6 Cara Manajer Milenial agar Bisa Memimpin Karyawan yang Lebih Senior

ilustrasi : https://unsplash.com/photos/MYbhN8KaaEc?utm_source=unsplash&utm_medium=referral&utm_content=creditShareLink

Seperti kita ketahui bahwa karyawan di kantor atau lingkungan kerja semakin menua dalam usia. Di kantor kita bisa menemukan berbagai generasi, dari karyawan generasi baby boomers, generasi x, generasi milenial, dan generasi Z.

Berbeda generasi berbeda juga karakter yang mereka miliki, contoh generasi baby boomers yang kurang melek teknologi akan berbeda dengan generasi milenial dan generasi z yang sudah sat set sat set menggunakan teknologi untuk bekerja.

Dengan perbedaan ini, maka diperlukan cara yang efektif untuk dapat menyatukan berbagai generasi, dan perlu cara bagi manajer generasi milenial untuk dapat memimpin rekan kerja yang lebih senior.

Berikut 6 cara yang menurut saya dapat membantu manajer generasi milenial untuk dapat memimpin rekan kerja yang lebih senior:

1. Jangan Membahas Umur

Ilustrasi mendengarkan podcast Ramalan Zodiak di Spotify. Foto: Shutterstock

Bekerja dengan rekan kerja yang lebih senior sangat tidak boleh membahas umur, apalagi membanding-bandingkan pekerjaan dengan umur mereka. Rasanya itu sangat tidak pantas.

Dengan umur mereka yang lebih senior pastinya lebih banyak pengalaman. Tugas dari manajer milenial adalah tetap memberikan pekerjaan kepada mereka tanpa harus membahas umur.

Sebab, ketika membahas umur, mereka akan merasa didiskriminasi dengan yang lebih muda, merasa dianggap tidak kompeten.

2. Memilih Alat Komunikasi yang Tepat

Ilustrasi ponsel yang dicharge Foto: Unsplash/Andreas Haslinger

Dalam sebuah kantor atau tempat kerja pasti memiliki bermacam alat komunikasi yang sering digunakan untuk menyampaikan pesan dalam pekerjaan.

Namun, rekan kerja yang lebih berusia biasanya tidak melek dengan perangkat komunikasi yang sering digunakan. Maka dari itu, sebagai manajer generasi milenial untuk menyatukan atau memperlancar komunikasi.

Kamu dapat bertanya kepada rekan kerja yang senior perihal alat komunikasi yang dapat memudahkan dan yang tidak mengarahkan pada miscommunication.

Bila dalam perusahaan sudah ada alat komunikasi yang memang digunakan, manajer generasi milenial dapat memberikan pelatihan bagi karyawan yang lebih senior sehingga komunikasi tidak akan menjadi masalah.

3. Cari Kesamaan

Ilustrasi ngobrol. Foto: 1112000/Shutterstock

Cara terbaik untuk manajer generasi milenial dalam berkomunikasi dengan rekan kerja yang lebih senior adalah dengan cara menemukan sesuatu yang sama satu sama lain.

Contoh kamu suka bersepeda dan senior kamu juga suka bersepeda, ini merupakan salah satu topik kesamaan yang bisa dibahas untuk membangun komunikasi yang baik.

4. Tawarkan Kesempatan Karier

Ilustrasi Perempuan Karier. Foto: Shutterstock

Beberapa rekan kerja yang lebih senior akan sangat senang ketika belajar skill baru. Terkadang sebagai manajer generasi milenial berpikir bahwa rekan kerja senior tidak mau belajar hal baru.

Padahal sebenarnya mereka sangat senang bila ditanyakan skill baru apa yang mau dipelajari. Mereka merasa dihargai ketika diberikan kesempatan untuk belajar skill baru.

5. Temui Mereka Secara One on One

Ilustrasi perempuan karier. Foto: Shutter Stock

Manajer generasi milenial terkadang sungkan untuk bertemu rekan kerja yang lebih senior, terkadang juga ego tidak mau bertemu. Sangat baik bila manajer generasi milenial untuk memberikan waktu bertemu dan mengajak bicara tentang goal atau tujuan mereka dan aspirasi dari mereka.

Belajar dari rekan kerja yang lebih senior perihal kepemimpinan yang sebelumnya, agar kamu bisa belajar menjadi pemimpin yang lebih baik lagi

6. Dapatkan Trust dari Mereka

Ilustrasi perempuan karier. Foto: Shutter Stock

Kunci sukses bekerja dengan rekan kerja yang senior adalah dengan mendapatkan trust dari mereka. Terkadang manajer milenial mencoba untuk menjadi teman, hanya membuat asyik saja tetapi tidak mendapatkan kepercayaan dari rekan kerja senior.

Manajer generasi milenial perlu menunjukkan kinerja terbaiknya untuk bisa mendapatkan trust dari karyawan yang lebih senior.