Konten dari Pengguna

5 Cara Agar Hubungan LDR Berhasil

Cinta Setara
Promote Healthy, Happy Relationship for Indonesia's Young Adult through online education, offline event, P3K Support via email, and research.
15 September 2018 23:00 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Cinta Setara tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Lakukan Video Chat  (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Lakukan Video Chat (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Berjauhan dengan pasangan dalam kurun waktu yang lama dapat menjadi hambatan yang sangat mengganggu, bahkan mengancam kelangsungan suatu hubungan pacaran.
ADVERTISEMENT
Saat menjalani long distance relationship (LDR), atau hubungan jarak jauh, seseorang tidak dapat melihat secara langsung apa yang sedang dilakukan atau dialami oleh pasangannya, karena terpisahkan jarak dan waktu.
Dalam keadaan tersebut, pasangan yang menjalankan LDR umumnya memasuki berbagai ujian dalam relasinya, khususnya terkait komitmen dan kesetiaan terhadap satu sama lain. Namun LDR bukanlah momok yang perlu ditakuti. Yuk pelajari kunci untuk berhasil dan bertumbuh melalui LDR.
1. Sepakati dan selalu ingat tujuan pacaran
Saling percaya adalah kunci utama dalam LDR (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Saling percaya adalah kunci utama dalam LDR (Foto: Thinkstock)
Tips ini mungkin terdengar sangat umum, tetapi sangat mendasar serta efektif mendukung kelanggengan suatu hubungan jika dijalankan dengan sungguh-sungguh. Apabila seseorang dan pasangannya memulai suatu hubungan dengan mengetahui tujuannya, hubungan tersebut dapat menjadi lebih terarah dan cenderung stabil sekalipun menghadapi tantangan yang besar, seperti menjalankan LDR.
ADVERTISEMENT
Selama LDR, sangat mungkin terdapat kendala teknis seputar pola komunikasi serta perubahan-perubahan kebiasaan berpacaran yang dapat memicu konflik baru. Namun jika pasangan LDR sudah menyepakati apa yang menjadi the bigger relationship goal--seperti berkeluarga--mereka dapat saling mengingatkan dan mendukung pasangannya agar tidak berlarut-larut dalam kendala atau masalah yang ada.
2. Kenali dan hargai kebutuhan pasangan, lalu susun win-win solution
Ilustrasi hubungan jarak jauh (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi hubungan jarak jauh (Foto: Thinkstock)
Setiap orang memiliki kebutuhan tertentu yang ingin dipenuhi dari suatu hubungan pacaran, misalnya kebutuhan akan perhatian dan kasih sayang, dukungan terhadap cita-cita, serta memperoleh teman berbagi ide maupun brain storming ketika mengalami masalah tertentu.
Saat LDR, biasanya sejumlah kebutuhan akan mengalami peningkatan, terlebih ketika seseorang merasa ia sulit untuk memenuhinya. Katakan seseorang punya kebutuhan untuk menyampaikan dan mengetahui aktivitas sehari-hari satu sama lain, sementara pasangannya justru membutuhkan pengertian dan dukungan dari pasangan untuk menjalani pekerjaannya yang banyak tekanan dan sangat menyita waktu.
ADVERTISEMENT
Apabila keduanya hanya memperjuangkan kebutuhan masing-masing dan menuntut pasangan, yang dapat terjadi adalah pertengkaran yang tidak berkesudahan. Selain saling mengenali kebutuhan masing-masing, sebaiknya pasangan LDR juga mencoba menghargai kebutuhan pasangannya dengan menyepakati kapan dan dengan cara apa kebutuhan-kebutuhan tersebut dapat cukup terakomodasi.
Ingat juga bahwa tidak semua kebutuhan dapat sepenuhnya terakomodir ya, maka sangat penting untuk bertemu di tengah-tengah.
3. Sepakati pola komunikasi, lalu toleransi
Teknologi memudahkan pasangan LDR (Foto: Unsplash)
zoom-in-whitePerbesar
Teknologi memudahkan pasangan LDR (Foto: Unsplash)
Banyak yang mengatakan komunikasi adalah kunci sukses LDR. Memang demikian, karena melalui komunikasilah seluruh kebutuhan dan kesepakatan saat berpacaran dapat disampaikan dan dipahami.
