4 Petugas Terpapar COVID-19, PSC 119 Kota Cirebon Tutup Sementara

Konten Media Partner
6 Januari 2021 16:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tampak petugas medis dari Dinas Kesehatan Kota Cirebon tengah menangani kasus COVID-19 di Pelayanan Kesehatan Khusus PSC 119 Kota Cirebon. (Juan)
zoom-in-whitePerbesar
Tampak petugas medis dari Dinas Kesehatan Kota Cirebon tengah menangani kasus COVID-19 di Pelayanan Kesehatan Khusus PSC 119 Kota Cirebon. (Juan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ciremaitoday.com, Cirebon - Pelayanan Kesehatan Khusus Public Safety Center (PSC) 119 Kota Cirebon, Jawa Barat, untuk sementara ditutup. Penutupan layanan dilakukan sejak Senin (4/01/2021) kemarin, namun layanan kedaruratan tetap beroperasional.
ADVERTISEMENT
Keputusan tersebut diambil karena ada anggota PSC 119 yang terpapar COVID-19. Untuk sementara layanan kedaruratan dialihkan ke Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Cirebon, sedangkan pelayanan diduga COVID-19 ditangani Puskesmas masing-masing.
Kepala UPT Pelayanan Kesehatan Khusus Kota Cirebon, Weri mengatakan, petugas PSC 119 ada sebanyak 10 orang. Namun terdapat 4 orang yang kini tengah menjalani isolasi karena terpapar COVID-19.
"Ini berarti hanya 6 orang yang tersisa. Itu pun ada dua orang yang cuti nikah," katanya, Rabu (6/01/2021).
Selain menutup layanan kesehatan, lanjutnya, maka untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 akan dilakukan tes Swab pada petugas. Layanan akan dibuka kembali, jika tes Swab menunjukkan hasil negatif COVID-19.
"Karena kami melayani permintaan kedaruratan untuk seluruh masyarakat Kota Cirebon. Sehingga harus dipastikan bahwa kami juga dalam kondisi yang sehat," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Pihaknya pun memohon maaf, atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan akibat penutupan sementara Pelayanan Kesehatan Khusus PSC 119 Kota Cirebon.
"Kami mohon maaf pelayanan kesehatan harus ditutup sementara. Kami juga meminta kepada masyarakat, untuk senantiasa mematuhi protokol kesehatan untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19," pungkasnya.(*)