Konten Media Partner

Anggota DPR RI Ajak Kader Ansor Bandung Memilih Jalan Politik Kemaslahatan

21 Mei 2023 21:36 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Tubagus Ace Hasan Syadzily mengajak kader Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Bandung untuk menjaga bangsa ini melalui penyebaran gagasan moderasi beragama. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Tubagus Ace Hasan Syadzily mengajak kader Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Bandung untuk menjaga bangsa ini melalui penyebaran gagasan moderasi beragama. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
ciremaitoday.com, kabupaten bandung - Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Tubagus Ace Hasan Syadzily mengajak kader Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Bandung untuk menjaga bangsa ini melalui penyebaran gagasan moderasi beragama.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan Tubagus Ace Hasan Syadzily atau biasa disapa Kang Ace pada acara Sosialisasi Penguatan Moderasi Beragama di Hotel Grand Sunshine Soreang Kabupaten Bandung, Minggu (21/5/2023).
“Gerakan Pemuda (GP) Ansor tentu saja sesuai dengan nilai-nilai kultural dan ke sejarahan yang diperjuangkannya selama ini tentu bertanggung jawab untuk menjaga bangsa ini melalui moderasi beragama. Termasuk mengawal bangsa ini melalui jalan politik kemaslahatan umat,” kata Kang Ace yang juga Anggota Fraksi Partai Golkar DPR RI dari Dapil Jabar II (Kabupaten Bandung dan Bandung Barat) ini.
Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Barat berpesan kepada kader-kader Ansor yang ingin terjun ke dunia politik untuk senantiasa mengedepankan amal soleh dan kemaslahatan umat.
"Bagi kita berpolitik itu memiliki tujuan besar untuk kemaslahatan umat. Karena itu politik tidak mungkin kita jauhi. Tetapi justru harus kita dekati. Tapi jangan semua berpolitik. Nanti siapa yang mengajar ngaji, siapa yang mengurus madrasah, siapa yang mengurus pesantren?. Tetap harus ada yang berperan di sana,” papar Kang Ace.
ADVERTISEMENT
Kang Ace berdalih jangan sampai politik ditinggalkan. “Nanti kalau santri, Ansor meninggalkan politik, politik nanti diisi oleh orang yang tidak mengerti, diisi sama preman-preman,” sambung Kang Ace.
Dalam kesempatan itu Kang Ace sempat memaparkan ciri sikap moderat dalam beragama. Menurutnya moderasi beragama dapat ditunjukkan melalui sikap tawazun (berkeseimbangan), i’tidal (lurus dan tegas), tasamuh (toleransi), musawah (egaliter), syura (musyawarah), ishlah (reformasi), aulawiyah (mendahulukan yang prioritas) dan tathawwur wa ibtikar (dinamis dan inovatif).
"Menjaga NKRI kewajiban bagi kita. Tidak mungkin kita bisa mencapai maqashid syar'iyah kalau negara kita perang, tidak tertib dan tidak aman,” paparnya.
Hadir dalam acara tersebut antara lain, Kepala Kanwil Kemenag Jabar, Ajam Mustajam, Anggota DPRD Provinsi Jabar, Ahmad Hidayat, Ketua DPRD Kab. Bandung, Sugianto serta Ketua Pengurus Cabang GP Ansor Kab. Bandung, Ahmad Fathoni.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya Kang Ace menjelaskan adanya enam ciri beragama secara moderat. Pertama, memahami realitas. Kedua, memahami prioritas. Ketiga, memahami prinsip gradualitas (sunnatu at-tadarruj) dalam segala hal.
Kemudian yang keempat, memudahkan dalam beragama. Tidak ketat dan kaku. Kelima, mengedepankan dialog, mau mendengar argumen kelompok lain dan tidak menganggap semua yang berbeda dengan pendapatnya pasti salah. Keenam, bersikap terbuka dengan dunia luar dan toleran.
“Moderasi beragama adalah jalan keluar dari permasalahan kerukunan umat beragama adalah dengan moderasi beragama,” sambungnya.
Moderasi beragama juga kata Kang Ace bisa dipahami sebagai cara pandang, sikap dan perilaku yang selalu mengambil posisi di tengah-tengah, selalu bertindak adil dan tidak ekstrem (kanan dan kiri) dalam beragama.
“Kita telah pahami bersama bahwa dalam negara bangsa seperti Indonesia, semua pemeluk agama sama dan setara di muka hukum. Tidak ada yang namanya tirani bagi kelompok minoritas ataupun mayoritas,” ungkapnya.***
ADVERTISEMENT