Olahan Limbah Minyak Jelantah Bisa Jadi Bisnis Yang Menguntungkan?

Cici Laelia
Mahasiswa Ekonomi Pembangunan Universitas Negeri Malang
Konten dari Pengguna
9 November 2023 19:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Cici Laelia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi photo by : (https://www.istockphoto.com/)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi photo by : (https://www.istockphoto.com/)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Limbah merupakan sisa dari hasil pembuangan yang sudah tidak terpakai lagi dan tidak memiliki nilai ekonomis. Keberadaannya mampu memberikan dampak negatif bagi lingkungan sekitar dan kesehatan masyarakat, jika limbah tersebut tidak mampu dikelola dengan baik. Limbah sendiri dikelompokan menjadi tiga jenis yaitu limbah organik, limbah anorganik dan limbah B3 (Bahan Beracun dan Berbahaya). Limbah organik merupakan limbah yang berasal dari sisa organisme yang umumnya dapat dengan mudah untuk diuraikan, sebaliknya limbah anorganik adalah limbah yang tidak dapat diuraikan atau tidak berasal dari bahan organik misalnya kaca, plastik, logam dan sebagainya. Sedangkan limbah B3 merupakan jenis limbah yang berasal dari berbagai macam bahan beracun dan berbahaya seperti pestisida, tumpahan minyak, baterai bekas dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
Minyak jelantah merupakan limbah yang berasal dari sisa bekas penggunaan minyak goreng. Limbah minyak jelantah ini merupakan limbah rumah tangga yang masuk ke dalam jenis limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun). Minyak jelantah seharusnya tidak dibuang secara langsung ke dalam saluran air karena akan dapat menyebabkan pencemaran lingkungan, sebaiknya minyak jelantah ini dapat diolah dengan baik agar tidak merusak lingkungan.
Ilustrasi Photo by : (https://pixabay.com/)
Minyak jelantah dapat dikelola menjadi suatu ladang bisnis, salah satu caranya yaitu dengan memanfaatkan bekas minyak jelantah menjadi produk lilin aromaterapi. Limbah minyak jelantah dapat dikelola menjadi lilin aromaterapi yang akan meningkatkan nilai jual produk secara ekonomis. Selain itu, lilin aromaterapi dari minyak jelantah jauh lebih ramah lingkungan serta mampu mendukung konsep pembangunan berkelanjutan atau sustainability. Minyak jelantah sendiri cocok digunakan sebagai bahan olahan lilin aromaterapi dikarenakan memiliki kandungan asam lemak yang tinggi yang memiliki potensi untuk diolah kembali.
ADVERTISEMENT
Lalu bagaimana cara mengelola bekas minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi ?
1. Persiapan alat dan bahan
Menyiapkan peralatan dan perlengkapan yang akan digunakan dalam membuat lilin aromaterapi yaitu minyak jelantah, stearin (pengeras minyak), pewarna krayon, essence aromaterapi, benang katun (sumbu) dan peralatan yang digunakan seperti panci, pengaduk, gelas soju, kompor, dan penyangga sumbu lilin.
2. Proses pembuatan lilin aromaterapi dari limbah minyak jelantah
ADVERTISEMENT
Produk lilin aromaterapi ini cenderung mudah untuk ditiru baik oleh pelaku usaha maupun UMKM dikarenakan proses pembuatannya yang cukup mudah. Selain itu, biaya produksi yang lebih murah tetapi mampu menghasilkan profit yang menguntungkan.
Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan agar bisnis ini menarik pelanggan diantaranya :
1. Pembuatan merek dagang
Untuk bisnis agar dapat berkembang lebih maju lagi, maka diperlukan adanya merek dagang yang mampu mendukung branding produk lilin aromaterapi. Merek dagang ini selain meningkatkan branding penjualan juga menjadi ciri khas yang membedakan produk lilin aromaterapi kita dengan produk lainnya.
2. Pengemasan dan pemasaran produk
Selain itu, pengemasan dan pemasaran produk juga perlu diperhatikan agar menarik bagi pembeli, saat ini maraknya penggunaan sosial media dapat dimanfaatkan dalam membatu mempromosikan suatu produk melaui konten - konten yang kreatif dalam mempromosikan lilin aromaterapi.
ADVERTISEMENT
Demikian, ulasan dalam memanfaatkan limbah minyak jelantah menjadi peluang bisnis yang menjanjikan, semoga bermanfaat bagi para pembaca.