Konten dari Pengguna

Dinamika Kelas Sosial di Era Modern: Apakah Kesenjangan Semakin Melebar?

22 November 2024 18:39 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Lucia Julianti Sinaga tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Perkembangan ekonomi global, teknologi, dan budaya konsumerisme telah menciptakan perubahan besar dalam struktur kelas sosial di era modern. Tidak hanya mengubah definisi tradisional dari kelas sosial, tetapi juga memperlebar kesenjangan antara kelompok masyarakat kaya dan miskin. Artikel ini akan mengeksplorasi bagaimana dinamika kelas sosial berkembang dan apa yang dapat dilakukan untuk menciptakan masyarakat yang lebih inklusif.
ADVERTISEMENT
Sumber: By Galery Me
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: By Galery Me
1) Perubahan Konsep Kelas Sosial Secara tradisional,
kelas sosial didefinisikan berdasarkan status ekonomi, pendidikan, dan pekerjaan. Dalam masyarakat feodal, pembagian kelas seperti bangsawan, petani, dan buruh sangat jelas terlihat. Namun, era modern membawa dinamika baru, seperti kelas menengah yang tumbuh di negara berkembang dan munculnya kelompok elit global yang mendominasi kekayaan dunia. Di sisi lain, teknologi telah menciptakan kelas sosial baru, seperti digital elite atau mereka yang memiliki akses dan kontrol terhadap teknologi canggih dan data besar (big data). Mereka memiliki kekuatan yang signifikan dalam membentuk tren sosial, politik, dan ekonomi global. 2. Kesenjangan Ekonomi yang
Semakin Nyata Meski kemajuan teknologi telah meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi, tidak semua kelompok masyarakat mendapatkan manfaat yang sama. Menurut laporan Oxfam, pada tahun 2023, 1% populasi terkaya didunia menguasai hampir 50% kekayaan global. Hal ini menunjukkan bagaimana kekayaan terkonsentrasi di tangan segelintir orang, sementara kelompok lain justru semakin terpinggirkan. Kesenjangan ini tidak hanya terjadi di negara berkembang, tetapi juga di negara maju. Tingginya biaya pendidikan, layanan kesehatan, dan perumahan menjadi faktor utama yang mempersulit mobilitas sosial. Sebagai akibatnya, generasi muda menghadapi tantangan besar untuk mencapai stabilitas finansial seperti generasi sebelumnya. 3. Budaya Konsumerisme dan Ilusi Mobilitas Sosial Budaya konsumerisme yang berkembang pesat mendorong masyarakat untuk terus-menerus mengejar status sosial melalui kepemilikan barang dan gaya hidup. Namun, bagi banyak orang, ini hanya menciptakan ilusi mobilitas sosial. Misalnya, penggunaan media sosial kerap menunjukkan kehidupan glamor yang mendorong konsumsi berlebihan, meskipun realitasnya banyak individu yang berjuang untuk memenuhi kebutuhan dasar. Fenomena ini mempertegas kesenjangan kelas dan menciptakan tekanan sosial, terutama di kalangan generasi muda. 4. Peran Teknologi dalam Memperburuk atau Mengurangi Kesenjangan,
ADVERTISEMENT
Teknologi memiliki potensi untuk mengurangi kesenjangan sosial, misalnya melalui akses pendidikan daring atau layanan keuangan digital. Namun, digital divide atau kesenjangan dalam akses terhadap teknologi memperparah situasi. Mereka yang memiliki akses ke internet dan teknologi canggih dapat memanfaatkan peluang rang ekonomi dan pendidikan yang lebih baik. Sebaliknya, kelompok masyarakat miskin yang tidak memiliki akses ini tertinggal semakin jauh. 5. Solusi untuk Menciptakan Kesetaraan Untuk mengurangi kesenjangan kelas sosial, diperlukan langkah-langkah nyata yang melibatkan berbagai pihak: 1. Pemerintah: Mengimplementasikan kebijakan redistribusi kekayaan, seperti pajak progresif dan subsidi pendidikan serta kesehatan. Mengembangkan infrastruktur digital di daerah terpencil untuk mengurangi kesenjangan teknologi. 2. Perusahaan: Memberikan upah layak dan kesempatan pelatihan bagi pekerja. Memastikan kebijakan kerja yang inklusif, terutama bagi perempuan dan kelompok marjinal. 3. Masyarakat: Mendorong solidaritas sosial melalui gerakan akar rumput yang memperjuangkan kesetaraan. Meningkatkan kesadaran akan konsumsi yang bertanggung jawab dan mengurangi tekanan sosial berbasis materialisme. Kesimpulan Kesenjangan kelas sosial adalah tantangan besar di era modern. Sementara teknologi dan globalisasi membawa peluang, tanpa upaya bersama, mereka justru dapat memperburuk ketimpangan yang ada. Kunci untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil adalah dengan memastikan bahwa setiap individu memiliki akses yang sama terhadap pendidikan, layanan kesehatan, dan teknologi. Transformasi sosial ini membutuhkan kolaborasi lintas sektor, dari pemerintah hingga masyarakat sipil. Dengan memahami akar permasalahan dan mengambil langkah konkret, kita dapat membangun masyarakat yang lebih inklusif dan berkeadilan. Apakah kita siap untuk bergerak ke arah tersebut?
ADVERTISEMENT