Konten dari Pengguna

Mahasiswa KKN Undip Kenalkan Budaya Kerja Jepang 5S kepada UMKM Pangsit Gabahan

Cindy Fernanda Onggowarsito
Mahasiswa Teknik Industri Universitas Diponegoro
9 Agustus 2022 20:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Cindy Fernanda Onggowarsito tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gabahan (09/08) – Kelurahan Gabahan yang terletak di Kecamatan Semarang Tengah, memiliki UMKM yang sudah turun temurun sejak lama, yakni UMKM pangsit. Usaha ini meskipun sudah memiliki peluang bisnis yang cukup baik, akan tetapi masih banyak pelaku UMKM yang kurang memperhatikan keselamatan, kesehatan dan kenyamanan saat bekerja. Minimnya pemahaman pelaku UMKM terhadap manfaat dan cara untuk mewujudkan lingkungan kerja yang bersih serta nyaman, menyebabkan timbulnya rasa acuh tak acuh untuk membersihkan lingkungan kerja. Salah satu yang menjadi perhatian saya adalah, kebiasaan pelaku UMKM yang seringkali tidak langsung membersihkan dan menata kembali dapur setelah selesai memproduksi pangsit. Sehingga kawasan produksi pangsit seringkali terlihat kumuh dan banyak sampah berserakan.
ADVERTISEMENT
Melihat permasalahan ini, Mahasiswa KKN Tim II Undip memutuskan untuk melakukan sebuah pengabdian masyarakat dalam bentuk edukasi mengenai bagaimana cara menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman menggunakan prinsip budaya kerja Jepang yaitu 5S pada UMKM. Konsep 5S atau yang biasa dikenal dengan 5R terdiri dari Seiri (Ringkas), Seiton (Rapi), Seiso (Resik), Seiketsu (Rawat), dan Shitsuke (Rajin). Manfaatnya bagi UMKM ketika menerapkan 5S adalah tempat kerja lebih efisien, menjadi luas dan lapang, sehingga meningkatkan produktivitas kerja.
Program ini dilakukan dengan pembuatan poster dan sosialisasi atau memaparkan materi presentasi secara langsung oleh mahasiswa KKN Tim II Undip menggunakan Powerpoint. Kegiatan yang berlangsung kurang lebih 60 menit ini, lebih rincinya memaparkan tentang apa itu lingkungan kerja, penjelasan dan manfaat penerapan budaya kerja 5S, serta bagaimana cara menerapkan 5S di UMKM.
Kegiatan Sosialisasi Budaya Kerja 5S, Sumber Foto : Dokumen Pribadi
Selain sosialisasi, Mahasiswa KKN Tim II Undip juga melakukan demo secara langsung mengenai cara penerapan 5S pada salah satu dapur pelaku UMKM pangsit. Demo ini dilakukan agar pelaku UMKM paham betul cara mengimplementasikan 5S dan mengerti bahwa budaya kerja ini sangat mudah untuk dilakukan. Mahasiswa KKN Tim II Undip memulai kegiatan dari membuang sampah-sampah yang sudah tidak terpakai seperti botol bekas, mengembalikkan barang yang telah selesai dipakai sesuai pada tempatnya, mengelap meja, dan menyapu lantai. Tidak berhenti disitu, Mahasiswa KKN Tim II Undip juga memberikan prototype berupa papan tulis sebagai reminder, agar pelaku UMKM senantiasa dapat mengingat apa saja yang perlu dibersihkan atau dirapihkan setelah selesai menggunakan dapur. Pelaku UMKM yang bersangkutan memberikan respon yang positif dan merasa senang karena mendapat ilmu baru mengenai budaya kerja Jepang 5S yang berguna untuk meningkatkan produktifitas serta keamanan maupun kenyamanan pada saat mereka bekerja.
Penerapan Budaya Kerja 5S pada Salah Satu Dapur Pelaku UMKM, Sumber Foto : Dokumen Pribadi
Harapannya dari kegiatan ini, pelaku UMKM di RT 07 RW 02, Kelurahan Gabahan dapat lebih peduli dengan kondisi lingkungan kerjanya dan dapat memotivasi masyarakat untuk lebih disiplin dalam menjaga kebersihan ketika bekerja. Sehingga dapat tercipta lingkungan kerja yang nyaman dan produktif di UMKM RT 07 RW 02, Kelurahan Gabahan. Tidak lupa, pengerjaan program ini dilakukan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan serta selalu berkoordinasi dengan perangkat daerah setempat.
ADVERTISEMENT