Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten dari Pengguna
Buat Kamu yang Sibuk, 7 Rice Bowl Ini Bisa Jadi Jawaban Perut Laparmu
13 Mei 2019 11:55 WIB
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:18 WIB
Tulisan dari Caca ChubbyTraveler - Food Reviewer tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Salah satu hal yang gue kangenin dari zaman sekolah adalah bekal. Ya, sesederhana dibawain bekal nasi dan lauk yang dimasak di rumah. Biasanya bekal itu gue santap di jam istirahat pertama saat masakannya masih terasa hangat. Nah, tapi kan sekarang rasanya agak malu ya sama umur kalau harus ngebebanin orang di rumah untuk masak sebelum jam kantor.
Beruntung sekarang hidup udah sangat dipermudah dengan kehadiran fitur antar makanan. Baik itu dari outlet-nya langsung maupun via ojek online. Biasanya, yang gue pesan dari aplikasi seperti itu ya rice bowl, sekalian mengobati lidah yang rindu masakan rumah gitu. Lauknya pun enggak ribet tapi penuh inovasi dan sering kali bikin nagih.
ADVERTISEMENT
Di bawah ini adalah enam rice bowl yang bisa jadi pilihan untuk kamu yang udah enggak dibawain bekal! Pas banget juga buat yang pada sibuk kerja dan enggak sempat keluar untuk beli makan siang!
Berlokasi di Pasar Santa, kalian hanya akan menemui tiga menu di sini yang pada dasarnya merupakan hidangan nasi beserta irisan tipis daging sapi. Tapi, ada tiga varian yang berbeda, yaitu Spicy Korean Beef (35k/45k/55k) untuk yang suka pedas, Grilled Gyudon (35k/45k/55k) untuk original, dan Double Ontama (50k/60k) untuk versi original dengan 2 telur ontama.
Satu bowl sudah terdiri atas nasi, onsen egg, nori kering, dan daun bawang cincang. Dagingnya sendiri well-seasoned banget. Bumbunya terasa manis gurih khas Jepang dan kayak meresap banget ke daging, jadi basah gitu. Enak banget dimakan sama nasi yang masih panas. Nah, tapi gue pribadi enggak cocok dengan dagingnya yang terlalu banyak lemak dan banyak bagian urat-uratnya jadi susah dikunyah.
ADVERTISEMENT
Pada dasarnya, Shake A Bowl tersedia di semua outlet ChirCHir. Dapurnya aja gabung jadi satu. Tapi, cuma bisa dipesan melalui GoFood, ya! Menunya cukup variatif, dari daging ayam, daging sapi, hingga ikan. Untuk menu ayam, tersedia Chicken Luncheon (40k) yang terdiri atas potongan ham spam yang tebal banget dan dibentuk dadu besar, nasi, telur dadar, jagung bakar, sambal terasi, kriuk, dan SAB original sauce.
Rasanya cenderung asin dari hamnya sendiri. Kalau sausnya sih jangan ditanya, hal pelengkap yang bikin bowl ini semakin sempurna! Selain itu, tersedia Chicken Katsu (35k) yang terdiri atas nasi, telur dadar, jagung bakar, sambal terasi, kriuk, dan creamy spicy sauce.
Untuk menu sapi, ada Beef Slice (40k) yang terdiri atas sliced beef ala gyudon, nasi, telur dadar, jagung bakar, sambal terasi, kriuk, SAB ori sauce. Untuk gue pribadi, gyudon di sini menang dibandingkan restoran serupa di mal-mal itu. Warnanya cokelat tua yang menandakan kalau bumbu manis ala yakiniku ini beneran meresap. Soy-nya terasa juga gurihnya.
ADVERTISEMENT
Nah, daging di sini enggak banyak urat jadi enggak susah digigit, lemaknya pun enggak terlalu mendominasi.
