Layla dan Majnun, Kisah Cinta Sejati yang Tidak Pernah Bersatu

Ini merupakan kisah romantis yang terkenal berkat penyair terkemuka abad pertengahan dari Iran, Nizami dari Ganje. Foto. dok: Pixabay

Kalian yang mengikuti kisah-kisah percintaan di tanah arab pasti pernah mendengar soal Layla dan Majnun bukan? Ini merupakan kisah romantis yang terkenal berkat penyair terkemuka abad pertengahan dari Iran, Nizami dari Ganje.

Nah, buat yang belum tahu Layla dan Majnun, ada kisah percintaan mereka yang cukup menarik untuk diketahui.

Kisah cinta keduanya begitu populer dan dianggap menjadi salah satu yang melegenda di dunia. Lantas seperti apa kisah cinta keduanya? Apa yang membuatnya menarik?

Semua dimulai ketika Layla dan Qays jatuh cinta di sekolah. Sayangnya, cinta keduanya tidak mendapatkan restu. Keduanya dipantau terus menerus hingga suatu ketika keduanya benar-benar dicegah untuk bertemu.

Di alam liar, Qays tidak pernah makan cukup hingga dirinya menjadi kering kerontang. Foto. dok: Pixabay

Masuk ke dalam kesedihan yang luar biasa, Qays kemudian membuang dirinya ke padang pasir untuk hidup bersama dengan binatang. Dia merasa terhibur dengan kehidupan barunya ini. Di alam liar, Qays tidak pernah makan cukup hingga dirinya menjadi kering kerontang.

Karena perilakunya yang eksentrik, ia dikenal sebagai Majnun (orang gila). Dalam kehidupan barunya, dia berteman dengan seorang Badui tua yang pada suatu ketika berjanji untuk mendatangkan Layla kembali lewat sebuah peperangan.

Suku Layla dikalahkan, tetapi ayahnya terus menolak pernikahannya dengan Majnun karena perilaku gilanya. Foto. dok: Pixabay

Suku Layla dikalahkan, tetapi ayahnya terus menolak pernikahannya dengan Majnun karena perilaku gilanya, dan dia menikah dengan orang lain pada akhirnya.

Setelah kematian suami Layla, Badui tua ini kemudian mempertemukan Layla dan Majnun lagi.

Sayangnya, cinta keduanya sudah tidak sama seperti dulu lagi. Setelah meninggal dunia, keduanya dikuburkan berdampingan.

Menurut beberapa penyair, kisah cinta keduanya sangat unik karena meski cinta, keduanya tidak pernah bersatu di dunia sebagaimana mestinya.