news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

6 Tips Menjaga ‘SPARKS’ pada Pasangan Setelah Memiliki Anak

Cinta Setara
Promote Healthy, Happy Relationship for Indonesia's Young Adult through online education, offline event, P3K Support via email, and research.
Konten dari Pengguna
8 September 2018 12:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Cinta Setara tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi pasangan yang saling mencintai. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pasangan yang saling mencintai. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Menikah merupakan penyatuan 2 insan manusia, laki laki dan perempuan untuk membangun rumah tangga yang bahagia. Pasangan yang sudah menikah pada umumnya mengharapkan kehadiran sang buah hati.
ADVERTISEMENT
Namun, tidak jarang saat pasangan telah dikarunia anak-anak, hubungan mereka menjadi terasa jenuh, bosan, dan hambar. Oleh karena itu dalam pernikahan sangat dibutuhkan kemampuan masing-masing pasangan untuk tetap menjaga ‘sparks’ dalam pernikahan mereka, agar hubungan tetap mesra dan penuh dengan cinta.
Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan oleh pasangan dalam menjaga dan membangun ‘sparks’ dalam pernikahan setelah memiliki buah hati.
1. Buat Jadwal untuk Bersantai dan Memiliki Waktu Berdua Saja dengan Pasangan
Bahaya menonton tv terlalu lama (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Bahaya menonton tv terlalu lama (Foto: Thinkstock)
Biasanya setelah memiliki anak, pasangan menjadi lebih fokus terhadap pengasuhan anak. Mulai dari pakaian, makanan, kesehatan, dan lain sebagainya. Sehingga tanpa disadari energi orang tua, khususnya ibu telah banyak dihabiskan dalam pengasuhan anak anak mereka.
Begitu juga bagi para ayah, pada saat ada waktu luang, biasanya mereka memanfaatkan untuk bermain bersama anak. Hal ini sangat lah baik untuk perkembangan anak. Namun bisa juga membuat waktu untuk berdua antara suami istri menjadi semakin langka.
ADVERTISEMENT
Banyak pasangan yang menganggap hal ini adalah wajar, namun kita perlu hati-hati. Karena jika kita tidak memberikan pupuk pada hubungan suami istri, lama kelamaan akan muncul perasaan jenuh, bosan, dan hambar.
Oleh sebab itu, mulailah untuk membuat jadwal rutin menghabiskan waktu berdua dengan pasangan. Jadwal ini sebaiknya didiskusikan terlebih dahulu dan disepakati oleh kedua belah pihak.
Apa yang dapat dilakukan saat memiliki waktu santai untuk berdua pasangan?
Waktu santai ini dapat diwujudkan dengan sesuatu yag sederhana, misalnya dengan menonton film bersama di rumah setelah anak-anak tidur, tentukanlah waktu dan film apa yang akan ditonton bersama.
Jangan lupa tetap kenakan pakaian yang rapih dan wangi, dan menggunakan make up simple bagi istri. Buatlah situasi nonton bersama ini seperti suasana kencan bagi pasangan suami istri.
ADVERTISEMENT
2. Kenali Hobi Pasangan dan Lakukan Kegiatan Positif Bersama
com-Ilustrasi Pasangan Naik Motor (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
com-Ilustrasi Pasangan Naik Motor (Foto: Thinkstock)
Terkadang karena kesibukan, kita lupa akan hobi masing-masing. Untuk menjaga kemesraan hubungan, ada baiknya masing-masing pasangan mengenali dan mencoba untuk mendekati hobi pasangannya.
Misalnya saja, jika pasangan hobi hiking, tidak ada salahnya jika sesekali kita ikut menemani pasangan melakukan hiking. Pasangan tentu akan menghargai usaha kita untuk mengenali hobinya dan kita juga akan merasa lebih mengenal pasangannya kita.
3. Jadikan Pasangan Sebagai Prioritas dalam Hidup Kita
Ilustrasi pasangan (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pasangan (Foto: Pixabay)
Dengan berbagai kegiatan dan kesibukan suami istri sehari-hari, terkadang kita ‘lupa’ untuk menjadikan pasangan sebagai prioritas. Kita lebih memperhatikan anak-anak, pekerjaan, teman, dll. Padahal perasaan juga perlu diperhatikan, dihargai, dinomor satukan, adalah penting untuk menjaga keharmonisan dalam rumah tangga.
ADVERTISEMENT
Kita dapat melakukan banyak hal agar pasangan menjadi fokus utama dalam hidup kita. Antara lain adalah, dengan memberikan perhatian atas kegiatan dan kebutuhannya sehari hari. Menjadi pendengar yang baik saat pasangan menceritakan kegiatannya ataupun keluh kesahnya.
Berikan support terhadap pasangan. Dan selalu memberi kabar (secara tidak berlebihan) agar pasangan tidak resah ataupun khawatir.