Untuk menu ikan, tersedia Dory Batter (35k) yaitu ikan goreng tepung berbentuk tots, nasi, telur dadar, jagung bakar, sambal terasi, kriuk, dan sg chili crab sauce. Duh, daging ikannya pun terasa segar dan lembut banget. Jagung bakar di sini memang kelihatan aneh, tapi justru menambah cita rasa yang bikin hidangannya makin lengkap!
Jujur, semuanya enak banget! Ini dapet gelar juara rice bowl ter-festive karena memang enggak simpel, isinya banyak dan rasanya pun heboh! Masing-masing menu ada sambal dan saus yang berbeda dari menu yang lain. Jadi, dipastikan setiap topping yang kalian makan dihidangkan dengan saus yang memang pasti cocok dan sesuai pula. Enak banget!
ADVERTISEMENT
Oh iya, highlight yang bikin ini beda dari yang lain dia adalah si ‘kriuk’-nya. Kriuk di sini sebenarnya adalah kacang telur yang sudah dibumbui jadi kalian bisa rasakan pedas dan creamy dari sambal, garing kriuk, dan gurih crunchy dari dagingnya. Perfect!
Bansan berlokasi di Cipete Raya, persis di samping Dua Coffee. Untuk semua rice bowl di sini, nasinya udah ditabur dengan furikake dulu di atas, lalu kemudian topping dagingnya. Jadi, memang ketutupan dan enggak kelihatan kalau ada seasoning di nasi. Bowl-nya juga cukup besar, jadi enggak susah makannya.
Pertama, ada menu OG chicken Nanban (40k) dan Fire Nanban (43k) yang pada dasarnya sama aja, yaitu daging ayam dan saus mentai di atasnya. Yang berbeda itu saus di ayamnya sendiri, untuk fire berwarna merah dan lebih pedas sedikit. Nanban sauce-nya cukup asin dan mayo banget rasanya, udah gurih dan creamy dari sananya. Terkenal banget bansan dengan nanban sauce-nya, makanya menu ini memang bestseller pula. Kalian bisa menambah nanban sauce dengan tambahan 10k!
ADVERTISEMENT
Lalu, ada Triple Sauce Roast Beef (55k) yang bergelimangan daging! Asli, banyak banget untuk harga segini! Sekilas dilihat dikit aja dagingnya, ternyata setelah dibuka dalemnya masih ada tumpukan sliced beef steak-nya yang masih merah-merah gitu juga di bagian tengahnya. Sesuai namanya, karena pakai tiga jenis saus, rasanya jadi complicated menurut gue, tapi secara keseluruhan rasanya gurih manis dan agak basah.
Nah, kalau yang ini menu baru dari Bansan, yaitu Vijay-san! Tidak disarankan untuk take-away, karena tipenya udah basah banget, kecuali special request kuahnya dipisah, tapi jadi enggak praktis lagi, beb. Secara rasa, paling biasa aja menurut gue di antara yang lain, Karinya lebih ke manis dan ada gurih blackpepper, rasanya lama-kelaman agak boring. Isi bowl-nya ada kentang dan wortel yang sayangnya undercooked, masih keras!
ADVERTISEMENT
Masih di Cipete Raya, persis di samping kopi tuku dan di seberang Toodz House. Dan, memang mereka bertiga ini di bawah satu management dan owner pula ternyata oh ternyata.
Tempatnya kecil dan lebih dikhususkan untuk take-away orang/gojek. 80 persen ruangan itu kitchen dan storage mereka. Ada kursi panjang untuk menunggu, dan satu meja panjang yang super simpel. Enggak bakal tahan lama-lama juga karena di dalem enggak pewe, bau minyak gitu.
Dari segi hidangan, rice bowl ini terkenal akan carbonara sauce-nya. Sebenarnya, menunya sama kaya Toodz House. Nah, justru asal mula Foodz by Toodz ini adalah karena Toodz House udah rame banget karena carbonara sauce-nya, maka terbitlah Foodz! Kebayang dong enaknya?
