tangan dengan terburu-buru, dengan langkah-langkah yang tidak tepat, atau bahkan mencuci tangan dengan air saja merupakan metode yang kurang efektif dalam menghentikan penyebaran kuman. Dalam menurunkan risiko berbagai penyakit, metode yang efektif serta durasi yang cukup dalam mencuci tangan dengan air dan sabun sangat diperlukan agar kuman yang berada di seluruh bagian tangan dan jari-jari dapat dibasmi secara efektif.
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Hal ini menjadi perhatian bagi mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro Tahun Ajaran 2021/2022 di wilayah Kelurahan Sempakata, Kecamatan Medan Selayang. Sebagai upaya tindak lanjut, maka dilaksanakan sosialisasi dan edukasi penerapan 6 langkah cuci tangan dan 5 momen cuci tangan sebagai upaya perilaku hidup bersih dan sehat. Edukasi dilakukan pada pelajar SMP, dikarenakan pembelajaran tatap muka sudah mulai dilakukan di masa pandemic yang masih berlangsung. Dengan demikian, untuk memperkuat kebiasaan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat), perlu disosialisasikan 6 langkah cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sesuai pedoman yang diberikan Kemenkes. Pemberian sosialisasi dan edukasi dilakukan dengan pemberian leaflet, agar senantiasa dapat menjadi pengingat, selanjutnya diberikan penjelasan terkait langkah cuci tangan dan momen cuci tangan, kemudian dilanjutkan dengan praktek secara bersama-sama sehingga penjelasan materi yang tertuang di leaflet serta penyampaian yang diberikan dapat semakin diingat oleh para peserta sosialisasi.
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Diharapkan pemberian materi secara tertulis dan penjelasan lisan yang disampaikan dapat diingat secara masif oleh para peserta sosialisasi. Bukan hanya diingat, tetapi juga diterapkan dalam keseharian. Mengingat kondisi pandemic covid-19 yang masih berlangsung, dimana salah satu pencegahan penyebaran covid-19 yang senantiasa digaungkan oleh pemerintah adalah mencuci tangan, maka cuci tangan dengan 6 langkah yang tepat harus dijadikan kebiasaan untuk mewujudkan upaya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) demi meningkatkan kualitas hidup para pelajar di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Penulis : Christofer Nugraha Marcyen (Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro)
DPL : Dr. Heni Rizqiati, S.Pt., M.Si.
#KKNTimIIperiode2022 #p2kknundip #lppmundip #undip