Bio Farma Siap Berbagi Ilmu pada 10 Delegasi OIC Comstech 2024

Konten Media Partner
3 Juli 2024 10:16 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Produksi dan Supply Chain Bio Farma, Iin Susanti, menghadiri Pembukaan Penerimaan Delegasi OIC Comstech Fellowship di Jakarta (1/7/2024). (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Produksi dan Supply Chain Bio Farma, Iin Susanti, menghadiri Pembukaan Penerimaan Delegasi OIC Comstech Fellowship di Jakarta (1/7/2024). (Foto: Istimewa)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ciremaitoday.com, Jakarta - Bio Farma ditunjuk oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) sebagai salah satu fasilitas rujukan bagi 10 delegasi OIC Comstech (Organization of Islamic Cooperation - Standing Committee for Scientific and Technological Cooperation) Fellowship Program untuk belajar mengenai pengembangan dan produksi vaksin yang akan berlangsung dari tanggal 4 hingga 12 Juli 2024 di Bio Farma Bandung.
ADVERTISEMENT
Setelah pembukaan Workshop on Vaccine and Virology and Opening Ceremony 3rd batch of Indonesia – COMSTECTH Fellowship Program for Research and Advance Training in Virology and Vaccine Technologies yang digelar pada 1 Juli 2024, kegiatan dilanjutkan di Bio Farma pada 4 Juli 2023. Bio Farma akan menerima 10 delegasi OIC Comstech yang berasal dari 9 negara yaitu, Kamerun, Mesir, Kazakhstan, Malaysia, Pakistan, Senegal, Somalia, Tanzania, dan Uganda.
Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin, dalam sambutannya pada sesi Workshop on Vaccine and Virology and Opening Ceremony 3rd batch of Indonesia – COMSTECH Fellowship Program, dia menyampaikan tentang pentingnya meningkatkan akses terhadap produk farmasi dan produk bioteknologi.
“Ketika menghadapi masa pandemi, kita belajar bahwa kita perlu fokus untuk menutup kesenjangan yang disebabkan oleh minimnya produsen vaksin di dunia agar dapat meningkatkan akses produk vaksin. Hal tersebut menjadi prioritas guna menghadapi kemungkinan terburuk yang dapat terjadi, yaitu pandemi baru. Dengan adanya program ini, kami harap delegasi dapat mempelajari ilmu-ilmu yang diperlukan guna menciptakan bibit-bibit baru industri kesehatan sehingga seluruh manusia dimanapun berada dapat meraih haknya untuk tetap sehat," papar Menkes RI.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Bio Farma, Shadiq Akasya, menyampaikan bahwa merupakan suatu kehormatan bagi Bio Farma dapat kembali menyambut delegasi dari berbagai negara OIC, untuk berdiskusi dalam hal penelitian dan pengembangan vaksin, dan juga dalam produksi bioteknologi.
Selain itu, tambah dia, program fellowship ini merupakan komitmen Bio Farma dalam mendukung program Kementerian Kesehatan sebagai Center of Excellence (CoE) produk bioteknologi dan vaksin bagi negara-negara OKI dalam membangun kemandirian dalam produksi vaksin.
“Ini merupakan tahun ke-3 Bio Farma menerima delegasi dari OIC Comstech Fellowship Program. Semoga kegiatan ini dapat memberikan dampak positif bagi citra Indonesia di mata dunia melalui diplomasi kesehatan, serta menjadi ajang untuk mendorong kerja sama yang baik antar negara sahabat. Selain itu, program fellowship ini merupakan komitmen Bio Farma dalam mendukung program Kementerian Kesehatan sebagai Center of Excellence (CoE) produk bioteknologi dan vaksin bagi negara-negara OKI dalam membangun kemandirian dalam produksi vaksin," ungkap Shadiq.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Direktur Produksi & Supply Chain Bio Farma, Iin Susanti, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini dapat menjadi momentum bagi program Diplomasi Kesehatan Indonesia.
“Kami menyadari bahwa negara-negara anggota OIC memiliki tujuan yang sama, untuk mencapai ilmu pengetahuan tentang vaksin, penelitian, dan pengembangan produk bioteknologi, dan juga produksi produk bioteknologi. Serta bagaimana cara mengembangkan dan memproduksi vaksin halal dan aman," ujar Iin.
“Untuk ke depannya, diharapkan agar peserta bisa juga berasal dari National Regulatory Authority (NRA) atau Badan Pengawasan Obat dan Makanan, untuk kita dorong kerja sama reliance dalam registrasi produk, sebagai upaya dalam meningkatkan efisiensi regulatory oversight obat termasuk vaksin antara Indonesia dan negara negara OKI," tambah Iin.
ADVERTISEMENT
Dalam kurun waktu dari tanggal 4-12 Juli 2024 di Bio Farma, peserta akan mendapatkan pembelajaran mengenai beberapa materi, di antaranya tentang Virologi, pengembangan vaksin virus, pengembangan produk Biotechnology, serta pembuatan vaksin halal hingga pemanfaatan Internet of Things (IoT) untuk distribusi vaksin serta aspek-aspek dan regulasi Good Manufacturing Practices (GMP) dalam produksi vaksin.
Setelah mendapatkan pelatihan di Bio Farma, para peserta program ini akan melanjutkan studi di Laboratorium Sentral Universitas Padjadjaran di Jatinangor. (*)