Belasan Rumah di Majalengka Ambruk akibat Pergeseran Tanah

Konten Media Partner
11 April 2019 13:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pergerakan tanah yang terjadi di Blok Lamelaut, Desa Mekarmulya, Kecamatan Lemahsugih, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat membuat belasan rumah ambruk. (Oki)
zoom-in-whitePerbesar
Pergerakan tanah yang terjadi di Blok Lamelaut, Desa Mekarmulya, Kecamatan Lemahsugih, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat membuat belasan rumah ambruk. (Oki)
ADVERTISEMENT
ciremaitoday.com, Majalengka, - Belasan rumah di Blok Lamelaut, Desa Mekarmulya, Kecamatan Lemahsugih, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, ambruk akibat pergeseran tanah yang terjadi sejak Senin (8/4) hingga Kamis (11/4). Diketahui terdapat 14 rumah yang terdampak pergeseran tanah yang disebabkan hujan deras itu.
ADVERTISEMENT
Kepala Desa Mekarmulya, Iyet Sumiati, mengatakan warga yang terdampak bencana pergeseran tanah ketakutan untuk tinggal kembali di rumah mereka. Sedangkan warga yang rumahnya masih berdiri kokoh memilih menyelamatkan material yang masih bisa digunakan seperti genteng, pintu, dan jendela jika rumah tersebut roboh.
“Tahun ini bencana pergeseran tanah sangat parah, sehingga kami perlu lahan untuk relokasi,” ujar Iyet.
“Warga terdampak ada yang sampai depresi. Mungkin karena bingung nanti mau tinggal di mana.”
Sebagian besar warga di Blok Lamelaut, Desa Mekarmulya, Kecamatan Lemahsugih, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, yang terkena dampak pergerakan tanah, kini mengungsi ke lokasi yang lebih aman. (Oki)
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majalengka, Agus Permana, menjelaskan peristiwa yayng terjadi di Desa Mekarmulya itu hampir mirip dengan yang terjadi di Cigintung. Lokasi pergeseran tanah di Cigintung membuat desa tersebut serupa desa mati karena sudah tak ditinggali lagi.
ADVERTISEMENT
Warga desa di Cigintung, kata Agus, direlokasi dari lokasi berbahaya pergeseran tanah tersebut. Yang berbeda dari peristiwa di kedua desa itu, Agus mengatakan pergeseran tanah di Desa Mekarmulya terjadi lebih lambat.
“Hampir mirip di Cigintung, bedanya pergerakan tanahnya lambat,” kata Agus di kantornya, Kamis (11/4).
Agus mengungkapkan telah berkoordinasi dengan tim Geologi Provinsi Jawa Barat untuk menjelaskan bahwa lokasi desa tersebut dulunya merupakan gunung tua yang sudah lapuk. Sehingga kontur tanahnya sangat lempung, terlebih hampir tidak ada batuan di dalam tanahnya.
“Kata Tim Geologi, lokasi tersebut awalnya gunung tua yang sudah lapuk,” ujar Agus.
Terkait relokasi, Agus menyebut menunggu instruksi dari Bupati Majalengka, Karna Sobahi, yang juga sedang menunggu keputusan atau rekomendasi resmi dari
ADVERTISEMENT
Mengenai usulan relokasi, pihaknya menunggu intruksi dari Bupati Majalengka, Karna Sobahi, yang sedang menunggu keputusan atau rekomendasi resmi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Provinsi Jawa Barat tentang status tanah di desa itu.
“Kita sedang menunggu instruksi pimpinan dan keputusan resmi PVMBG,” ucap Agus. (*)
Penulis : Oki Kurniawan
Editor : Tomi Indra Priyanto