Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
151 Ribu Warga Kabupaten Bandung Berstatus Pengangguran
1 Agustus 2022 19:25 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Bandung - Bupati Bandung, Jawa Barat, Dadang Supriatna, mendorong perusahaan berkontribusi mengurangi angka pengangguran, khususnya di Kabupaten Bandung.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), angka pengangguran terbuka di Kabupaten Bandung mencapai 151.908 jiwa, terdiri dari 106.884 laki-laki dan 45.024 perempuan.
Karenanya, Dadang mengajak perusahaan yang beroperasi di Kabupaten Bandung, untuk turut aktif menekan angka pengangguran dengan membuka lapangan pekerjaan.
Dadang pun mengapresiasi kegiatan job fair yang melibatkan sejumlah perusahaan di wilayah Solokanjeruk dengan tema Soljaer Fair di Kecamatan Majalaya.
"Kehadiran job fair seperti ini dapat dijadikan momen untuk menyatukan para pencari kerja yang memiliki kompetensi dengan perusahaan yang membutuhkan. Lebih jauh, job fair juga mampu mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Bandung," ungkap Bupati Dadang Supriatna dalam keterangan yang diterima Ciremaitoday, Senin (1/8/2022).
Dadang mengapresiasi antusiasme masyarakat Kabupaten Bandung untuk mengisi 600 lowongan kerja di 10 perusahaan yang terlibat dalam Soljaer Fair.
ADVERTISEMENT
"Alhamdulillah masyarakat sangat antusias dengan penyelenggaraan job fair ini. Diketahui ada sekitar 2.000 orang yang melamar pekerjaan," ucap bupati yang akrab disapa Kang DS itu.
Tak hanya menggelar bursa kerja, Soljer Fair juga membuka kesempatan bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan juga industri kreatif untuk bisa mempromosikan produknya kepada masyarakat umum.
Terlebih, bupati telah menjadikan UMKM dan ekonomi kreatif sebagai salah satu kunci pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bandung pasca pandemi covid-19.
“Dalam konteks ekonomi kerakyatan, keberadaan UMKM dan ekonomi kreatif, menempati posisi strategis sebagai lokomotif pembangunan ekonomi kerakyatan. Oleh sebab itu, gerakan memajukan UMKM menjadi salah satu program pemerintah daerah,” jelas Kang DS.***