Tradisi Unik Pernikahan di 5 Negara

Cinta dan Rahasia
Mulailah membaca dengan Bismillah, akhiri dengan Istighfar. Kisah didramatisir dari kisah nyata.
Konten dari Pengguna
1 Oktober 2020 20:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Cinta dan Rahasia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Pernikahan. Foto: kokorofotografia from Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pernikahan. Foto: kokorofotografia from Pixabay
ADVERTISEMENT
Pernikahan merupakan momen sakral bagi banyak orang, karena berharap hanya terjadi satu kali dengan pasangan hidup pilihan. Pesta pernikahan biasanya diselenggarakan berdasarkan adat istiadat dari mempelai, dimana tergantung persetujuan keluarga. Namun, terkadang tradisi ini juga berkembang seiring dengan berjalannya waktu, seperti mengadopsi kultur dari negara lain. Melansir dari Brides, berikut tradisi pernikahan di 5 negara.
ADVERTISEMENT

Armenia: Tradisi Meletakkan Roti pada Bahu

Ingin mengusir kesialan dari pernikahan? Maka, tradisi meletakkan lavash flatbread, roti khas Armenia yang lembut dan tipis, pada bahu, adalah jawabannya. Ini dilakukan oleh kedua mempelai di Armenia yang baru saja menikah.
Menurut adat, saat pengantin memasuki resepsi pernikahan, mereka memecahkan piring sebagai tanda keberuntungan, kemudian diberikan roti lavash dan madu oleh ibu mempelai pria. Mereka menyeimbangkan roti dipundak untuk menangkal kejahatan dan makan sesendok madu untuk melambangkan kebahagiaan. Kemudian, barulah pesta benar-benar dimulai.
Ilustrasi Pengantin. Foto: RobbyFo from Pixabay

Lebanon: Berpesta

Di Lebanon, pesta pernikahan disebut dengan Zaffe, yang ditandai dengan musik yang gaduh, tarian perut, dan berteriak pada kedua mempelai. Pesta akan berakhir di rumah pengantin wanita, dimana pasangan suami-istri baru dihujani berkah dan kelopak bunga, sebelum para hadirin meninggalkan pesta.
ADVERTISEMENT

Mexico: Pengalungan “Lazo”

Selama pesta pernikahan, sebagai pasangan pengantin Mexico, mereka memiliki tradisi bertukar sumpah, dimana pendeta menggantungkan sebuah “lazo”, yang terbuat dari manik-manik rosario dan bunga. Lazo diletakkan di sekitar bahu pengantin dalam bentuk angka delapan. Tidak hanya mewakili persatuan pasangan, bentuknya menyerupai simbol tak terhingga, menandakan hubungan rumah tangganya diharapkan bertahan lama.

Rumania: Menculik Calon Pengantin Wanita

Rumania memiliki tradisi yang unik. Sebelum pernikahan, para tamu terdekat bekerja sama untuk bercanda “menculik” pengantin wanita. Dalam misi penculikan, mereka membawanya pergi ke lokasi yang dirahasiakan dan meminta “tebusan” dari pengantin pria. Apa itu permintaan yang diharapkan oleh para penculik? Beberapa botol alkohol atau yang lebih menantang meminta pengantin pria menyanyikan lagu cinta saat pesta.
Ilustrasi Pengantin. Foto: stokpic from Pixabay

Swedia: Tamu Boleh Mencium Pengantin

Tradisi pernikahan di Swedia juga tak kalah lucu. Ketika pengantin wanita meninggalkan pelaminan atau singgasananya, semua para undangan wanita boleh mencium pengantin pria. Namun orang Swedia sangat menghargai kesetaraan gender. Jadi, kesempatan yang sama juga didapatkan oleh pengantin wanita yang dapat dicium oleh tamu pria, ketika suaminya meninggalkan pelaminan.
ADVERTISEMENT

Kongo: Pengantin Dilarang Tersenyum

Disaat pernikahan di negara lain penuh dengan suka cita bahagia, berbeda dengan Kongo. Tradisi negara di benua Afrika tersebut tidak memperbolehkan kedua pengantin untuk tersenyum, selama upacara hingga pesta berlangsung. Jika mereka didapati tersenyum, justru ini memiliki arti bahwa kedua mempelai tidak menganggapi pernikahan sebagai sesuatu yang serius.
Ilustrasi Pengantin. Foto: tmeier1964 from Pixabay