Konten dari Pengguna

Pengaruh Kondisi Lingkungan terhadap Penyakit Demam Berdarah di Kota Malang

CHUSNUL CHOTIMAH
Mahasiswa Sosiologi - FISIP Universitas Brawijaya
3 Desember 2022 17:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari CHUSNUL CHOTIMAH tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Nyamuk Aedes aegypti (Sumber: pexels)
zoom-in-whitePerbesar
Nyamuk Aedes aegypti (Sumber: pexels)
ADVERTISEMENT
Pembangunan perkotaan yang berkelanjutan seharusnya tidak hanya berorientasi pada manfaat ekonomi, tetapi juga harus berorientasi pada kebutuhan warga masyarakat sekitar. Banyak yang tidak mengikuti peraturan dan terus membangun di area yang seharusnya tidak ada bangunan. Hal tersebut berdampak pada krisis lingkungan seperti penyediaan udara bersih, air yang cukup, bahkan memicu bencana seperti banjir, tanah longsor, penurunan tanah, dan bencana lingkungan lainnya. Menurut Wahana Lingkungan Hidup Jawa Timur (WALHI), alih fungsi Ruang Terbuka Hijau (RTH) menjadi salah satu penyebab adanya genangan air maupun bencana banjir di Kota Malang (Widianto, 2021).
ADVERTISEMENT
Menurut (Widianto, 2021), sepanjang tahun 2021 BPBD Kota Malang mencatat 20 titik banjir dan lima longsor. Tahun 2016 hingga tahun 2020, intensitas banjir di Kota Malang terparah terjadi di kawasan Lowokwaru, Blimbing, Kedungkandang, Sukun, dan Klojen. BMKG Karangploso menjelaskan bahwa saat terjadi bencana banjir, intensitas curah hujan Kota Malang sedang hingga lebat. Pakar perencanaan tata kota ITN Malang menjelaskan bencana banjir terjadi dikarenakan Kota Malang terletak di lereng sehingga air dari Kota Batu meluap menyebabkan limpasan air terus turun. Aliran air dari lereng bukit yang deras dan volume air yang besar menyebabkan kawasan Kota Malang tergenang air.
Kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kota Malang yang telah beralih fungsi, pembangunan berkelanjutan, dan kondisi curah hujan tinggi di Kota Malang menyebabkan bencana banjir. Akibatnya muncul berbagai penyakit yang sering dijangkiti warga, salah satunya yaitu Demam Berdarah Dengue (DBD). Gejala demam berdarah antara lain mimisan, gusi berdarah, kemerahan pada kulit, muntah darah, mual, nyeri sendi, sakit kepala, dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
Kondisi lingkungan tidak sehat menyebabkan peningkatan penularan demam berdarah. Demam berdarah terjadi pada musim hujan. Peningkatan suhu dan kelembapan dapat memengaruhi peningkatan populasi nyamuk Aedes aegypti. Tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti jumlahnya lebih banyak di sekitar bangunan terutama bangunan sempit dan pemukiman daripada ruang terbuka.
Kepadatan penduduk merupakan salah satu faktor munculnya penyakit demam berdarah. Dengan pertumbuhan penduduk, berkurangnya lahan kosong, serta bertambahnya lahan konstruksi hingga pemukiman padat dapat memicu peningkatan habitat nyamuk Aedes aegypti. Hal tersebut dikarenakan nyamuk Aedes aegypti memiliki jangkauan penularan yang lebih sempit sehingga penularannya lebih cepat menyebar.
Menurut data Jawa Pos Radar Malang, sepanjang tahun 2022 jumlah penderita demam berdarah di Kota Malang cukup tinggi, yakni sebanyak 489 kasus dari Januari hingga Agustus. Dilihat dari jumlah kasus dalam beberapa bulan terakhir, penderita demam berdarah sebagian besar adalah remaja hingga dewasa, namun ada juga anak-anak. Kasus demam berdarah di Kota Malang berada di lima kecamatan, yaitu Sukun, Kedungkandang, Lowokwaru, Blimbing, dan Klojen.
ADVERTISEMENT
Kota Malang memiliki kasus demam berdarah akibat kepadatan penduduk, mobilitas penduduk yang tinggi, ketinggian tempat, dan perubahan iklim global. Selain itu, kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan serta perilaku pencegahan 3M Plus yang masih buruk.
Mobilitas penduduk Kota Malang semakin meningkat dari tahun ke tahun. Hal tersebut dikarenakan Kota Malang merupakan kota pendidikan dan kota wisata yang membuat jumlah penduduk semakin bertambah. Ledakan populasi, pembangunan perumahan, perkantoran, infrastruktur perkotaan, dan fasilitas lainnya mengambil alih lingkungan alam. Perubahan penggunaan lahan serta kepadatan penduduk tersebut menyebabkan penyebaran demam berdarah yang berkelanjutan.
Penularan kasus demam berdarah diketahui lebih banyak terjadi di dataran dengan ketinggian dan curah hujan yang tinggi. Kota Malang merupakan daerah dataran tinggi dengan curah hujan yang tinggi sehingga menjadi daya dukung bagi kelangsungan hidup dan perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti. Kecamatan Sukun merupakan daerah dengan kasus demam berdarah terbanyak di Kota Malang. Hal ini dikarenakan Kecamatan Sukun merupakan daerah yang banyak sungai dan kepadatan penduduknya tinggi. Kabupaten Sukun terletak di sepanjang sungai sehingga membuat daerah tersebut rawan menjadi tempat berkembang biaknya Aedes aegypti.
ADVERTISEMENT
Diperlukan adanya komunikasi dan kerja sama yang baik antara semua pihak yang terlibat dalam pencegahan dan pengendalian kasus demam berdarah. Selain itu, mengingat semakin sempitnya lahan akan meningkatkan suhu dan akan mengakibatkan peningkatan penularan penyakit demam berdarah, maka disarankan kepada Pemerintah Kota Malang untuk melakukan upaya pengendalian izin penggunaan alih fungsi bangunan pada lahan kosong. Kegiatan preventif seperti sosialisasi atau penyuluhan kepada masyarakat tentang penyakit demam berdarah juga perlu dilakukan. Sosialisasi atau penyuluhan akan menjadi dasar pengetahuan masyarakat terkait demam berdarah sejak awal.
DAFTAR PUSTAKA
7 Warga Meninggal Akibat DBD di Malang, Ini Kata Dinkes - Jatim Liputan6.com. (n.d.). Retrieved October 27, 2022, from https://jatim.liputan6.com/read/5013017/7-warga-meninggal-akibat-dbd-di-malang-ini-kata-dinkes
Asep, S. (2014). Demam Berdarah Dengue ( DBD ). Medula, 2(2), 1–15.
ADVERTISEMENT
Delapan Bulan, Dinkes Catat 489 Kasus DBD | Radar Malang Online. (n.d.). Retrieved October 27, 2022, from https://radarmalang.jawapos.com/kesehatan/21/09/2022/delapan-bulan-dinkes-catat-489-kasus-dbd/
Malang Kota Genangan | Terakota. (n.d.). Retrieved October 28, 2022, from https://sorot.terakota.id/malang-kota-genangan
Masluhiya, S., Catur, R., Wibowo, A., & Luthfin, A. (2022). Eksplorasi Sebaran Penyakit Demam Berdarah Dengue ( DBD ) dan Pneumonia di Kota Malang Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Tribhuwana Tunggadewi , Malang Fakultas SAINTEK Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim , Malang Abstract Indonesia , as a co. 5–11. https://doi.org/10.30829/jumantik.v7i2.10402