Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Apa Saja Ketidakpuasan dan Frustrasi yang Dialami oleh Leader di Perusahaan?
17 Januari 2024 10:38 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Christina Amanda Savitri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pernahkah kamu mendengar bahwa seorang leader pernah merasa tidak puas dan merasa frustrasi dengan keadaan dalam lingkup pekerjaan?
ADVERTISEMENT
Dalam pekerjaan kita sering dihadapkan dengan berbagai macam tuntutan tugas, relasi dengan rekan kerja yang memang terkadang tidak sesuai dengan harapan, target perusahaan, dan hal lainnya. Berikut adalah menurut saya beberapa contoh ketidakpuasan dan frustrasi yang dialami oleh Leader dalam perusahaan atau organisasi .
ADVERTISEMENT
Orang-orang yang berperan sebagai pemimpin dalam pekerjaan , perusahaan atau organisasi biasanya diharapkan oleh yang lainnya untuk dapat bekerja lebih panjang jam bekerjanya dibanding karyawan biasa lainnya. Unpaid hours ini disebut dengan casual overtime. Terkadang leader akan merasakan frustrasi perihal hal ini, karena biasanya leader di perusahaan atau organisasi tertentu menghabiskan lebih dari lima puluh jam perminggu dan dalam minggu-minggu penting atau periode tertentu leader bisa menghabiskan waktu mencapai 80 jam/minggu. Hal ini membuat leader merasa frustasi karena akan kekurangan waktu untuk hal lainnya dan untuk keluarga mereka.
Semakin tinggi posisi leader yang kalian emban, maka semakin merasa sendiri dalam beberapa situasi. Leader juga akan membatasi orang-orang yang akan jadi tempat untuk bercerita, karena sangat aneh bila bercerita tentang perasaan negatif yang dirasakan tentang pemilik perusahaan terhadap anggota tim atau aneh bila harus bercerita terkait satu group terhadap yang lain. Beberapa orang dalam kepemimpinan akan merasa sendiri dan terkadang hal ini membuat mereka frustrasi.
ADVERTISEMENT
Ketika menjadi seorang leader akan dihadapi masalah dengan pengambilan keputusan, yang mana keputusan terkadang tidak bisa ditentukan oleh leader tersebut, tetapi ada atasan yang lebih tinggi lagi. Ketidakcukupan memutuskan atau ketidakcukupan otoritas ini membuat leader tidak puas karena tidak dapat melakukan keputusan yang menurut mereka baik.
Dalam perusahaan atau organisasi leader akan menghadapi banyak permasalahan atau problem bisa disebabkan oleh perseorangan karyawan atau bisa disebabkan oleh tim. Semakin bawah posisi leader yang dimiliki akan semakin sering dan semakin mereka menghadapi banyak orang dan menghadapi masalah mereka. Misalnya supervisor akan sering menghabiskan waktu untuk deal terkait masalah karyawan, tetapi chief information officer tidak menghadapi sebanyak yang dihadapi supervisor tersebut. Hal ini menyebabkan frustrasi karena harus menghadapi berbagai problem banyak karyawan.
ADVERTISEMENT
Sebagai leader kalian akan menghadapi politik organisasi. Politik organisasi ini bisa dari tiga arah, dari bawah, atasan, dan juga politik organisasi dari sesama leader yang setara. Kemungkinan akan mengharuskan kalian sebagai leader untuk membentuk politics tactics dengan membentuk tim yang sejalan dengan prinsip leader, untuk menghadapi koalisi yang tidak sejalan dan kadang mereka suka menjatuhkan atau mengambil kredit dari yang kamu kerjakan. Politik organisasi ini akan membuat kalian lelah dan merasa tidak puas dengan pekerjaan yang kalian miliki.
Di dalam perushaan atau organisasi leader akan dihadapi dengan berbagai tantangan dan tekanan dalam mencapai tujuan atau target pekerjaan yang diberikan. Mereka akan merasakan stress tingkat tinggi dalam kurun waktu yang panjang dan pada akhirnya akan merasakan job fatigue dan merasa burnout. Menurut Harvard Medical School Faculty, terdapat 96% dari senior leader dilaporkan mengalami burnout dan sepertiganya mengalami burnout yang ekstrem. Burnout yang lainnya juga bisa disebabkan karena harus bertanggung jawab dengan aksi yang mungkin membuat karyawannya sedih misalnya pada saat lay off karyawan. Hal ini membuat leader merasa tidak puas dan frustrasi dalam pekerjaannya.
ADVERTISEMENT
Bagaimana bila melihat ketidakpuasan dan frustrasi yang dihadapi oleh leader? Apakah kalian siap menjadi leader? Apa pun ketidakpuasan dan frustrasi yang dihadapi sebenarnya kalian sebagai leader harus bisa mengelola hal tersebut walaupun mungkin tidak bisa menghilangkan secara keseluruhan ketidakpuasan dan frustrasi yang muncul, paling tidak kalian dapat membangun budaya kerja yang memang baik dan memberikan manfaat baik untuk kalian sebagai leader maupun rekan kerja kalian.