Konten dari Pengguna

Cyberbullying, Tindakan yang Tidak Disadari Dapat Menyakiti Orang Lain

Chyntia
Mahasiswa UKRIDA
27 Desember 2021 14:14 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Chyntia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
credit: <a href="http://www.freepik.com">Designed by Freepik</a>
zoom-in-whitePerbesar
credit: <a href="http://www.freepik.com">Designed by Freepik</a>
ADVERTISEMENT
Cyberbullying adalah perundungan atau bullying yang dilakukan di dunia maya melalui media sosial, game online, maupun pesan teks. Cyberbullying dapat dilakukan oleh sekelompok orang atau individu di mana pelaku cyberbullying biasanya memilih individu yang tidak memiliki kekuatan atau keberanian untuk membalasnya, sehingga cyberbullying dilakukan terus-menerus untuk membuat korban ketakutan, marah, bahkan hingga korban merasa dipermalukan.
ADVERTISEMENT
Beberapa hal yang dapat dikatakan sebagai cyberbullying adalah mengirim pesan atau menulis komentar yang kasar dan menyakiti orang lain, menyebarkan kebohongan tentang seseorang, mempermalukan seseorang, mengirim pesan yang berisi ancaman, menyebarkan rahasia atau aib seseorang, meretas akun game atau sosial media seseorang, dan lain sebagainya.
Di era serba canggih ini, kita dapat mengakses segala sesuatu melalui ponsel kita mulai dari berita, game, pemesanan makanan, berbelanja, dan akses ke sosial media. Sosial media adalah platform terluas yang dapat menghubungkan seluruh penggunanya dari belahan dunia mana pun, sehingga potensi terbesar terjadinya cyberbullying ada di sosial media. Tetapi, tidak menutup kemungkinan cyberbullying juga terjadi di aplikasi pemesanan makanan, belanja online, dan game online.
ADVERTISEMENT
Melalui aplikasi pemesanan makanan online dan belanja online, orang-orang bisa dengan mudah menuliskan hal-hal yang tidak pantas. Contohnya, memberikan penilaian dan komentar yang tidak pantas dan merendahkan sebuah toko sehingga membuat penjualnya merasa dirugikan dan sakit hati.
Menurut saya, ada dua hal yang berbahaya ketika menyangkut tentang cyberbullying. Pertama, kesehatan mental para korban cyberbullying dan yang kedua adalah kemudahan melakukan cyberbullying. Kebebasan penggunaan sosial media membuat kita dapat melakukan apa pun sehingga memudahkan orang-orang untuk menjadi pelaku cyberbullying.

Kebebasan penggunaan sosial media juga memudahkan pelaku cyberbullying mempengaruhi orang lain untuk melakukan cyberbullying.

Melakukan cyberbullying bisa jadi hal yang tidak pernah terpikirkan oleh kita, tetapi mungkin sebenarnya kita pernah melakukan hal tersebut. Contoh paling sederhana yang sering saya temui adalah hate speech atau kata-kata makian yang berada di kolom komentar akun sosial media milik publik figur. Kata-kata makian tersebut biasanya berasal dari orang-orang yang tidak menyukai sang publik figur, baik karena perilaku publik figur tersebut di dunia maya, perilaku kerabat/saudara/teman sang publik figur, bahkan bisa karena peran si publik figur dalam sebuah film atau sinetron yang mereka perankan.
ADVERTISEMENT
Para penikmat film atau sinetron tersebut mungkin terhanyut dengan peran atau alur cerita, sehingga mereka akhirnya menyakiti orang lain tanpa sadar karena makiannya. Namun, ketidaksadaran ini bisa menjadi bumerang, karena setiap kata yang kita tuliskan di internet pasti meninggalkan jejak dan tidak akan pernah hilang. Selain itu, ada banyak contoh-contoh cyberbullying lainnya yang mungkin pernah kita lakukan tetapi tidak disadari seperti meremehkan hobi orang lain, memberikan julukan kepada orang lain dengan kata-kata yang tidak pantas, merendahkan orang lain, menghina orang lain, dll.
credit: <a href="http://www.freepik.com">Designed by Freepik</a>
Berawal dari hal yang tidak kita sadari, mungkin ada orang yang akan tersakiti. Berikut beberapa dampak cyberbullying terhadap korban; stres, depresi, kehilangan rasa percaya diri, berubah menjadi pelaku cyberbullying, bahkan kehilangan minat hidup.
ADVERTISEMENT
Semua yang kita tuliskan di dunia maya ini diawasi oleh UU ITE sehingga akan lebih baik jika kita tidak menggunakan kata-kata yang dapat menyakiti orang lain ketika sedang berkomunikasi. Hindari cyberbullying dan terapkan ujaran penuh cinta kasih kepada sesama.