Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Mary Austin, Wanita yang Dekat dengan Freddie Mercury Hingga Kematiannya
8 Januari 2021 11:09 WIB
Tulisan dari Cinta dan Rahasia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kalian pasti yang suka dengan lagu ber¬genre rock mengetahui nama band Queen. Ya, band yang digawangi salah satunya oleh penyanyi kenamaan, Freddie Mercury ini memang punya karya yang bagusnya tidak pernah terbantahkan.
ADVERTISEMENT
Queen kerap menginspirasi sejumlah band setelahnya berkat kesuksesannya. Sebagai seorang frontman, Freddie Mercury tentu adalah yang paling disorot. Salah satu sorotannya adalah terkait kehidupan pribadi Freddie salah satunya adalah soal kisah percintaannya.
Sepanjang hidupnya, Mercury disorot karena orientasi seksualnya yang menyukai sesama jenis atau homoseksual. Tapi siapa sangka, ada satu wanita yang dikabarkan dengannya yaitu Mary Austin. Bahkan Mary menjadi inspirasi di balik lagu Love of My Life!
Kira-kira siapa Mary Austin, sedekat apa hubungannya dengan sang legenda? Satu yang pasti, Mary bersama dengan Mercury sampai akhir hayat sang rockstar.
Sudah Bersama Sebelum Queen Dibentuk
Siapa sangka jika pertemuan dan perkenalan Mercury dengan Austin pada 1969 atau ketika sebelum Mercury membentuk Queen. Mercury sendiri memiliki nama asli Farrokh Bulsara, lahir di Zanzibar, Tanzania pada 1946 dan pindah ke Inggris bersama orang tuanya pada 1960-an.
ADVERTISEMENT
Sedangkan Austin ahir pada tahun 1951 dari sebuah keluarga miskin di lingkungan Battersea, London Selatan. Kedua orangnya hanyalah buruh kasar yang memiliki keadaan tuli. Keduanya berhubungan ketika Austin bekerja di sebuah toko.
Keduanya kemudian berkenalan dan berpacaran. Saking cintanya, mereka rela hidup di flat sempit khususnya ketika Mercury meniti karier musiknya. Menurut Austin, Mercury berbeda dari orang-orang yang dia temui. Menurutnya Mercury sangat percaya diri.
“Dia tidak seperti orang yang pernah saya temui sebelumnya. Dia sangat percaya diri, dan saya tidak pernah percaya diri. Kami tumbuh bersama. Saya menyukainya dan hubungan kami berlanjut,” tuturnya.
Mercury Ingin Menikah dengan Austin
Pasangan itu pada akhirnya bisa pindah ke apartemen yang lebih besar di Holland Road, London. Pada tahun 1973, ketika Queen meluncurkan album debut, Mercury meminta Austin untuk menikah dengannya.
ADVERTISEMENT
“Saat saya berusia 23 tahun, dia memberi saya sebuah kotak besar pada Hari Natal. Di dalamnya ada kotak lain, lalu kotak lain dan begitulah seterusnya. Itu seperti salah satu permainannya yang menyenangkan,” tutur Austin pada Daily Mail tahun 2013.
“Akhirnya, saya menemukan cincin giok yang indah di dalam kotak kecil terakhir, ” lanjutnya.
Kemudian Mercury lantas mengatakan bahwa maukah Austin menikah dengannya. Tanpa basa-basi, Austin langsung menjawab bahwa dia ingin menikah dengannya. Setelah itu, Queen menjadi sebuah band rock besar dengan sederet hits dari berbagai album terkenal.
Salah satu lagunya yang berjudul Love of My Life konon dituliskan untuk Austin. Singkatnya, Queen dan Mercury berhasil menjadi band yang sangat dicintai oleh para fansnya kala itu. Seiring dengan meningkatnya popularitas, penampilan Mercury juga semakin nyentrik tentunya.
ADVERTISEMENT
Austin Membahas Orientasi Seksual Mercury
Enam tahun setelah permintaan pernikahan itu, Mercury tak pernah membahas apapun. Hubungan mereka mendingin bak air es. Austin penasaran dan mengatakan bahwa dia curiga Mercury selingkuh. Tapi kenyataannya tidak.
Dia akhirnya memberanikan diri untuk bertanya pada Mercury mengenai orientasi sekskualnya. Dalam sebuah wawancara, dia tak pernah bisa melupakan momen tersebut sepanjang hidupnya. Mercury mengatakan bahwa dia adalah bisexual. Tapi kemudian Austin menampik hal itu dengan mengatakan bahwa Mercury adalah homoseksual.
“Menjadi sedikit naif, butuh beberapa saat bagi saya untuk menyadari kebenaran. Setelah itu, dia merasa senang karena akhirnya memberi tahu saya bahwa dia biseksual. Meskipun saya ingat pernah mengatakan kepadanya pada saat itu bahwa dia biseksual,” tuturnya pada Daily Mail.
ADVERTISEMENT
Setelah itu Austin pindah ke flat terdekat yang dibelikan oleh perusahaan label musik Mercury. Meski begitu, hubungan mereka tetap erat dan dekat. Mereka sering melakukan tour bersama meski bukan lagi pasangan.
“Itu adalah bagian yang sangat menarik dari kisah mereka, bahwa hidup bersama sebagai pasangan dan dia percaya bahwa pada satu titik mereka akan menikah dan kemudian harus menerima kenyataan bahwa pria yang dia cintai adalah homoseksual,” tutur penulis Biografi, Blake.
“Mereka tetap berteman baik begitu lama setelah itu. Dia tinggal sebagai bagian dari rombongan band karena dia adalah bagian dari rombongannya. Dia adalah orang paling penting dalam rombongan itu,” lanjutnya.
Bahkan Austin ada sampai kematian Mercury pada tahun 1991 akibat Pneumonia Bronkial terkait AIDS yang dia derita di usia 45 tahun. Austin berada di sisinya seperti sebelum-sebelumnya. Bahkan Mercury mau menyisihkan setengah dari harta miliknya yang dilaporkan nilainya adalah US$75 juta termasuk rumah di London dengan 28 kamar yang dia tinggali.
ADVERTISEMENT
Usai kematian Mercury, Austin menjauh dari sorotan banyak orang. Tercatat, pasangan ini hidup bersama selama dua dekade.