Penetapan Suku Bunga BI 7 Day Resese Repo Rate, Nilai Rupiah stabil?

Cici Laelia
Mahasiswa Ekonomi Pembangunan Universitas Negeri Malang
Konten dari Pengguna
2 Desember 2022 15:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Cici Laelia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Photo by David McBee: https://www.pexels.com/photo/bitcoins-and-u-s-dollar-bills-730547/
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Photo by David McBee: https://www.pexels.com/photo/bitcoins-and-u-s-dollar-bills-730547/
ADVERTISEMENT
Kebijakan moneter adalah kebijakan yang dibuat oleh Bank Sentral untuk mengatur jumlah uang yang beredar, suku bunga dan nilai tukar suatu negara. Kebijakan moneter dilakukan dengan tujuan untuk mengendalikan laju inflasi maupun deflasi. Alasan ditetapkannya suatu kebijakan moneter yaitu agar dampak dari inflasi tidak mengganggu ke sektor lainnya. Pengaruh inflasi akan menyebabkan ketidakstabilan dalam suatu perekonomian.
ADVERTISEMENT
Bank Sentral mengeluarkan suatu kebijakan moneter untuk menjaga kestabilan dari nilai tukar rupiah dan sistem keuangan. Penetapan kebijakan dengan mengendalikan dan mengontrol tingkat suku bunga diharapkan mampu menjaga kestabilan dari nilai rupiah. Kebijakan moneter ditetapkan untuk mencegah terjadinya krisis global yang disebabkan oleh guncangan ekonomi. Terutama pada ketidakstabilan suatu nilai rupiah akibat ketidakpastian dari pasar keuangan.
Pada kasus inflasi yang dialami beberapa negara bulan September 2022, bank sentral di negara Amerika, Eropa dan Inggris menaikan suku bunga sebanyak 75 basis poin (BPS) sebagai bentuk dari keputusan kebijakan moneter. Kebijakan suku bunga digunakan untuk menekan tingginya inflasi. Oleh karena itu, sangat diperlukan adanya kebijakan moneter oleh bank sentral untuk mengatasi masalah ketidakstabilan dari nilai mata uang. Kebijakan moneter yang diambil oleh bank sentral diharapkan mampu menjaga kestabilan dari suatu sistem perekonomian.
ADVERTISEMENT
Beberapa bulan yang lalu, Bank Indonesia menetapkan instrumen BI 7 Day Reverse Repo Rate. BI 7 Day Reverse Repo Rate merupakan kebijakan baru yang ditetapkan oleh bank sentral untuk menggantikan dan melengkapi dari kebijakan sebelumnya yaitu BI rate. BI rate adalah suku bunga yang digunakan untuk menjaga kestabilan dari nilai tukar dan kestabilan perekonomian. Pada instrumen kebijakan BI 7 Day Reverse Repo Rate suku bunga yang ditetapkan akan berpengaruh pada sektor perbankan, terutama di pasar uang maupun pada sektor riil. Penetapan suku bunga oleh bank sentral akan berguna dalam mengendalikan stabilitas perekonomian terutama ketika terjadinya inflasi.
Berdasarkan hasil rapat Gubernur bulanan yang dilakukan oleh Bank Indonesia pada 19 -20 Oktober 2022 diperoleh keputusan bahwa Bank Indonesia akan menaikan BI 7 Day Reverse Repo Rate sebanyak 50 bps menjadi 4,75%, suku bunga lending sebanyak 50 bps menjadi 5,50% dan suku bunga deposito sebanyak 50 bps menjadi 4,00%. Alasan Bank Indonesia menaikan suku bunga sebanyak 50 bps yaitu menurunkan tingkat inflasi yang tinggi agar kembali ke dalam sasaran inflasi yang telah diprediksi dan ditetapkan sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Penetapan tingkat suku bunga akan berpengaruh terhadap tingkat suku bunga deposito di pasar keuangan dan suku bunga kredit perbankan. Dengan demikian, ketika terdapat kebijakan berupa kenaikan suku bunga maka akan berdampak pada suku bunga di sektor perbankan tabungan, deposito maupun sebagainya. Kebijakan dari suku bunga membuat aktivitas dari kredit perbankan menjadi semakin cepat. Adanya penetapan suku bunga akan dapat mengendalikan aktivitas serta kestabilan dari suatu perekonomian.
