Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten dari Pengguna
Apakah Cinta Hanya Sekadar Emosi atau Perilaku? Ini Jawabannya
14 November 2021 9:25 WIB
·
waktu baca 1 menitTulisan dari Cinta dan Rahasia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Sejak kecil, kita telah belajar 'cinta' merupakan hal yang absstrak. Cinta menurut pandangan banyak orang hanya bisa dirasakan dan dialami. Tapi, Becky Xu menjelaskan cinta lebih dari sekedar emosi. Kami pikir cinta adalah kasih sayang yang mendalam untuk orang lain.
ADVERTISEMENT
"Cinta juga merupakan tindakan yang datang sebagai akibat dari emosi".
“Melihat cinta hanya sebagai emosi membuat sangat sulit untuk dikenali dari orang-orang yang mengatakan mereka mencintai kita atau orang yang tidak mengatakannya tetapi menunjukkannya dengan cara yang berbeda.” Ujarnya.
“Seseorang akan menghargai bahwa cinta datang dalam bentuk tindakan yang dimotivasi oleh kasih sayang yang mendalam. Kita bisa mulai menghargai cara orang lain mencintai kita.” Lanjutnya.
Dia berbagi cerita masa kecil yang menjelaskan bagaimana cinta tidak perlu diucapkan, itu bisa dirasakan.
“Ada banyak hal untuk menunjukan cinta terhadap pasangan atau orang tua atau bahkan diri sendiri. Meski tiap orang punya cara mencintai yang berbeda, namun biasanya orang yang saling mencintai akan mengenali isyarat soal cinta dan akan membalasnya dengan cara-cara tertentu,”
ADVERTISEMENT
Jadi, meski bentuknya memang abstrak atau hanya sekadar emosi, cinta juga bisa dituangkan ke dalam perilaku untuk orang lain.