Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Ketika Karier Salvador Dali Melejit karena Kesetiaan Istrinya
11 Maret 2021 21:38 WIB
Tulisan dari Cinta dan Rahasia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pepatah di balik setiap pria hebat tentu ada wanita hebat sepertinya sangat cocok untuk seorang Salvador Dali. Dia merupakan ikon seni modern yang diketahui memiliki istri yang sangat loyal dan setia terhadapnya. Istrinya adalah Gala dan tanpanya, Dali tidak akan pernah menjadi seorang seniman kelas dunia yang melegenda.
ADVERTISEMENT
Nama asli Gala adalah Helena Ivanovna Diakonova. Dia 10 tahun lebih tua dari Dalí dan ketika mereka bertemu pada tahun 1929 dia juga menikah dengan penyair Paul Eluard dan ibu dari seorang gadis kecil. Selain itu, Gala juga punya kekasih bernama Max Ernst yang sering melukisnya.
Cinta Dali dan Gala sering dianggap sebagai cinta pada pandangan pertama. Dalam sebuah tulisannya, Dali mengatakan bahwa Gala memang ditakdirkan untuk menjadi miliknya persis sama seperti Gradiva.
“Dia ditakdirkan untuk menjadi Gradiva saya, orang yang bergerak maju, kemenangan saya, istri saya” Gradiva sendiri berasal dari judul novel karya W. Jensen yang tokoh utamanya adalah Sigmund Freud. Gradiva adalah pahlawan buku dan dialah yang membawa penyembuhan psikologis ke karakter utama.
ADVERTISEMENT
Gala sendiri sering menginspirasi Dali di mana sosoknya sering menjadi model dalam karya Dalí, sering kali dalam peran religious seperti sosok Maria di lukisan The Madonna of Port Lligat. Pada awal tahun 1930-an, Dali mulai menandatangani lukisannya dengan namanya dan di sinilah Gala memainkan peran.
Gala sering bertindak sebagai agennya yang memperjuangkan hak Dali dan konon, karier Dali melejit karena adanya campur tangan dari Gala.
Saling Menyayangi, Banyak Badai Yang Menerpa
Dali dalam praktiknya mengetahui jika Gala adalah wanita dengan dorongan seks yang kuat sehingga dia kerap berselingkuh. Bahkan ketika bersama Dali pun, Gala secara jujur pernah berselingkuh untuk memenuhi dorongan seksnya.
Meski begitu, tampaknya hubungan mereka cukup harmonis dan menguntungkan kedua belah pihak. Menurut Dali, tanpa Gala, semuanya akan berakhir.
ADVERTISEMENT
“Saya akan memoles Gala untuk membuatnya bersinar, membuatnya paling bahagia, merawatnya lebih dari diri saya sendiri, karena tanpa dia, semuanya akan berakhir,” tulis Dali.
Tapi tidak ada yang bertahan selamanya. Di akhir tahun enam puluhan, hubungan mereka mulai memudar meskipun keduanya kerap bersama. Pada tahun 1980, di usia 76 tahun, Dali terpaksa pensiun karena lumpuh. Gangguan motorik membuatnya tidak dapat memegang kuas, dank arena kondisinya makin parah, dia menjadi kurang perhatian pada Gala.
ala juga menggunakan pendapatan dari seni Dali untuk berpesta dengan kekasihnya yang sebagian besar adalah seniman muda. Suatu hari, Dali marah dengan kelakuan Gala sehingga dia memukuli Gala dengan sangat buruk, dia mematahkan dua tulang rusuknya.
Untuk menenangkannya, Gala memberinya Valium dosis besar dan obat penenang lainnya, yang membuatnya lesu. Gala juga diduga memberinya banyak sekali obat yang membuat Dali mengalami kerusakan syaraf yang tidak bisa disembuhkan.
ADVERTISEMENT
Pada akhirnya kedua terpisah karena maut. Gala meninggal lebih dulu yang membuat hidup Dali tidak karuan. Dia berhenti makan, menggaruk wajahnya, terus menerus berteriak dan menangis. Dia hidup lebih lama dari istrinya sekitar tujuh tahun.
Tercatat keduanya hidup bersama selama 53 tahun.