Bioskop Anti-Mainstream di Mexico

Catatan Kaki Cindy
Indonesian lives in abroad, and interested to share her story Youtube : Catatan Kaki Cindy Instagram : @catatankakicindy
Konten dari Pengguna
10 April 2021 5:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Catatan Kaki Cindy tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Gedung Cineteca Nacional. Foto : Cindypn
zoom-in-whitePerbesar
Gedung Cineteca Nacional. Foto : Cindypn
Selama pandemi kita dianjurkan untuk melakukan kegiatan di dalam rumah, termasuk menonton film.
ADVERTISEMENT
Layanan-layanan streaming yang semakin menjamur pun membuat kita tidak perlu meninggalkan rumah. Tetapi bagaimanapun kita pasti merindukan momen-momen yang tidak bisa kita dapatkan selama nonton di rumah, seperti layar yang besar, kursi yang nyaman, dan juga terkadang tidak tersediannya film yang mau kita tonton.
Dan senang sekali ketika mengetahui bahwa bioskop di Mexico city sudah mulai dibuka satu per satu, termasuk Cineteca Nacional. Di mana menjadi tempat yang wajib saya kunjungi ketika di sini.
Mungkin biasanya kita ke bioskop untuk menonton film-film terbaru, tetapi di sini berbeda karena film yang ditayangkan adalah film-film di tahun 1942, 1992, 2018.
Cineteca Nacional adalah sebuah gedung pengarsipan film-film nasional maupun internasional, berlokasi di Coyoacan, Mexico City. Dibuka pada 17 Januari 1974 dengan menayangkan film El Compadre Mendoza (1933) oleh Fernando de Fuentes. Cineteca Nacional ini bertujuan untuk melestarikan warisan film serta untuk mempromosikan karya-karya terbaik nasional maupun internasional. Selain itu juga gedung ini memiliki area pameran, perpustakaan, toko buku, brangkas-brangkas penyimpanan negatif film yang sayangnya masih ditutup untuk saat ini, dan tempat makan. Harga tiket yang harus dikeluarkan sebesar 50 peso mexican (sekitar Rp 36.248 dengan kurs saat ini ditulis) tidak terlalu mahal bukan. Dan tiket bisa dibeli melalui website atau langsung melalui loket yang tersedia, tapi sayangnya jika beli melalui loket akan kurang beruntung karena akan selalu kehabisan.
ADVERTISEMENT
Dan selain itu, arsitektur dari gedung ini juga tak kala indah, rasanya tidak akan bosan jika berlama-lama di sini. Tepat seperti kata perancangnya, Michael Rojkind di mana ia tidak menginginkan para pengunjung merasa seperti berada di lobi bioskop-bioskop komersil. Jadi rasanya tidak akan khawatir jika datang jauh lebih awal, atau memang tidak mempunyai tujuan untuk menonton. Karena tempat ini terbuka untuk umum.