Kehidupan Cleopatra: Cinta, Perselingkuhan, dan Anak-anaknya

Cinta dan Rahasia
Mulailah membaca dengan Bismillah, akhiri dengan Istighfar. Kisah didramatisir dari kisah nyata.
Konten dari Pengguna
17 Oktober 2020 21:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Cinta dan Rahasia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Sosok Cleopatra. Foto: 6557056 from Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Sosok Cleopatra. Foto: 6557056 from Pixabay
ADVERTISEMENT
Cleopatra adalah salah satu wanita paling terkenal dalam sejarah. Selain kecantikan dan kecerdasan yang dimiliki, hubungan cintanya dengan Julius Caesar dan Mark Antony, semakin menaikkan namanya dalam catatan sejarah.
ADVERTISEMENT
Kisahnya hingga kini diceritakan kembali dengan penuh romansa, kekayaan, hingga pengkhianatan. Melansir dari History Extra berikut fakta kehidupan Cleopatra, tentang cinta, perselingkuhan, dan anak-anaknya.

Bagaimana Cleopatra menjadi ratu?

Lahir sekitar tahun 69 SM, bagi Cleopatra, hidup sebagai putri kerajaan adalah salah satu kemewahan. Alexandria, ibu kota Mesir saat itu, adalah tempat kekuasaan Ptolemeus, juga merupakan pusat budaya yang berkembang pesat. Alexandria memiliki Pharos, mercusuar setinggi 137 meter yang menjulang tinggi di atas kota dan salah satu dari tujuh keajaiban dunia kuno.
Kekuatan pertama Cleopatra terlihat pada usia 14 tahun. Saat itu dia diangkat menjadi wali bersama dengan ayahnya, setelah restorasi tahta selama tiga tahun di pengasingan. Singkat cerita, Cleopatra menjadi wakil bupati pada usia 18 tahun bersama adik laki-lakinya Ptolemeus XIII, yang berusia 10 tahun.
ADVERTISEMENT
Pada tradisi firaun, tujuan pernikahan adalah untuk menjaga garis keturunan bangsawan semurni mungkin. Oleh karena itu, Cleopatra menikah dengan adik laki-lakinya. Tetapi, dia tidak berniat berbagi kekuasaan. Hal itu terlihat nama Ptolemeus XIII telah dihapus dari dokumen resmi dan wajah Cleopatra muncul sendirian di koin.

Cleopatra membuat sekutu dengan Julius Caesar untuk membantunya naik takhta

Pada awalnya, Cleopatra mengundang Julius Caesar untuk bergabung dalam perjalanan ke Sungai Nil. Ketika dia melahirkan seorang putra hasil dari cinta dengan Caesar, Cleopatra memberi nama Caesarion, yang artinya ‘Caesar kecil’.
Cleopatra dan Caesar menghadapi tuduhan skandal di Roma karena beberapa alasan. Pertama-tama, Mesir dan budayanya yang mencintai kesenangan dipandang rendah. Terlebih lagi, Caesar tidak memiliki anak laki-laki lain, meskipun dia menikah dengan istri-istri sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Caesar tidak ingin membagi kekuasaan dengan siapapun. Ini jelas diluar budaya di antara bangsawan Roma yang cenderung membagi kekuasaan. Sementara Cesarion, yang terlahir dari sang ibu orang Mesir, ketika itu diprediksi akan mengklaim memerintah Roma sebagai pewaris Caesar.

Fantasi tentang kecantikan Cleopatra

Plutarch, seorang penulis biografi berasal dari Yunani, mengklaim bahwa kecerdasan Cleopatra merupakan pemikat utama, bukan kecantikannya yang banyak dipuja. Cleopatra mengambil kendali atas penampilannya, yang artinya dia mampu tampil berbeda sesuai dengan kebutuhan politik.
Pada acara-acara seremonial dia akan tampil dengan pakaian sebagai Dewi Isis. Sementara itu, pada koinnya yang dicetak di Mesir, dia memilih untuk menunjukkan garis rahang kuat ayahnya. Ini bertujuan untuk menekankan hak warisan untuk memerintah.
ADVERTISEMENT

Cleopatra tinggal di Roma sebagai selir Julius Caesar pada saat Caesar dibunuh

Pembunuhan Caesar pada 44 SM mengindikasikan bahwa Cleopatra berada dalam situasi bahaya. Cleopatra bersama putra kecilnya tinggal di sebuah istana di sisi sungai yang bersebrangan dengan rumah Caesar.
Penderitaannya tidak hanya sampai disitu, Cleopatra sangat tidak disukai di kota, karena dia bersikeras untuk dipanggil sebagai 'ratu'. Meskipun begitu, mendiang Caesar telah menempatkan patung Cleopatra yang dilapisi emas di kuil Venus Genetrix, dewi yang melahirkan kehidupan dan sangat dihormati di keluarga Caesar.

Cleopatra adalah seorang ibu dari beberapa anak

Setelah kematian Cleopatra yang diduga bunuh diri atau digigit ular berbisa, Kaisar Romawi Augustus memanggil Caesarion dengan janji kekuasaan. Namun, ternyata rencana busuknya membuat Caesarion terbunuh pada usianya yang ke-17.
ADVERTISEMENT
Mark Antony adalah ayah dari anak Cleopatra lainnya, yaitu Ptolemy Philadelphus dan si kembar, Cleopatra Selene dan Alexander Helios. Ketika Cleopatra meninggal, si kembar berusia 10 tahun dan Ptolemeus enam tahun. Mereka dibawa ke Roma dan dirawat dengan baik oleh janda Mark Antony, Octavia.
Cleopatra Selene dewasa menikah dengan Juba, seorang raja kecil, dan dikirim untuk memerintah Mauretania. Pasangan ini melahirkan seorang anak, di mana satu-satunya cucu Cleopatra yang diketahui. Namun, nahas, dia meninggal di masa dewasa atas perintah sepupunya, Caligula. Oleh karena itu, tidak ada keturunan Cleopatra yang hidup untuk mewarisi Mesir.