Elizabeth Kloepfer, Wanita yang Jatuh Cinta pada Pembunuh Berantai

Cinta dan Rahasia
Mulailah membaca dengan Bismillah, akhiri dengan Istighfar. Kisah didramatisir dari kisah nyata.
Konten dari Pengguna
8 Desember 2020 8:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Cinta dan Rahasia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ted Bundy dikenal sebagai sosok pria yang melakukan pembunuhan berantai terhadap banyak wanita di era 1970-an. Foto. dok: Youtube/ABC News
zoom-in-whitePerbesar
Ted Bundy dikenal sebagai sosok pria yang melakukan pembunuhan berantai terhadap banyak wanita di era 1970-an. Foto. dok: Youtube/ABC News
ADVERTISEMENT
Bicara soal cinta tentu terkadang tidak masuk akal. Oleh sebab itu, ada kiasan yang mengatakan jika cinta itu buta dan terkadang membuat orang yang merasakan cinta melakukan hal di luar batas kewajaran. Seperti yang terjadi pada Elizabeth Kloepfer yang merupakan seorang wanita yang melegenda.
ADVERTISEMENT
Dia dikenal sebagai wanita yang menjalin hubungan dengan seorang pembunuh berantai legendaris bernama Ted Bundy. Dia menuangkan segala kisahnya selama enam tahun berhubungan dengan Ted dalam buku berjudul, The Phantom Prince: My Life with Ted Bundy.
Hal ini tentu bukanlah sesuatu yang biasa. Pasalnya, Ted Bundy mengaku membunuh 36 wanita di beberapa negara di era 1970-an. Bahkan menurut para ahli serta korban terdekatnya, mereka berspekulasi jika jumlah korban sebenarnya bisa mendekati angka 100.
Buku tersebut berisi 183 lembar dengan nama penulis Elizabeth Kendall yang tentunya merupakan nama samara. Buku ini diterbitkan tahun 1981 dan mengisahkan hubungan mereka dari awal perkenalan sampai perpisahannya.
Lalu siapa sebenarnya Elizabeth Kloepfer? Kenapa bisa dia jatuh cinta dengan seseorang yang bisa membunuhnya kapan saja?
ADVERTISEMENT

Tidak Aman dan Kesepian Jadi Landasan Jatuh Cinta

Mantan kekasih Ted Bundy, Elizabeth Kloepfer atau dikenal sebagai Elizabeth Kendall ketika menceritakan masa lalunya. Foto. dok: Youtube/ABC News
Kloepfer dalam buku tersebut menjelaskan jika dia adalah orang tua tunggal yang pemalu, tidak aman, dan kesepian. Lebih dari itu, dia harus berjuang melawan kecanduan alkohol hingga mendorongnya pindah dari Utah ke Seattle demi hidup baru yang bahagia.
Salah satu tujuan yang amat ingin dia lakukan adalah menemukan pria yang cinta dengannya, menikahi, dan membuat putrinya, Tina memiliki ayah, Dia mendapatkan pekerjaan sebagai sekretaris di University of Washington Medical School. Suatu malam, temannya menyarankan agar dia mencari babysitter dan keluar untuk minum-minum di bar setempat.
Meski berat, dia akhirnya menyetujui hal itu yang membuatnya bertemu dengan Ted Bundy. Sejak itu, keduanya makin dekat, Elizabeth pun semakin cinta kepadanya dan semakin bergantung berkat perilaku Ted yang baik kepadanya.
ADVERTISEMENT

Kloepfer Curiga pada Bundy

Kisah percintaan keduanya menuntun pada curiganya Elizabeth Kloepfer pada Ted Bundy. Foto. dok: Youtube/ABC News
Meskipun cintanya amat besar, namun satu waktu dia curiga dengan perilaku Bundy terutama setelah menemukan pisau daging, berkendara dengan jarak jauh, plus sarung tangan bedah di mantelnya. Bahkan dengan nalarnya yang masih terjaga, dia melaporkan Bundy ke polisi.
Meski sudah melaporkannya ke polisi, Kloepfer masih bersamanya dan tidak mengatakan tindakannya tersebut. Sesuatu yang tentu saja cukup gila bagi seseorang.

Hampir Dibunuh oleh Ted Bundy

Elizabeth Kloepfer pernah nyaris dibunuh oleh Ted Bundy. Foto. dok: Youtube/ABC News
Pembunuh tetaplah pembunuh! Ya, menurut buku yang ditulis Elizabeth, Ted pernah mengaku jika dia pernah mencoba membunuh dirinya. Caranya sangat rapi di mana Ted menutup cerobong asap rumah mereka sehingga asap akan memenuhi rumah tersebut.
Elizabeth di malam itu batuk-batuk dan matanya berlinang. Dia langsung membuka seluruh jendela untuk mengamankan dirinya. Meski begitu, dia tidak menaruh kecurigaan pada Ted sampai Ted sendiri yang mengaku kepadanya lewat telepon ketika sedang dipenjara di Florida.
ADVERTISEMENT
Di tahun 1980 pun keduanya memutuskan untuk pisah secara permanen. Meski begitu, Elizabeth tetap melanjutkan hidup dengan mempertebal sisi spiritualnya untuk bisa melewati masa-masa kelam yang dia alami. Meski pria yang dia cintai adalah seorang pembunuh berbahaya, dia tetap mendoakannya meskipun dia sendiri merasa kesal dengan apa yang ada pada diri Ted.
Diketahui jika untuk mempertanggung jawabkan pembunuhan yang dilakukan, Ted harus dihukum mati dengan kursi listrik.