Konten dari Pengguna

Guru Sahabat Belajar untuk Generasi Z dan Alpha

Cintami
Guru Smp di Karawang
2 Februari 2025 9:47 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Cintami tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Guru Sahabat Belajar Siswa (sumber: Dok. Pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Guru Sahabat Belajar Siswa (sumber: Dok. Pribadi)
ADVERTISEMENT
Tahukah Kamu, di era yang serba digital ini, peran Guru bukan lagi sekadar pendidik di depan kelas, melainkan sahabat belajar yang memahami dunia unik generasi Z dan Alpha. Dengan kebutuhan belajar yang terus berkembang, dan Guru masa kini harus mampu mendekatkan diri, berbicara dalam bahasa siswa, serta menciptakan pengalaman belajar yang relevan, interaktif, dan penuh makna.".
ADVERTISEMENT
Bagaimana Guru dapat menjadi sahabat belajar yang relevan di era digital ini, di mana generasi Z dan Alpha tumbuh dengan teknologi di ujung jari mereka dan dengan pola pikir yang begitu dinamis? Guru di era sekarang perlu mengedepankan pendekatan personal, membangun hubungan positif dengan siswa, serta memahami karakteristik dan gaya belajar siswa generasi Z/Alpha.
Generasi Z atau Net (lahir 1995-2009) Generasi ini muncul dengan adanya perkembangan teknologi yang telah pesat berkembang. Oleh karena itu, mulai dari kecil, generasi ini telah mengenal teknologi dalam kehidupan mereka. Generasi Z menggunakan internet sejak usia muda dan merasa nyaman dengan adanya teknologi dan media sosial di sekeliling mereka.(Seemiller, 2016). Sedangkan Generasi Alpha (lahir 2010-sekarang) Generasi Alpha merupakan keturunan dari gen Y yang merupakan generasi awal gemparnya teknologi. Generasi ini lebih banyak mendapat hiburan dari teknologi daripada pengalaman sosial di dunia. Oleh karena itu, generasi ini cenderung individualis.
ADVERTISEMENT
Pendekatan personal dengan menyentuh hati siswa dimana Guru masa kini perlu memahami kebutuhan emosional dan psikologis siswa. Misalnya, seorang siswa yang tampak sering murung mungkin membutuhkan dukungan lebih daripada sekadar teguran. Dengan mendengarkan keluh kesah mereka atau memberikan dorongan sederhana seperti, “Saya percaya kamu bisa,” Guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang nyaman dan inklusif.
Kompetensi sosial Guru yang tinggi untuk berinteraksi dan berkomunikasi mampu membangun hubungan yang positif dan harmonis dengan semua pihak yang terlibat dalam proses Pendidikan. Bayangkan seorang Guru yang mampu berkomunikasi dengan jelas dan empatik dengan siswa. Dia mampu memahami kebutuhan dan kesulitan siswa, serta memberikan dukungan dan motivasi yang tepat. Dia juga mampu membangun suasana kelas yang kondusif dan menyenangkan, sehingga siswa merasa nyaman untuk belajar dan berpartisipasi aktif.
ADVERTISEMENT
Kompetensi sosial Guru juga penting dalam membangun kolaborasi yang efektif dan mampu bekerja sama dengan semua pihak untuk mengembangkan program pembelajaran yang inovatif dan efektif. Mereka juga mampu berbagi pengetahuan dan pengalaman, serta saling mendukung dalam menghadapi tantangan di dunia pendidikan.
Membangun hubungan positif Guru-siswa menjadi sahabat dalam belajar. Ketika Guru berinteraksi dengan siswa sebagai mitra, siswa akan merasa lebih dihargai. Contohnya, seorang Guru yang meluangkan waktu untuk berdialog dengan siswa di luar jam pelajaran menciptakan rasa kedekatan yang mendalam. Hubungan yang baik antara Guru dan siswa tidak hanya mempermudah komunikasi, tetapi juga membuat siswa merasa aman untuk mengeksplorasi potensi diri mereka dan mampu meningkatkan motivasi belajar.
Menyesuaikan gaya belajar siswa Generasi Z dan Alpha yang memiliki cara belajar yang berbeda dari generasi sebelumnya. Mereka lebih terbiasa dengan teknologi dan cenderung belajar secara visual dan interaktif.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, Guru perlu menyesuaikan pendekatan dengan memanfaatkan media digital, seperti video pembelajaran, kuis daring, atau aplikasi edukasi. Sebagai contoh Guru dapat menggunakan aplikasi seperti quizziz,world wall, canva untuk membuat pembelajaran lebih menarik.
Guru masa kini bukan sekadar pendidik tetapi sebagai inspirator, motivator, dan teman dalam perjalanan siswa mengejar masa depan. Dengan pendekatan humanis, relasi yang baik, dan adaptasi terhadap gaya belajar modern, Guru mampu menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga berkarakter dan berdaya saing.
Pendidikan bukan hanya soal mengajarkan materi, tetapi juga soal membentuk manusia seutuhnya, Oleh karena itu dukungan dan peran Guru sebagai agen perubahan di dunia Pendidikan sangatlah penting.
Jika Anda seorang Guru, jadilah pelita yang menerangi jalan siswa dengan pendekatan yang lebih personal dan adaptif. Jika Anda seorang orang tua atau pemerhati pendidikan, hargai upaya para Guru yang terus belajar dan beradaptasi untuk menciptakan generasi yang lebih baik. Bersama, kita dapat menjadikan pendidikan sebagai fondasi masa depan yang gemilang!
ADVERTISEMENT