BTNGC Pastikan Lokasi Lepasliar Macan Tutul Bukan Rute Pendakian

Konten Media Partner
10 Juli 2019 16:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tim BTNGC dan BKSDA Jawa Barat saat membawa macan tutul jawa saat pelepasliaran di Site Leuweung Saeutik, Blok Gunung Dulang, Selasa (9/7). (Andry)
ciremaitoday.com, Kuningan, - Lokasi pelepasliaran macan tutul Jawa di kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) Kabupaten Kuningan, tidak termasuk dalam rute pendakian.
ADVERTISEMENT
Kepala BTNGC Kuningan, Kuswandono mengatakan, lokasi pelepasliaran macan tutul Jawa, dilokasi yang jauh dari lokasi pendakian.
“Jadi itu tidak termasuk rute pendakian. Pintu pendakian Gunung Ciremai itu ada empat, nah itu kebetulan di wilayah tengah dan ke selatan,” katanya, Rabu (10/7).
Dia menjelaskan, bahwa pendakian menjadi kriteria indikator pertama. Tadinya ada empat alternatif di Gunung Ciremai, namun akhirnya diputuskan memilih di Site Leuweung Saeutik, Blok Gunung Dulang.
“Tadinya ada empat alternatif, namun kita memilih lokasi disini. Pendakian jauh dari sini, ini wilayah utara Gunung Ciremai dan pendakian itu ada di wilayah tengah dan selatan,” terangnya.
Dia menyebutkan, jarak antara lokasi pelepasliaran macan tutul jawa dengan permukiman warga sejauh tujuh kilometer.
ADVERTISEMENT
“Jadi ini dianggap aman, secara ekologi cukup memungkinkan dan secara aspek sosial kita juga menanyakan kepada masyarakat di sekitar kawasan sini. Kita sudah adakan pertemuan sebelumnya untuk sosialisasi hal ini,” katanya.
Tim BKSDA Jawa Barat akan terus memantau pergerakan macan tutul secara intensif pasca pelepasliaran di kawasan Gunung Ciremai. (Andry)
Pihaknya mengaku, akan memantau pergerakan macan tutul tersebut secara intensif. Apabila nanti macan tutul jawa ini turun ke area dekat permukiman warga, maka akan diambil langkah memindahkan macan tutul ke tempat lain.
“Kalau populasi disini antara tiga sampai empat individu. Kita lepasliarkan disini karena memang menurut dari daftar peneliti, disini termasuk sebaran macan tutul dan dari sisi daya dukung habitat masih memenuhi,” tutupnya. (*)
Penulis. Andry Yanto
Editor : Tomi Indra Priyanto