7 Ekor Sapi yang Terjangkit PMK di Kuningan Berasal dari Luar Daerah

Konten Media Partner
18 Mei 2022 16:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi hewan ternak sapi di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. (Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi hewan ternak sapi di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. (Istimewa)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ciremaitoday.com, Kuningan – Pemerintah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, melalui Dinas Perikanan dan Peternakan mengkonfirmasi adanya temuan sejumlah hewan ternak sapi terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Kejadian ini langsung direspon oleh pemerintah daerah dengan membentuk satgas khusus.
ADVERTISEMENT
Tercatat ada tujuh sapi yang terjangkit PMK. Lokasinya tersebar di Desa Cirukem, Kecamatan Garawangi dan Desa Mandapajaya, Kecamatan Cilebak.
Tim Dokter Penanggulangan PMK Kuningan, drh Rofiq dalam keterangan persnya, Rabu (18/5/2022), mengatakan, sebanyak tujuh ekor sapi berada di dua lokasi yakni Desa Cirukem dan Desa Mandapajaya. Kondisinya kini masih berada dalam perawatan karantina.
“Jadi sapi tersebut dibeli oleh pedagang dari Pasar Ternak Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya. Saat ini sedang dalam masa karantina, selama 14 hari karena khawatir menular ke sapi-sapi yang lain,” terangnya.
Dia menjelaskan, penyebab gejala PMK adalah sejenis virus bernama Aphtaee epizootecae. Penyebaran itu hampir mirip dengan COVID-19 pada manusia.
“Hanya PMK ini tidak menular pada manusia dan tidak menimbulkan penyakit lain pada manusia. Tidak seperti anthrax yang bisa menular pada manusia, PMK hanya terjadi pada hewan,” bebernya.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, penularan PMK pada hewan ini sangat cepat sekali sama seperti halnya COVID-19. Maka harus segera dilakukan upaya karantina pada hewan yang terkena gejala PMK, agar tidak segera menular.
“Karena bisa 90-100 persen sapi di sekeliling suspek PMK ini tertular. Makanya harus segera dikarantina selama 14 hari,” tandasnya.
Pihaknya meyakini, penyebaran PMK pada hewan di Kuningan relatif terkendali. Kasus yang baru terhadap tujuh ekor sapi sudah ditangani dengan baik, sehingga tidak ada suspek lain.
“Alhamdulillah di Kuningan penyebaran PMK relatif terkendali. Sapi yang terkena itu pun bukan dari Kuningan, tapi dari luar dan segera bisa dikarantina,” imbuhnya.
Pihaknya bersama seluruh stakeholder terkait, telah mengadakan rapat guna membahas strategi pengendalian dan pemberantasan PMK di Kuningan agar tidak semakin meluas. Masyarakat dihimbau apabila menemukan gejala PMK seperti mulut berbusa dan kuku hewan yang luka-luka, agar segera melaporkan ke aparat desa setempat untuk bisa ditangani oleh Tim Dokter Penanggulangan PMK Kuningan.(*)
ADVERTISEMENT