Konten dari Pengguna

Peran Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Meningkatkan Produktivitas

Mahasiswa Aktif Program Studi Manajemen Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta.
6 Mei 2025 16:22 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Cinta Salasa Eltrika tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Kerja (https://unsplash.com/)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kerja (https://unsplash.com/)
ADVERTISEMENT
Persaingan saat ini bukan hanya pada tingkat lokal, tetapi juga di tingkat global yang semakin ketat. Produktivitas menjadi kunci utama dalam keberhasilan kinerja. Kondisi ini memperlihatkan betapa pentingnya mempersiapkan sumber daya manusia agar dapat bersaing dengan pesaing global yang terus bertumbuh dan berkembang. Manajemen Sumber Daya Manusia memiliki peran penting dalam meningkatkan produktivitas, mulai dari perencanaan SDM, pengelolaan, pelatihan, rekrutmen, hingga manajemen kinerja. Memanfaatkan individu-individu yang ada untuk turut serta memaksimalkan kinerja merupakan tugas dari manajemen sumber daya manusia. Setiap kegiatan harus dilakukan secara efektif dan efisien untuk mencapai produktivitas. Kinerja ini akan menghasilkan output dengan mutu dan standar yang diharapkan. Manajemen sumber daya manusia merujuk pada pengembangan kemampuan dan motivasi agar dapat memberikan kontribusi maksimal terhadap tujuannya. Pada era modern saat ini, manajemen sumber daya manusia juga bertanggung jawab dalam membentuk budaya kerja yang positif, mengembangkan potensi atau keterampilan, serta memastikan kontribusi kerja dalam mencapai tujuan yang ditetapkan. Manajemen sumber daya manusia memegang peran dalam memastikan bahwa setiap individu bekerja sesuai dengan kapasitas dan potensi yang dimiliki secara optimal. Hal ini melibatkan proses-proses yang meliputi:
ADVERTISEMENT
1. Rekrutmen dan Seleksi
Rekrutmen adalah proses mencari dan menarik kandidat yang memenuhi syarat untuk mengisi posisi yang tersedia. Seleksi adalah proses memilih kandidat yang terbaik melalui berbagai tahapan penyaringan dan penilaian. Tahapan ini akan menentukan fondasi awal terbentuknya produktivitas. Rekrutmen dan seleksi dimulai dengan memilih individu yang tepat dan aktual sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan. Individu yang tepat cenderung lebih produktif karena memiliki keterampilan dan motivasi. Tahapan ini juga menilai individu dari berbagai aspek.
2. Pelatihan dan Pengembangan
Pelatihan dan pengembangan merupakan investasi jangka panjang yang memperkuat kualitas sumber daya manusia. Melalui program ini, setiap individu dapat meningkatkan potensi, memperluas wawasan, mengasah keterampilan, serta menciptakan tenaga kerja yang adaptif terhadap berbagai perubahan. Tahap ini dilakukan untuk meningkatkan produktivitas kerja dan kualitas sumber daya manusia. Individu yang berkembang akan cenderung lebih produktif karena merasa didukung dan termotivasi. Keterampilan teknis (hard skill) dan non-teknis (soft skill) juga penting untuk mendorong komitmen, kolaborasi, dan produktivitas.
ADVERTISEMENT
3. Penilaian Kinerja dan Sistem Penghargaan
Penilaian kinerja harus dilakukan secara transparan agar dapat mengukur kontribusi individu dalam pekerjaan. Hal ini juga memberikan umpan balik mengenai hal-hal yang perlu diperbaiki atau ditingkatkan ke depannya. Memberikan apresiasi juga dilakukan atas pencapaian yang telah diraih. Hal ini merupakan salah satu pendekatan dalam manajemen sumber daya manusia untuk meningkatkan kinerja dan motivasi. Sistem penghargaan yang adil dan kompetitif menjadi motivator kuat dalam meningkatkan produktivitas. Penghargaan dapat berupa insentif finansial maupun pengakuan secara publik. Manajemen sumber daya manusia juga harus memastikan bahwa sistem penilaian ini dijalankan secara konsisten.
4. Membangun Budaya Kerja Positif
Pentingnya menciptakan suasana kerja yang positif, kondusif, inklusif, dan kolaboratif menjadi kunci dalam menciptakan lingkungan kerja yang nyaman. Budaya kerja yang sehat mendorong partisipasi aktif, kreativitas, dan inovasi. Kesejahteraan individu juga harus diperhatikan, karena kondisi fisik dan mental yang sehat akan meningkatkan produktivitas. Oleh karena itu, manajemen sumber daya manusia perlu melibatkan aspek kesehatan, keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, serta dukungan psikologis.
ADVERTISEMENT
5. Kolaborasi dan Komunikasi
Kolaborasi dan komunikasi yang jelas, terbuka, dan transparan akan mempermudah dalam menyelesaikan tugas-tugas untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Peran ini sangat penting untuk menunjang keberhasilan tujuan secara efektif, serta membangun kepercayaan dan keterlibatan kerja. Jika terjadi sedikit saja kesalahan dalam komunikasi, dapat menimbulkan kesalahpahaman maupun konflik. Oleh karena itu, menjaga komunikasi sangat penting untuk membangun hubungan kerja yang sehat dan produktif.
Kesimpulan
Faktor utama dari manajemen sumber daya manusia adalah memberikan kontribusi nyata terhadap keberhasilan visi, misi, atau tujuan strategis. Dasar untuk meningkatkan kinerja adalah dengan memastikan bahwa seluruh aktivitas sumber daya manusia mendukung peningkatan produktivitas. Produktivitas sangat dipengaruhi oleh usaha, strategi, program, dan sistem manajemen yang tepat. Peran manajemen sumber daya manusia kini telah tumbuh menjadi lebih strategis dan dapat memberikan keunggulan kompetitif. Peran ini sangat dibutuhkan karena sumber daya manusia dianggap menjadi aset strategis yang mampu memberikan keunggulan kompetitif berkelanjutan. Manajemen sumber daya manusia melibatkan pengambilan keputusan dan praktik-praktik yang memengaruhi sumber daya manusia, termasuk dalam aspek perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian. Fokusnya adalah pada pengelolaan individu dengan tujuan menciptakan budaya kerja yang sehat, meningkatkan motivasi, dan mendorong produktivitas secara keseluruhan. Dengan memanfaatkan manajemen sumber daya manusia yang tepat, maka akan dapat menghadapi tantangan dengan lebih baik, meningkatkan daya saing, dan mencapai keberhasilan jangka panjang.
ADVERTISEMENT
Cinta Salasa Eltrika, Mahasiswi program studi Manajemen, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.