4. Lakukan Hubungan Seksual Secara Rutin
Ilustrasi Hubungan Seks Suami Istri (Foto: Pexels)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Hubungan Seks Suami Istri (Foto: Pexels)
Banyak manfaat yang dapat diperoleh dari rutin berhubungan seksual dengan suami atau istri, baik itu secara fisik maupun psikologis. Secara fisik, banyak penelitian yang mengemukakan bahwa melakukan hubungan seksual dapat membantu menurunkan tekanan darah, mengurangi kadar stres, meningkatkan kekebalan tubuh, dan lain sebagainya.
Secara psikologis rutin melakukan hubungan seksual dengan suami atau istri akan meningkatkan rasa saling percaya dan kedekatan satu sama lain. Kepuasaan dalam berhubungan seksual juga sering dikaitkan dengan kestabilan dalam hubungan itu sendiri.
ADVERTISEMENT
5. Bangun Komunikasi yang Baik
Ilustrasi pasangan di tempat tidur
 (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pasangan di tempat tidur (Foto: Thinkstock)
Kunci dari hubungan yang baik terdapat dalam komunikasi. Tidak jarang perselisihan muncul karena salah persepsi atau komunikasi yang buruk. Banyak juga pasangan jika ada sesuatu yang mengganjal cenderung diam dan berharap pasangan tahu apa yang ia rasakan.
Ingatlah pasangan kita tidak bisa membaca pikiran kita. Jadi kita perlu menyampaikan pendapat kita dan apa yang kita rasakan secara terbuka dengan pasangan.
Komunikasi yang baik akan membawa kepada kejelasan dalam kesepakatan yang dibuat dalam pernikahan, misalnya masing-masing akan benar-benar memahami apa kebutuhan dan keinginan pasangan, mengetahui batasan dalam menjalin hubungan dengan lawan jenis, dan lain-lain. Berikut adalah cara cara komunikasi yang baik, antara lain:
ADVERTISEMENT
Jika memang ada hal-hal penting yang akan dibicarakan berdua dengan pasangan, carilah waktu dan kondisi yang tepat, agar pembicaraan dapat berlangsung dengan lebih baik, fokus, dan tidak terburu-buru.
6. Temukan Bahasa Cinta Kita dan Pasangan
Ilustrasi pasangan bahagia (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pasangan bahagia (Foto: Thinkstock)
Dr. Gary Chapman, seorang marriage counselor mengemukakan tentang bahasa cinta, yaitu cara orang mengekspresikan perasaan cintanya pada orang lain, dan bila cara tersebut dilakukan oleh pasangannya maka akan membuatnya merasa dicintai.
ADVERTISEMENT
Ia membagi bahasa cinta ke dalam 5 bahasa, yaitu:
- Words of Affirmation Bentuk Bahasa cinta ini adalah berupa pujian atau kata-kata dan kalimat kalimat yang romantis dan membangun.
- Quality Time Bahasa cinta ini diartikan dengan menghabiskan waktu bersama atau melakukan kegiatan bersama.
- Receiving Gifts Kita sangat menghargai usaha pasangan kita dalam memberikan hadiah kepada kita. Individu dengan bahasa cinta ini adalah individu yang menyukai hadiah. Hadiah apapun, besar maupun kecil, murah ataupun mahal.
Ketika pasangan memberi hadiah, walaupun itu hanya sebuah kue kecil misalnya, but, it will make your day, dan kita akan merasa dicintai.
- Acts of Service Apa yang dilakukan pasangan untuk meringankan beban kita merupakan sebuah ungkapan cinta bagi individu dengan tipe bahasa cinta ini. Membantu mencucikan piring, menjaga anak-anak, memijat punggung, mengerjakan tugas kantor, dan lain-lain, dirasakan sebagai ungkapan cinta pada pasangan.
ADVERTISEMENT
- Physical Touch Sentuhan fisik di sini bukan saja dihubungkan dengan kegiatan seksual. Namun, sentuhan fisik seperti bergandengan tangan, memeluk, menyentuh bahu kita, membelai rambut, dan lain-lain, dirasakan sebagai bentuk ungkapan cinta dari pasangan.
Dengan mengetahui bahasa cinta pasangan dan mengembangkan perilaku romantis yang sesuai dengan Bahasa cinta pasangan kita, diharapkan pasangan akan merasa lebih dicintai, diperhatian, dan nyaman bersama kita.
Ilustrasi pasangan orang tua baru (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pasangan orang tua baru (Foto: Thinkstock)
Dengan melakukan hal-hal di atas, diharapkan pasangan tetap dapat menjaga “sparks’ dalam hubungan cinta mereka. Dan pernikahan dapat terus berjalan dengan penuh cinta dan kemesraan.
Dengan memiliki anak bukan berarti suami istri menjadi tidak bisa fokus pada hubungan mereka. Justru dengan memiliki anak pernikahan dapat menjadi lebih lengkap, lebih hidup, dan lebih membahagiakan, tentunya dengan dibarengi oleh tips-tips di atas.
ADVERTISEMENT
Jadi, jangan lupa untuk terus menciptakan sparks dalam pernikahan ya.
------------------------------------------------------------------
Rena Masri, Mp.Psi, psikolog di Cinta Setara