Merah, Warna yang Sangat Identik dengan Kisah Percintaan

Cinta dan Rahasia
Mulailah membaca dengan Bismillah, akhiri dengan Istighfar. Kisah didramatisir dari kisah nyata.
Konten dari Pengguna
30 Januari 2021 20:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Cinta dan Rahasia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Percintaan dikatakan sangat identik dengan warna merah karena berbagai alasan. Foto. dok: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Percintaan dikatakan sangat identik dengan warna merah karena berbagai alasan. Foto. dok: Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Warna merah merupakan salah satu warna inti dalam rangkaian warna. Dicampurkan dengan warna lain, maka warna merah bakal menjadi warna lain yang tentu saja sangat cantik. Merah selalu identik dengan cantik, romantis, dan percintaan.
ADVERTISEMENT
Hampir setiap sesuatu yang berbau romantisme dan percintaan selalu ada warna merah. Dalam masyarakat China, merah merupakan warna keberuntungan dan kemakmuran. Di sana, warna merah juga merupakan warna yang digunakan oleh para pengantin wanita.
Lalu, kenapa bisa warna merah identik dengan romansa? Ternyata ada beberapa hal yang mendukung hal tersebut di mana pada akhirnya terbentuklah stereotip warna merah lekat dengan percintaan. Kira-kira apa saja?

Benarkah Warna Merah Identik dengan Percintaan?

Merah disebut salah satu warna yang membuat banyak orang tertarik. Foto. dok: Pixabay
Warna merah merupakan salah satu warna yang paling kuat dan mencolok di lingkungan kita. Karena mencoloknya warna ini, merah sering digunakan sebagai sesuatu untuk mengkomunikasikan bahaya misalnya sebagai lampu berhenti lalu lintas.
Lebih jauh lagi di masa lalu, merah sering dikaitkan dengan berbagai perasaan. Secara historis, selain percintaan, sebenarnya merah melambangkan keberanian dan pengorbanan juga. Di abad pertengahan, warna merah melambangkan keberanian seorang para martir.
ADVERTISEMENT
Selain itu, merah juga identik dengan kemarahan dan agresi. Di era kuno, merah adalah warna bagi seorang Dewa Perang. Tak hanya itu, merah sering juga dikaitkan dengan pengorbanan. Jadi sebenarnya, tidak hanya identik dengan cinta saja karena merah juga banyak dikaitkan dengan hal lain.

Lantas Kenapa Pada Akhirnya Merah Sama dengan Cinta?

Warna merah konon memiliki perjalanan historis yang cukup panjang sehingga akhirnya lekat kaitannya dengan percintaan. Foto. dok: Pixabay
Tentu yang bikin bingung di benak orang-orang adalah mengapa bisa warna merah identik dengan percintaan pada akhirnya, padahal dari sisi historis, merah tak melulu soal cinta. Menurut sejarah, orang Yunani menganggap merah sebagai simbol cinta.
Salah satu yang membangun stereotip ini adalah salah satu karya sastra paling populer di Abad Pertengahan yaitu Puisi Prancis abad ke-13 yang judulnya Roman de la Rose. Puisi itu berisi pencarian penulis untuk mawar merah di semua taman tertutup.
ADVERTISEMENT
Puisi ini juga melambangkan pencarian sang penulis terhadap wanita yang dia cintai. Selain itu, warna merah identik dengan cinta juga muncul dari penelitian yang dilakukan oleh Elliot dan Niesta di tahun 2008.
Penelitian itu membahas bagaimana seorang wanita ternyata lebih terlihat menarik ketika mengenakan pakaian warna merah.
Dalam penelitian itu yang menjadi subjeknya adalah beberapa pria. Menariknya, penelitian ini kemudian berkembang dan turut membangun stereotip soal warna merah sama dengan cinta.

Cinta Adalah Gairah

Merah sama dengan gairah. Foto. dok: Pixabay
Seperti yang telah dibahas, merah menurut historis sangat identic kaitannya dengan keberanian, gairah, dan perayaan. Sedangkan cinta sendiri masuk ke dalam sifat-sifat tersebut di mana dalam cinta terdapat gairah, perayaan, dan keberanian.
Cinta sangat terkait dengan hal-hal tersebut yang menjadi ciri khas warna merah.
ADVERTISEMENT
Ketika jatuh cinta, orang akan merayakannya dan penuh dengan gairah. Jadi, sangat masuk akal bahwa pada akhirnya warna merah sangat lekat kaitannya dengan percintaan.
Dari sisi biologis sendiri, warna merah seperti penelitian dari Elliot dan Niesta memang memiliki daya tarik tersendiri khususnya soal fisik dan seksualitas.