ADVERTISEMENT
Pasangan LDR lagi-lagi perlu mempelajari seperti apa gaya komunikasi pasangan yang biasanya nyambung dengan kebutuhannya berpacaran. Lalu sangat penting untuk memprediksi kendala komunikasi yang dapat muncul melalui LDR, serta cara mengantisipasi hal tersebut.
Maka proses menyepakati pola komunikasi tidak hanya mencakup teknis, seperti janjian menelepon pasangan setiap hari apa dan berapa lama. Atau misalnya memastikan ada satu kali video call setiap minggunya.
Namun pasangan LDR juga perlu menyiapkan ruang toleransi apabila hal-hal teknis tersebut tidak dapat berjalan mulus. Jika perlu, siapkan beberapa skenario komunikasi, mulai dari komunikasi yang ideal hingga komunikasi yang sangat terbatas tetapi masih dapat ditoleransi oleh diri sendiri dan juga pasangan.
4. Manfaatkan me time dan jadikan aktivitas yang bermakna
Me time dapat melepaskan rasa lelah (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Me time dapat melepaskan rasa lelah (Foto: Thinkstock)
Saat menjalani LDR, pada umumnya seseorang akan mendapati waktu sendiri atau waktu luang yang lebih banyak dari biasanya, karena sebelumnya waktu tersebut dialokasikan untuk berpacaran.
ADVERTISEMENT
Nah saat bingung dan mulai terasa mati gaya untuk mengisi waktu-waktu tersebut, seseorang dapat menjadi resah lalu terdorong untuk menghubungi pasangannya, meski sebetulnya mengetahui bahwa pasangannya sedang tidak dapat merespons.
Sebetulnya waktu ini dapat menjadi kesempatan baik untuk pasangan LDR menambah me time, dengan cara mengeksplorasi aktivitas baru yang disukai maupun menjalankan hobi atau minat yang sudah dimiliki sebelumnya.
Proses me time dapat menjadi pelepas stres di kala penat maupun menjadi sarana berkembang yang positif bagi seseorang. Selain itu, penting untuk mempelajari kekuatan dan sumber daya diri sendiri sebagai bekal untuk menghadapi tekanan dan tidak selalu bergantung kepada pasangan.
ADVERTISEMENT
5. Have faith in your relationship, dan percaya bahwa niat pasangan baik
Cara menghadapi hubungan jarak jauh dengan suami (Foto: Unsplash)
zoom-in-whitePerbesar
Cara menghadapi hubungan jarak jauh dengan suami (Foto: Unsplash)
Tips terakhir merupakan aspek yang sangat penting dimiliki pasangan LDR, yaitu adanya trust atau kepercayaan bahwa hubungan LDR tersebut dijalankan dengan niat yang baik dan tulus dari kedua belah pihak.
Tips-tips sebelumnya pun turut mendukung agar pasangan LDR dapat membangun kepercayaan melalui tindakan-tindakan yang nyata, dan dapat dirasakan efek positifnya bagi diri sendiri maupun hubungan.
Pasangan LDR perlu memiliki kepercayaan dan keyakinan tersebut dari dalam dirinya, sebelum mengajak pasangan untuk turut menaruh kepercayaan. Maka selama LDR, proses mengenal pasangan pun perlu dilakukan secara berkelanjutan untuk tetap menjaga kepercayaan tersebut, bahkan setelah pasangan LDR mengalami pertengkaran yang pelik sekalipun.
ADVERTISEMENT
Saat mengalami masalah, cobalah memisahkan antara niat dengan dampak. Dengan begitu, seseorang akan tetap menghargai niat baik pasangan, dan tidak terus menerus mencurigai bahwa dampak negatif akibat masalah tersebut memang disengaja oleh pasangannya.
Demikianlah lima tips yang dapat mendukung keberhasilan hubungan LDR! Memang tidak terasa mudah, tetapi tidak mustahil untuk dipelajari dan dikembangkan bersama. Ingatlah bahwa it takes two to tango, jadi selalu ambil bagian dan berkontribusi di setiap prosesnya ya. Semoga sukses.