ADVERTISEMENT
Overall, untuk ke-5 menu di atas, sama-sama dihidangkan dengan carbonara sauce, yang punya tekstur encer, rasanya creamy dan milky, dengan sedikit asin gurih dari garam dan juga blackpepper menurut gue. Rekomen untuk pesan Beef Philly Cheese kalau kalian lebih suka makanannya yang agak basah dan cheesy!
Nah, buat kamu yang vegetarian juga ada pilihannya lho non-daging, Mushroom Dabu Carbonara! Mushroom-nya udah digoreng tepung lagi, dabu sambalnya segar dan masih krenyes banget deh! Terakhir, buat kalian yg suka rasa pedas dan nyegerin, yuk coba Pulled Chicken-nya, udah disuwirin juga, disajikan dengan grilled baby corn, jadi dapat sensasi garing manis dari jagung ini.
Kalian bisa temuin Hey Tubo di Pasar Santa, Kramat Pela, dan MOI. Sebenarnya mau cobain yang pake mushroom (Truffle Gyudon with Mushroom Sauce, 55k) biar lengkap dan bisa review secara keseluruhan, tapi mushroom-nya sauce lagi habis. Semua truffle-truffle-an di sini disajikan dengan mini pipe gitu jadi nanti bisa di-adjust sendiri mau pake seberapa banyak atau langsung dipake semua.
ADVERTISEMENT
Saran gue, dipake setiap mau disendok atau disuap aja jadi biar masih ‘terasa’ truffle-nya. Soalnya, kalau udah dituang semua truffle oil-nya, lama-kelamaan jadi ‘hilang’ rasa truffle-nya.
Nah, gue pesan Truffle Gyudon (55k) yang berisi 8 iris Wagyu Beef. Warnanya abu-abu muda gitu jadi secara tampilan agak kurang appetizing ya. Tapi, rasanya enak dibantu dengan dagingnya yang lembut dan enggak susah digigit! Terus, dapet tambahan telur mata sapi!
Plus, tersedia soy sauce-nya gitu udah diracik sama mereka, jadi enggak terlalu asin pekat ala soy sauce gitu. Wajib disiram ke atasnya semua, enak! Bikin mangkok ini rasanya lebih hidup aja. Selain itu, tersedia juga menu ayam, seperti Truffle Chicken Matah (35k).
Tipe sambal matahnya sesuai ekspektasi gue, wangi daun jeruk dan serainya berasa wangi aromanya cukup menggugah selera, dimakannya juga segar plus plus irisan bawang merah mentah dan potongan cabai rawit ala sambal matah. Ayamnya diiris tipis-tipis, digoreng teping.
ADVERTISEMENT
Porsi ayamnya agak mungil, tapi overall rasanya enak! Oiya, kalau dipakein truffle oil lagi, jujur rasanya memang jadi complicated, tapi balik kepada selera masing-masing ya!
Lala Bowl berlokasi di Cikajang, Jakarta Selatan, di bawah manajemen Sunday Group. Kalau di GoFood, carinya ‘Labowl’. Semua menu di sini memiliki harga yang sama, 35k untuk ukuran small dan 45k untuk regular. Yang berbeda dari rice bowl di sini adalah mereka menggunakan soft boiled egg, bukan telur mata sapi.
Pertama, ada Cheeyo – cheese mayo! Ini favorit gue dari semua rasa yang ada. Mayonya super berasa, gurih asin dapet dari cheese-nya yang emang enggak nampak tapi rasanya udah ke-blend sama mayonya. Iyalah, makanya namanya Cheesemayo! Tekstur sausnya encer jadi cepet ngeluber dan bersatu sendiri dengan nasi.
ADVERTISEMENT
Lalu, ada menu baru yaitu Saltegg–salted egg! Menu yang rasanya hakiki di dunia per-rice-bowl-an. Tipe saus telur asinnya padat dan solid, enggak mencair, dan berceceran gitu, tapi tampil sempurna masih cantik di atas ayam padahal udah di-Gojek-in juga. Kenapa padat?
