Konten Media Partner

Benteng Pengintai Zaman Kolonial Ditemukan di Pantai Dadap Indramayu

4 Januari 2020 10:02 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Masyarakat Desa Dadap, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu menemukan bangunan berupa benteng perlindungan sebanyak tiga buah di sekitar pantai Dadap. (Taufik)
zoom-in-whitePerbesar
Masyarakat Desa Dadap, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu menemukan bangunan berupa benteng perlindungan sebanyak tiga buah di sekitar pantai Dadap. (Taufik)
Ciremaitoday.com, Indramayu, - Masyarakat Desa Dadap, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu menemukan bangunan berupa benteng perlindungan sebanyak tiga buah di sekitar pantai Dadap.
ADVERTISEMENT
Satu bangunan ditemukan blok Kongsi Lawas atau Baro Buntung dalam kondisi masih utuh di sisi pantai. Bangunan berbahan cor dan besi ini lengkap memiliki dua jendela pengintai dan satu buah pintu yang digunakan untuk keluar masuk.
Kepala Desa Dadap Asrikin mengatakan bangunan pengintai pada masa penjajahan Jepang ini sudah diketahui informasinya sejak tahun 1970-an. Namun, keberadaannya baru diketahui sekarang. Bangunan ini, terpendam abrasi.
"Bangunan perlindungan awalnya diperoleh informasi dari anak buahnya Pak Sentot (Pejuang Kemerdekaan) yang menyatakan di Dadap banyak sekali tinggalan masa penjajahan Jepang," jelas Asrikin, Sabtu (03/01/2020).
Bangunan pengintai pada masa penjajahan Jepang ini sudah diketahui informasinya sejak tahun 1970-an. Namun, keberadaannya baru diketahui sekarang. (Taufik)
Dengan informasi tersebut, Asrikin bersama masyarakat melakukan pencarian di sekitar lokasi yang sekarang dibangun Ruang Terbuka Hijau (RTH). Dari hasil pencarian, berhasil ditemukan satu buah bangunan berupa pillbox perlindungan. Sementara, dua buah pillbox lindungan lainnya masih berada di muara pelabuhan Dadap dan sisi pantai Blok Baro Buntung.
ADVERTISEMENT
Temuan ini, akan dikomunikasikan dengan Tim Ahli Cagar Budaya Indramayu dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Indramayu. Bila memungkinkan, temuan tersebut akan dijadikan obyek wisata budaya bagi masyarakat.
Sementara, Ketua Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Indramayu, Dedy Musashi menjelaskan TACB Indramayu sudah melaporkan temuan masa kolonial tersebut ke Balai Arkeologi Bandung dan Balai pelestarian Cagar Budaya Banten.
Dedy menjelaskan, temuan pillbox masa kolonial ini dapat menjelaskan bahwa Pantai Dadap identik sebagai kawasan pelabuhan pada masa lalu.
"Temuan ini sangat menarik untuk dapat mengungkap sejarah Pantai Dadap yang konon dikenal sebagai salah satu pelabuhan tua di pesisir jawa," jelas Dedy Musashi.
Kasie Cagar Budaya dan Permuseuman Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten indramayu, Suparto Agustinus mengatakan pihaknya akan memasukan temuan masa kolonial ini ke dalam obyek Diduga Cagar budaya (ODCB).
ADVERTISEMENT
Temuan masa kolonial ini akan dimasukan ke dalam Obyek Diduga Cagar budaya (ODCB). (Taufik)
Menurut Tinus, temuan berupa benteng lindungan ini selain di Dadap juga ditemukan di Desa Karang Song. Hanya saja, kondisinya sudah rata dengan tanah akibat pembangunan perluasan pelabuhan perikanan Karang Song.
" Pihaknya sangat berterima kasih kepada masyarakat Dadap yang masih dapat menjaga peninggalan bernilai arkeologis ini," jelas Tinus.
Pihaknya bersama TACB Indramayu akan mengupayakan agar temuan bangunan lindungan ini dapat dimanfaatkan untuk obyek wisata cagar budaya bagi masyarakat di Indramayu. (*)