Cinta Bisa Membuat Seseorang Menjadi Lebih Agresif

Cinta dan Rahasia
Mulailah membaca dengan Bismillah, akhiri dengan Istighfar. Kisah didramatisir dari kisah nyata.
Konten dari Pengguna
17 November 2021 21:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Cinta dan Rahasia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dalam keadaan tertentu, perasaan hangat, lembut dan simpati sebenarnya bisa memprediksi perilaku agresif. Foto. dok: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Dalam keadaan tertentu, perasaan hangat, lembut dan simpati sebenarnya bisa memprediksi perilaku agresif. Foto. dok: Pixabay
ADVERTISEMENT
Sebuah studi yang dilakukan oleh peneliti University of Buffalo mengatakan bahwa perasaan cinta kita dapat memaksa kita untuk melakukan hal-hal yang berbahaya dan terkadang kekerasan kepada orang lain, bahkan ketika mereka tidak menyakiti kita secara pribadi.
ADVERTISEMENT
"Dalam keadaan tertentu, perasaan hangat, lembut dan simpati sebenarnya bisa memprediksi perilaku agresif," kata para peneliti.
Dua neuro-hormon tampaknya menjadi salah satu mekanisme yang berkontribusi terhadap respons kontra-intuitif.
Orang termotivasi oleh pendekatan sosial atau semakin dekat dengan orang lain. Foto. dok: Pixabay
“Baik oksitosin dan vasopresin tampaknya memiliki fungsi yang mengarah pada peningkatan perilaku pendekatan. Orang termotivasi oleh pendekatan sosial atau semakin dekat dengan orang lain,” kata Michael J. Poulin, profesor psikologi.
Para peneliti melakukan studi dua bagian yang terdiri dari survei dan eksperimen.
Survei meminta orang untuk melaporkan seseorang yang dekat dengan mereka dan menjelaskan bagaimana orang itu diancam oleh pihak ketiga.
Temuan menambahkan bahwa tanggapan kita adalah karena cinta atau kasih sayang bagi mereka yang kita sayangi, tambah peneliti. Foto. dok: Pixabay
Kemudian peserta menggambarkan emosi dan reaksi mereka terhadap situasi tersebut.
“Hasil survei dan eksperimen menunjukkan bahwa perasaan yang kita miliki ketika orang lain membutuhkan, apa yang secara luas kita sebut perhatian empatik atau kasih sayang, dapat memprediksi agresi atas nama mereka yang membutuhkan,” kata Poulin.
ADVERTISEMENT
Temuan menambahkan bahwa tanggapan kita adalah karena cinta atau kasih sayang bagi mereka yang kita sayangi, tambah peneliti.
Studi ini diterbitkan dalam jurnal Personality and Social Psychology Bulletin.