Ternyata potongan bahannya besar-besar dan kasar, putih telur asin digunakan, daun jeruk juga dicincang besar yang terlihat dengan bintik-bintik hijau pada sausnya. Jadi, di setiap gigitan terasa banget. Rasa pasir tipikal telur asin terasa, egg-y banget rasanya, gurih tapi bukan asin, jadi asin cukup terasa dari ayam yang tebal nan garing.
Untuk para pecinta pedas, pertama ada Abang–sambal merah! Paling males kan ya kalau doyan dan ngidam pedas tapi nanggung pedasnya, nah tenang. Menu ini pedasnya cukup keluar. Menggugah seleraaaa!
ADVERTISEMENT
Ada juga Joijo–sambal ijo! First impression gue langsung inget nasi padang soalnya pake sambal ijo! Sambal ijonya pun medok banget jadi harum ala cabe ijo, tau kan bau dan rasa khasnya itu? Ayamnya masih sama, crispy di luar dan emang udah asin.
Terakhir, ada Marica–rica-rica sambal! Wiiih, favorit gue kedua setelah cheeyo, karena pedas dan wangiiii, berasa banget ala rica-rica. Lebih kompleks rasa dan penampakannya, karena ditumis dengan serai, jahe, dan daun jeruk. Itu dia serdadu yang bikin wangi aromanya, enak!
Nah, balik lagi ke Pasar Santa. Semua menu di sini merupakan daging ayam tanpa tulang yang dimasak kering dengan bumbu berbeda. Kalau enggak pengen nasi, bisa juga beli porsi a la carte! Pertama, ada Chicken Sambal Matah (27k) yang sambal matahnya super banyak banget sampai menutupi ayam-ayamku, baru kemudian telur dan nasi.
ADVERTISEMENT
Sambal matah di sini tipenya enggak berminyak lebay, menurut gue agak kering dan kurang keluar wangi aroma khasnya karena kurang banyak penggunaan batang daun jeruk yang emang kunci kenapa sambal matah jadi aromatic gitu.
Dominasi besar bawang merah segar sampai cabe rawit juga susah ditemukan, artinya potongan cabe rawit enggak gitu banyak jadi buat lidah kalian yang enggak terlalu bisa pedas. Jangan lupa minta telurnya dimasak setengah matang jadi agak basah overall taste-nya enggak kering-kering banget.
Kedua, Chicken Sweet n Sour (27k)– sausnya berhamburan dan mengendap di dalam bowl ini. Kali ini enggak cuma kelihatan ayam, tapi ada potongan mini paprika hijau dan bawang bombay, jadi wangi dan gurih dari tumisannya terasa.
ADVERTISEMENT
Tapi, tetap aja, overall taste ketika makan ini cenderung ke sweet taste. Karena sudah direndam dengan saus, ayamnya udah enggak crispy lagi seperti yang sambal matah. Jadi, agak soggy gitu ayam goreng tepungnya, tapi sensasi garing nya kalian masih bisa dapet dari si paprika. Ini juga sudah disajikan dengan telur mata sapi, sesuai selerah ya setengah matang atau matang, tapi kalau gue sih tetap cinta setengah matang!
Terakhir, ada Chicken Salted Egg (38k) di mana sausnya enggak terlalu padat dan kaku, lebih ke cair dan kental, and I like! Jadi wajib banget dimakan saat masih panas baru dimasak, meleleh di mulut! Sausnya udah dapet asin gurihnya, jadi enggak tasteless dan di sini kalian tetap bisa ngerasain pasir-pasir tipikal telur asin!
ADVERTISEMENT
-------
Nah, dari semua menu yang udah gue kasih di atas, mana nih yang bakal langsung kalian coba? Kalau dari segi harga, rasanya semua masih cukup terjangkau buat bekal sehari-hari, ya? Terus, siapa sih yang bisa nolak jenis hidangan comfort food kayak gini?