Kisah Urashima Taro, Ketika Perpisahan Membuatnya Melanggar Aturan

Dia membeli kura-kura itu dan melepaskannya di laut. Foto. dok: Pixabay

Berbuat baik menjadi salah satu hal yang tentu wajib dilakukan oleh orang-orang. Tapi, orang yang berbuat baik terkadang tidak diperbolehkan untuk melanggar pantangan tertentu. Nah, sebuah kisah Jepang dari Urashima Taro akan menunjukan hal ini.

Dahulu kala, seorang pria bernama Urashima Taro menemukan kura-kura di pantai sedang dipermainkan oleh sekelompok anak-anak. Dia membeli kura-kura itu dan melepaskannya di laut.

Dua atau tiga hari kemudian, ketika urashina sedang memancing di atas kapal seperti biasa, kura-kura yang bersyukur datang dan mengatakan kepadanya bahwa dia akan membawanya ke istana bawah laut yang dikenal sebagai istana naga.

Demi kembali, dia akhirnya berpisah dari Otohime. Foto. dok: Pixabay

Di istana, sang putri (Otohime) berterima kasih padanya karena telah menyelamatkan kura-kura tersebut, Setelah beberapa hari tinggal di sana, Urashima ingat kepada ibu, ayah, dan kampung halamannya.

Demi kembali, dia akhirnya berpisah dari Otohime. Sang putri mencoba mencegahnya pergi, tetapi akhirnya dia mau melepaskan Urashima dengan sebuah hadiah perpisahan yaitu sebuah kotak misterius bernama tamatebako.

Tidak mengingat peringatan sang putri, dia mengangkat tutup kotak itu. Foto. dok: Pixabay

Nah, tamatebako ini konon tidak boleh dibuka. Ketik taro kembali ke kampung halamannya, semuanya telah berubah. Rumahnya telah hilang, ibu dan ayahnya telah meninggal, dan orang-orang yang dia kenal tidak terlihat di mana pun.

Tidak mengingat peringatan sang putri, dia mengangkat tutup kotak itu. Kepulan asap putih muncul, mengubahnya menjadi seorang lelaki tua berambut putih.