Konten dari Pengguna

Asal Mula Istilah Ghosting di dalam Sebuah Hubungan

Cinta dan Rahasia
Mulailah membaca dengan Bismillah, akhiri dengan Istighfar. Kisah didramatisir dari kisah nyata.
7 Maret 2021 21:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Cinta dan Rahasia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ghosting menjadi salah satu kata yang saat ini mendadak populer di Indonesia. Foto. dok: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ghosting menjadi salah satu kata yang saat ini mendadak populer di Indonesia. Foto. dok: Pixabay
ADVERTISEMENT
Saat ini kata ghosting menjadi kata yang tiba-tiba banyak dibahas oleh banyak orang di Indonesia. Tapi, apakah kalian tahu makna dan arti kata dari ghosting? Lebih jauh, seperti apa asal mula soal istilah ghosting yang dibicarakan banyak orang ini? Tentunya tidak semua mengetahui mengenai ghosting itu sendiri karena istilah ini sendiri merupakan istilah asing dengan makna yang sangat luas.
ADVERTISEMENT
Tapi ketika membuka Urban Dictionary, kita bakal diberitahu sedikit mengenai arti dari ghosting. Menurut penjelasan di situs tersebut, ghosting merupakan pemutusan komunikasi dengan teman atau kekasih tanpa memberikan peringatan atau pemberitahuan sebelumnya.
Sifat ghosting selalu mendadak dan tiba-tiba karena tidak ada pemberitahuan lebih dulu. Orang yang melakukan ghosting biasanya tidak akan menghubungi orang yang biasa mereka hubungan. Mereka juga cenderung akan menghindari panggilan telepon, media sosial, dan menghindarinya secara langsung di depan umum.
Pelaku ghosting tidak pernah secara spesifik memberitahukan alasan mereka menghilang. Oleh sebab itulah kelakuan tersebut disebut ghosting karena mereka pergi begitu saja. Lantas dari mana istilah ini datang?

Asal Muasal Istilah Ghosting

Dari mana asal muasal dan penggunaan kata ghosting? Foto. dok: Pixabay
Dikutip dari The New York Times mengenai Exes Explain Ghosting, the Ultimate Silent Treatment dan situs bernama Mic berjudul Where Did the Term Ghosted Come From? Dijelaskan bahwa awal mula istilah ini dikenal adalah di tahun 2000-an.
ADVERTISEMENT
Semakin meningkatnya teknologi, munculan situs dan aplikasi soal kencan online. Seiring peningkatan pengguna media sosial, aplikasi, dan web kencan online, istilah ghosting semakin menjamur hingga akhirnya dikenal oleh khalayak luas.
Kemudian, istilah ini semakin populer di mata publik di medio 2015-an ketika banyak sekali hubungan selebritis terkenal yang putus karena terkena ghosting. Hal ini mengacu pada artikel berjudul Charlize Theron Broke Up with Sean Penn by Ghosting Him yang ditulis oleh Edwards, Stassa.
Karena popularitasnya, istilah ghosting akhirnya dimasukan ke dalam Collins English Dictionary pada tahun 2015 yang semakin mematenkan istilah ini di mata publik meskipun di Indonesia sendiri ghosting baru terkenal akhir-akhir ini.

Ghosting Adalah Sebuah Penolakan Tanpa Finalitas

Tidak ada pengakhiran dan finalitas, ghosting menggantungkan seseorang begitu saja. Foto. dok: Pixabay
Menurut beberapa sumber, ghosting juga merupakan salah satu kategori penolakan. Sayangnya, jika biasanya orang memberikan berbagai alasan untuk menolak seseorang, ghosting justru membuang jauh-jauh hal itu. Jadilah ghosting akhirnya dianggap sebagai sebuah penolakan tanpa finalitas atau tidak merampungkan sebab musabab penolakan itu.
ADVERTISEMENT
Menurut situs Men Health, ghosting adalah sikap yang tidak elegan dan tidak keren karena menghadirkan ambiguitas dan kebingungan. Menurut pendidik seks dan pendiri situs Slutty Girl Problems, Lorrae Bradbury, ghosting adalah cara cepat mengakhiri hubungan tanpa harus menjawab dan memberikan alasan.
Menurut tulisan lainnya di Man Health, ghosting adalah sikap yang egois karena pelaku ghosting tidak memikirkan perasaan orang yang ditinggalkannya dan menggantung mereka tanpa status atau garis batas yang jelas. Mereka pelaku ghosting bisa saja tiba-tiba datang setelah bertahun-tahun menghilang dari hadapan kalian.

Bentuk dari Kekejaman Emosional

Menurut tulisan dari Psychologycal Today, ghosting adalah bentuk kekejaman emosional. Foto. dok: Pixabay
Tentunya sebagai salah satu bentuk dari penolakan secara sosial, ada dampak yang diberikan ghosting kepada korbannya. Menurut laman Psychologycal Today, ghosting adalah bentuk akhir dari yang namanya silent treatment. Menurut para professional yang sering membahas soal kesehatan mental, ghosting adalah bentuk dari kekejaman emosional.
ADVERTISEMENT
Orang yang melakukan ghosting tidak memberikan kesempatan kepada korbannya untuk mengajukan pertanyaan atau informasi yang membuatnya bisa menentukan sikap secara emosional. Ghosting membungkam seseorang, mencegah seseorang mengekspresikan emosinya, sehingga sulit menjaga harga dirinya.
Masih di situs yang sama, ghosting adalah taktik interpersonal pasif-agresif yang bisa meninggalkan luka psikologis.