Ketika perekonomian mengalami penurunan, Bank Indonesia akan menerapkan kebijakan moneter dengan cara menurunkan suku bunga agar dapat mendorong aktivitas dari suatu perekonomian. Melalui kebijakan menurunkan suku bunga kredit maka akan lebih banyak permintaan kredit untuk suatu rumah atau perusahan. Selain itu, akan mendorong peningkatan investasi dikarenakan tingkat suku bunga sedang mengalami penurunan. Dengan begitu, akan dapat meningkatkan investasi dan konsumsi dari masyarakat yang berdampak terhadap aktivitas perekonomian. Sebaliknya ketika suatu perekonomian mengalami inflasi maka bank indonesia akan menaikan tingkat suku bunga BI 7 Day Repo Rate untuk mengendalikan aktivitas perekonomian yang dapat menekan agar tidak menyebabkan inflasi berkepanjangan.
ADVERTISEMENT
Mengapa suatu perekonomian memerlukan adanya sebuah kebijakan moneter?
Kebijakan moneter membuat nilai tukar dari rupiah akan lebih stabil. Beberapa ahli keuangan menyampaikan bahwa pada tahun 2023, pertumbuhan dari perekonomian diprediksi akan mengalami penurunan yang menyebabkan harga akan menjadi tinggi serta mengalami inflasi. Inflasi yang tinggi maka akan mendorong peningkatan suku bunga antar bank (fed fund rate) yang akan menyebabkan nilai tukar dollar meningkat begitu juga dengan pasar keuangan global. Dengan Begitu, nantinya akan berdampak pada aktivitas investasi dan nilai tukar dari rupiah sendiri. Selain itu, suku Bunga BI 7 Day Repo Rate juga akan berpengaruh terhadap nilai tukar suatu mata uang. Hal ini dikarenakan ketika suku bunga BI 7 Day Repo Rate mengalami kenaikan maka akan menyebabkan adanya selisih terhadap suku bunga di luar negeri dengan suku bunga di lndonesia. Sehingga adanya perbedaan selisih tersebut akan dapat membuat para investor asing menanamkan modalnya melalui instrumen keuangan yang ada di Indonesia. Dengan demikian kebijakan moneter dan nilai tukar akan saling berpengaruh satu sama lain.
ADVERTISEMENT
Meskipun demikian, kenaikan suku bunga tidak sepenuhnya mampu menjaga kestabilan dari perekonomian. Walaupun kenaikan tingkat suku bunga mampu mengendalikan inflasi tetapi tidak sepenuhnya mendorong pertumbuhan perekonomian. Hal ini dikarenakan kenaikan suku bunga yang digunakan untuk menekan pertumbuhan laju inflasi yang tinggi, akan bisa menimbulkan perlambatan terhadap pertumbuhan dari Produk Domestik Bruto (PDB). Hal ini berarti ketika suatu bank sentral menaikan tingkat suku bunga secara bersama – sama nantinya akan dapat menyebabkan produk domestik bruto mengalami penurunan sehingga akan berimbas pada terjadinya resesi yang ditandai dengan turunnya Produk Domestik Bruto. Padahal pertumbuhan perekonomian ditandai dengan peningkatan dari Produk Domestik Bruto (PDB). Jadi perlu adanya kebijakan moneter dalam menjaga stabilitas dari suatu nilai tukar dan juga stabilitas dari suatu perekonomian.
ADVERTISEMENT
Penetapan kebijakan moneter dilakukan untuk menjaga kestabilan dari sistem perekonomian dan nilai tukar. Penetapan tingkat suku bunga dalam mengendalikan jumlah uang yang beredar agar akan dapat mempengaruhi kestabilan dari suatu perekonomian. Meskipun begitu, kita harus memperhatikan dampak dari kenaikan suku bunga tersebut terhadap pertumbuhan dari perekonomian. Apakah dengan kenaikan dari suku bunga akan memperbaiki atau justru akan menghambat pertumbuhan dari suatu aktivitas perekonomian. Sehingga dalam menetapkan suatu tingkat suku bunga yang tinggi juga harus memperhatikan dampaknya terhadap kestabilan dari suatu perekonomian.