Bentrok Petani Tebu, Bupati Majalengka Desak Pimpinan Pabrik Gula Cari Solusi

Konten Media Partner
5 Oktober 2021 10:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bupati Majalengka, Karna Sobahi. Foto: Erick Disy/Ciremaitoday.
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Majalengka, Karna Sobahi. Foto: Erick Disy/Ciremaitoday.
ADVERTISEMENT
Ciremaitoday.com, Majalengka - Bupati Majalengka, Karna Sobahi menyesalkan dan prihatin adanya insiden bentrokan warga akibat perebutan lahan kebun tebu, PG Jatitujuh petak 112, Desa Kerticala, Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu, Senin (4/10/2021) kemarin.
ADVERTISEMENT
Seperti diinformasikan sebelumnya, bentrokan antara petani tebu kemitraan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka, dengan petani tebu F-Kamis, Kabupaten Indramayu, menelan 2 korban jiwa.
"Kami turut berduka cita atas meninggalnya warga kami warga kami yang tinggal di Desa Jatiraga, Kecamatan Jatitujuh dan Desa Sumber Kulon, Kecamatan Jatitujuh yang menjadi korban penganiayaan oleh kelompok masa yang berasal dari Indramayu," ujar Karna kepada Ciremaitoday, Selasa (5/10/2021).
Kendati, Bupati juga meminta kepada keluarga korban untuk bersabar dan bertawakkal menerima kenyataan ini.
"Tentu sangat berat menerima kenyataan, semua orang pasti menyesalkan," katanya.

Bentrok Petani Tebu

Sementara, atas insiden tersebut, Karna mendesak kepada pimpinan pabrik gula tersebut agar mencari solusi dan memastikan para petani penggarap lahan tanam tebu diberikan jaminan keselamatan.
ADVERTISEMENT
Sebab, menurut dia, peristiwa ini seringkali terjadi dan perlu segera diselesaikan untuk dicarikan jalan keluarnya agar tidak ada lagi sengketa perebutan lahan.
"Ini harus segera ada solusi, agar tidak ada lagi korban jiwa dan petani tebu merasa aman," kata Bupati.
Selain itu, Karna juga meminta aparat kepolisian segera menindak tegas para pelaku, agar mendapatkan hukuman untuk mempertanggungjawabkan perbuatanya.
"Saya mendesak kepada aparat kepolisian agar segera menangkap pelakunya dan memproses sebagaimana hukum yang berkeadilan," kata Karna. (Erick)