Konten dari Pengguna

Australia Masuk ASEAN?

9 April 2018 13:47 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Amanda tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ASEAN (Foto: asean.org)
zoom-in-whitePerbesar
ASEAN (Foto: asean.org)
ADVERTISEMENT
ASEAN (Association of South East Asian Nations) adalah organisasi internasional yang berisikan negara-negara Asia Tenggara. Organisasi ini kurang lebih seperti PBB. Namun, bedanya, PBB beranggotakan negara negara yang lebih luas, sedangkan ASEAN hanya di sekitar Asia Tenggara saja. Lalu, akankah Australia masuk ke dalam ASEAN?
ADVERTISEMENT
Menurut pengamat, sangat kecil kemungkinannya Australia bisa masuk ke dalam ASEAN. Karena, Australia terikat oleh Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Pakta yang mengikat negara Australia ini bersifat menentang prinsip non-interferensi atau tidak ikut campur tangan di ASEAN.
Selain itu, ada berbagai alasan lainnya yang kemungkinan bisa menghambat masuknya Australia ke dalam ASEAN.
Mekanisme yang digunakan ASEAN pada saat pengambilan keputusan dijalankan secara konsensus. Ini artinya, mekanisme tersebut mengharuskan 10 anggota organisasi menyetujui hal tersebut. Sejauh ini, masih sedikit tanggapan dari negara lain terhadap usulan Jokowi ini.
Bahkan, tidak sedikit negara yang menolak Australia masuk ke dalam ASEAN, karena Australia bukanlah negara bagian dari Asia Tenggara. Sejauh ini kerjasama antara Australia dengan ASEAN pun sudah cukup memuaskan untuk kedua belah pihak. Jadi, Australia tidak perlu didorong untuk bergabung dengan ASEAN.
ADVERTISEMENT
Menurut Hikmahanto, pengamat, kecil kemungkinannya Australia bergabung dalam ASEAN, karena masih banyak negara lain yang mengantre. Seperti contohnya, Timor Leste dan Papua Nugini. Selain itu, menurut Hikmahanto, ASEAN akan mempertimbangkan arah pemerintahan Australia yang berkali-kali berubah.
Hikmahanto juga memperjelas bahwa apa yang dikatakan oleh Jokowi adalah hanya basa-basi politik belaka. Banyak sekali pertimbangan untuk Australia masuk ke dalam ASEAN.
Hikmahanto menambahkan bahwa jika Australia ada perubahaan kepemimpinan, ada pula perbedaan sikapnya. Jika pemimpinnya berasal dari partai konservatif, Australia akan lebih melakukan pendekatan dengan negara di Eropa. Sedangkan jika berasal dari Partai Buruh, Australia akan melakukan pendekatan kepada negara di ASEAN.
Adriana Elisabeth, pengamat, pun juga angkat suara terkait masalah ini. “Australia tidak harus menjadi anggota ASEAN, begitupun juga India.” ucapnya, yang merujuk pada pendekatan India ke ASEAN.
ADVERTISEMENT
Adriana Elisabeth juga menyebutkan bahwa ASEAN sangat berhati-hati memilih anggota. Karena pada masa Timor Leste, negara yang berada di kawasan Asia Tenggara, ASEAN pun berhati-hati, apalagi dengan Australia yang berkawasan di luar Asia Tenggara.
Dikatakan juga oleh Adriana Elisabeth bahwa kultur juga harus diperhatikan. Karena meski negara ASEAN berdekatan dengan Australia, bukan berarti Australia mengerti kultur negara di Asia Tenggara dan sebaliknya.
Sejalan dengan pembahasan diatas, Profesor Ilmu Hubungan Internasional Universitas Bina Nusantara, Tirta N Mursitama, melihat bahwa ajakan Jokowi tersebut hanya untuk membangun kerja sama yang lebih baik lagi.
“Kerja sama yang lebih konkret itu bisa dilihat dari sisi ekonomi baik investasi, perdagangan maupun bantuan pembangunan," ujarnya.
Tirta melanjutkan, dalam sisi keamanan, diharapkan Australia dapat menjalin hubungan yang lebih baik lagi dengan ASEAN. Jadi, sangat sedikit kemungkinannya untuk Australia masuk ke dalam organisasi ASEAN.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Jokowi mengatakan bahwa masuknya Australia ke dalam ASEAN adalah ide yang bagus. Hal ini disampaikan pada pertengahan bulan Maret pada saat wawancara Fairfax Media, media Australia.
Ketika menutup pidatonya, Jokowi juga kembali memberikan sinyal kepada Australia untuk bergabung dalam ASEAN. “Saya menantikan untuk menyambut Australia di ASEAN dan di Indonesia,” ucapnya.